Tanpa Cacat, Kapan Helm Harus Diganti
Berita OtomotifJAKARTA – Helm memiliki durasi pakai yang cukup lama, namun jangan abaikan tanda-tanda untuk diganti karena mengundang risiko.
Helm adalah pelindung kepala untuk seluruh pengendara sepedamotor. Sebagai perlengkapan berkendara, helm harus mampu melindungi kepala dari benturan secara langsung dengan benda-benda keras. Hal ini dikarenakan kepala meruapakan anggota tubuh yang cukup vital dari manusia.
Artikel terkait
Lalu pertanyaannya berapa lama umur helm hingga masuk waktu untuk diganti? Terlepas dari cacat helm dari pembuatan, apakah helm rusak dapat terlihat fisiknya oleh mata telanjang, atau hanya usia pakai berdasarkan pabrikannya saja. Johanes Cokrodiharjo, Technical Director NHK Indonesia menjawab semua pertanyaan di atas.
“Helm itu saat jatuh atau terbentur maka sebaiknya jangan dipakai lagi. Karena memang terlihatnya masih mulus, tapi di bagian dalamnya serat fibernya pasti retak dan ini mengurangi ketahanan helm itu sendiri. Bagian catnya memang masih mulus, tapi di dalamnya baru terlihat sudah retak dan bisa berbahaya,” jawabnya kepada Mbil123.com.
Lebih jauh Ia mengatakan tanpa insiden terjatuh atau terbentur secara keras, helm juga memiliki masa pakai tertentu. Selain itu, perilaku sembarangan juga dapat merusak atau mempercepat masa pakai dari helm itu sendiri. Salah satunya adalah kebiasaan menaruh helm di bawah sinar matahari langsung.
“Helm sering dijemur langsung itu biasanya 6 bulan sudah harus diganti. Karena sinar UV itu pelan-pelan bisa melemahkan cangkang helm. Selain itu, kebiasaan konsumen yang sering mencuci helm di mall juga bisa merusak bagian dalam helm khususnya styrofoam. Kalau sudah otek-otek (longgar) helm harus diganti,” jelasnya kemudian.
Busa atau biasa disebut padding dikatakan juga memiliki umur yang rentan jika terlalu sering dibasahi atau disimpan di tempat yang lembab. Padding yang sudah kempis wajib diganti agar keselamatan dan kenyamanan berkendara tetap terjaga. [Dew/Ari]