Toyota Bicara Dampak Pembatasan Impor pada Penjualan 10 Model

Berita Otomotif

JAKARTA – Toyota memiliki 10 model yang masih diimpor dengan volume yang amat kecil dibandingkan total penjualan di Indonesia. Namun, mereka tak mau buru-buru mengatakan bahwa aturan pembatasan impor sama sekali tidak berdampak pada model-model ini.

Sebagai informasi, belum lama ini pemerintah mengumumkan penerbitan Peraturan Menteri Keuangan yang membatasi 1.147 komoditas impor, termasuk mobil dan motor besar, untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan dan depresiasi kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Pembatasan mobil impor dilakukan dengan cara penerapan bea masuk 50  persen untuk seluruh kapasitas mesin serta kenaikan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 dari 7,5 persen menjadi 10 persen.

Adapun Toyota, berdasarkan penelusuran di data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), masih mempunyai 10 model impor utuh (Completely Built-up/CBU) yaitu Corolla Altis, Prius, Camry, 86, Voxy, Alphard/Vellfire, C-HR, Land Cruiser, Hi-Ace, Hi-Lux dengan volumenya relatif kecil yaitu 16.447 unit pada Januari-Juli 2018 atau hanya 8,37 persen dari total penjualan wholesales Toyota di Indonesia yang berjumlah 196.430 unit.

Henry Tanoto, Wakil Presiden PT. Toyota Astra Motor (TAM), mengakui pihaknya tidak terkena bea masuk dan hanya terkena PPh 22 yang baru, seperti juga pabrikan-pabrikan Jepang lainnya. Sekitar 95 persen volume penjualan mereka dalam setahun pun adalah model-model rakitan dalam negeri. Tapi ia menolak mengatakan Toyota sama sekali tak terefek kebijakan pembatasan impor, baik dari sisi penjualan maupun harga.

“Kami lagi pelajari. Terlalu dini bilang dampaknya seperti apa. Kami lagi pelajari dulu seperti apa dampaknya ke penjualan kami,” ujar dia menjawab pertanyaan Mobil123.com saat diwawancara usai Jambore Toyota 2018 pada akhir pekan di JIExpo Kemayoran, Jakarta

Sebelumnya, Jongkie Sugiato, Ketua I Gaikindo, menjelaskan bahwa yang paling terdampak dari segala ketentuan dalam PMK pembatasan mobil impor adalah merek-merek premium Eropa sementara Jepang relatif aman. Dengan volume mobil-mobil impor merek Eropa yang teramat tidak signifikan di pasar, Gaikindo pun menegaskan target penjualan 1,1 juta unit tidak direvisi. [Xan/Ari]

Tag Terkait

mobil impor PT. Toyota Astra Motor pembatasan impor Toyota Toyota Indonesia

Author

Berita Utama

Berita Populer

Lihat semua »