Kelebihan dan Kekurangan Yamaha XSR 155, Motor Sport Retro Terbaru Yamaha di Indonesia

Panduan Pembeli

Yamaha XSR 155 diluncurkan pada 2019, yang bertepatan dengan tren motor retro kembali populer di Indonesia. Bisa dibilang, XSR 155 merupakan model terbaru Yamaha Indonesia di segmen motor naked sport. Sebelumnya, Yamaha tidak punya model bergaya klasik seperti XSR 155 ini.

Yamaha XSR 155 2021 bisa dikatakan mengikuti jejak Kawasaki W175, dan motor ini langsung mendapat respons yang sangat positif dari para pencinta roda dua di Indonesia.

Nuansa retro ditampilkan melalui penggunaan lampu depan dan panel meter yang bulat. Selain itu, tempat duduk juga dibuat dengan model tuck and roll. Tak kalah penting, di balik penampilannya yang lawas tersimpan beragam fitur canggih.

Konse klasiknya dibawa dari model Yamaha XS 650 di era 70-an. Kemudian digabungkan dengan teknologi modern bawaan Yamaha MT Series.

Ini karena Yamaha XSR 155 basisnya diambil dari varian naked sport Yamaha yakni MT-15. Fitur seperti Valve Variable Actuation (VVA) serta Assist & Slipper Clutch juga dimiliki oleh Yamaha XSR yang jadi amunisi terbaru kubu garputala di segmen sport.

Seperti apa kelebihan dan kekurangan dari motor sport retro Yamaha tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Kelebihan XSR 155, Motor Sport Retro Terbaru Yamaha

Melihat sosok XSR 155 ini punya kesan retro yang kuat, namun bukan ke arah klasik jadul seperti pada Kawasaki W175. Jagoan Yamaha ini lebih menyasar tampang retro modern.

Desainnya cukup luwes dan modif-able, bisa diubah jadi scrambler atau cafe racer karena basis bodinya didukung headlamp bulat, setang lebar, serta bodi belakang minimalis. Model jok Yamaha XSR juga menegaskan aura klasik dengan gaya tuck and roll dibungkus kulit warna hitam dan coklat.

Tampilannya juga terlihat sangat kekar berkat penggunaan suspensi depan model upside down yang dipadukan dengan roda yang gambot alias berukuran besar.

Cukup ganti ban dengan profil ban tahu, maka XSR 155 jadi motor scrambler, dan bila stang diganti dengan posisi merunduk dan pasang cover buntut tawon langsung jadi motor cafe racer.

Itu tadi kelebihan Yamaha XSR soal desain yang bisa dikreasikan sesuai selera. Kelebihan lain dari motor sport klasik terbaru Yamaha ini juga terdapat pada sisi mesin hingga fitur.

Rancangan Rangka Ala Motor Besar

Secara basis, Yamaha XSR 155 menggunakan sasis deltabox, sama seperti yang digunakan pada motor Yamaha YZF-R15. Namun ada beberapa penyesuaian bagian rangka yang membuat motor ini tampil kekar ala motor besar.

Pada suspensi depan menggunakan  model upside down yang membuat tampilan kaki-kakinya terkesan padat. Lalu untuk suspensi belakang, dibuat lebih modern dengan penggunaan monoshock dengan swing arm terbuat dari material alumunium. Desain swing arem ini membuat bagian belakang seperti yang digunakan pada motor-motor besar.

Untuk kondisi standar, Yamaha XSR 155 menggunakan  ban tubeless dual purpose berukuran 110/70-17 di depan dan 140/70-17 untuk bagian belakang. Dengan demikian, motor ini telah dirancang untuk berkendara yang fleksibel dalam berbagai kondisi jalan.

Spesifikasi Mesin Paling Bertenaga

Walau kapasitas mesinnya 'hanya' 155 cc, tapi tenaga yang dihasilkan dapur pacu milik Yamaha XSR jadi yang paling bertenaga di kelasnya. Yamaha XSR155 dibekali mesin satu silinder, 155cc, liquid cooled, SOHC  4 katup, dan sudah menggunakan teknologi VVA (Variable Valve Actuation). 

Mesin dengan diameter piston 58 mm dan langkahnya 58,7 mm tersebut bisa memproduksi tenaga hingga 19,3 PS pada 10.000 rpm dan torsi maksimum hingga 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Selain memiliki kompresi tinggi mencapai 11,6:1, fiturnya juga paling unggul di bagian mesin.

Ini karena XSR 155 sudah dilengkapi dengan fitur Assist & Slipper Clutch untuk memperhalus proses perpindahan gigi transmisi 6-percepatannya. Saat turun gigi (downshift) juga terasa smooth perpindahannya, tidak menyentak.

Fitur yang Modern

Bicara soal fitur, Yamaha XSR 155 telah didukung beragam peranti modern seperti pada transmisi yang memiliki fitur Assist & Slipper Clutch, serta teknologi katup VVA (Variable Valve Actuation) pada mesin. 

Pada panel instrumen menggunakan layar full LCD digital dengan kelengkapan Multi Information Display (MID). Frame-nya berbentuk casing bulat dengan lis lapisan krom mengilap.  Panel instrumen pada XSR 155 menampilkan informasi seperti kecepatan, fuel meter, takometer dan sebagainya.

Kesan modern juga terdapat pada sistem pencahayaan pada lampu depan dan belakang. Dimulai pada headlamp, aksen luar berbentuk bulat klasik dipadukan lampu LED untuk pencahayaan yang cukup terang.

Lampu belakangnya juga menggunakan teknologi serupa. Meskipun ukurannya cukup minimalis tapi secara visibilitas dan tata pencahayaan lebih optimal bila dilihat pengguna jalan lain dari belakang. 

Berbagai Kelemahan Yamaha XSR 155, Umum Dijumpai Pada Motor Sport

Yamaha XSR 155 memiliki DNA sport yang kuat walau secara fisik penampilannya bergaya klasik. Spesifikasinya pun menonjolkan performa yang sangar di atas aspal, dan bisa sesekali digunakan di jalan tanah berbatu.

Dengan DNA sport yang begitu kuat, maka wajar saja bila tidak semua orang cocok dengan karakter yang dibawa oleh XSR 155 ini. Posisi berkendara pun jelas berbeda dibanding motor touring yang santai. 

Posisi Berkendara Cenderung Sporty

Konsep yang dihadirkan oleh Yamaha pada XSR 155 ialah sebuah motor sport bergaya klasik dengan fitur modern. Kami garis bawahi kata motor sport, yang berarti posisi berkendaranya menunduk, bukan tegak seperti motor touring.

Lebih lanjut, posisi duduk dari motor ini tempat duduknya cukup tinggi dari tanah, dengan spesifikasi resminya 81 cm. Untuk pengendara dengan tinggi hanya 165cm membuat kedua kaki tidak bisa menapak sempurna ke tanah.

Desain setang aslinya cukup rendah dan posisi foot step agak ke belakang, sehingga posisi berkendaranya tidak santai. Ketinggian stang yang rendah membuat postur berkedara agak membungkuk Efeknya membuat lengan pegal jika berkendara cukup lama. 

Dan tak kalah penting, motor sport biasanya tidak ada standar tengah. Artinya, Yamaha XSR 155 ini parkirnya selalu pakai standar samping. Untuk kondsi parkir yang sempit, posisi parkir standar miring seperti XSR 155 jelas makan tempat lebih lebar dibanding parkir standar tengah.

Spakbor Belakang Kurang Besar

Kelemahan dari rancangan desain Yamaha XSR 155 ialah pada ban belakang ukurannya 140/70–17. Bila dilihat bannya lebih lebar dari spakbornya, sehingga jika hujan atau melewati genangan air pasti airnya nyiprat ke punggung. Mau tidak mau, kita harus memasang mudguard aftermarket untuk mengurangi cipratan.

Tidak Punya Kompartemen Bagasi

Kekurangan umum motor sport dan naked bike yaitu tidak punya kompartemen bagasi untuk menyimpan barang-barang seperti jas hujan. Jadi terpaksa jas hujan dibawa di dalam tas, atau diikat dengan jaring di jok belakang. Ini jelas merepotkan bagi kalian yang sering membawa banyak perlengkapan selama berkendara. 

(YS)

Author

Berita Utama

Berita Populer

Lihat semua »