Wow, Ada Sirkuit Motorcross di Dalam Kawasan Industri Pulo Gadung
Berita OtomotifJAKARTA - Baja Otomotif Superblok (BOS) dan Indonesia International Motor Show (IIMS) Dyandra Promosindo memperkenalkan sirkuit motorcross di Kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Sirkuit bernama Hidden Valley Track tersebut dibangun di atas lahan seluas 2 Ha yang tepatnya berada di area milik pabrik baja Kyoei Steel Works (JKSW) di Jl Rawa Teratai II 1, Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung. Dan rencananya akan jadi tempat untuk menyalurkan hobi motorcross, flat track, grass track, supermoto, gravel bike, mountain bike hingga mobil SUV.
Djoko Iman Santoso, CEO BOS mengatakan bahwa rencana ini sudah dikonsep sejak 2 bulan lalu saat bertemu rekannya Kwen Le Garry pemilik JKSW. Intinya adalah memanfaatkan lahan yang tidak dipakai untuk bisa menjadi tempat menyalurkan hobi otomotif khususnya roda 2.
"Lokasi ini adalah bekas pabrik baja milik rekan saya, Pak Garry, yang memiliki lahan lama sudah 45 tahun kosong. Ini berlian untuk komunitas motor, jadi saat itu saya bilang ke Pak Garry kalo boleh kita bikin trek karena belum ada di Jakarta," ungkap Iman.
Iman menambahkan, sejak saat itu, Ia kemudian mengandeng Dyandra Promosindo untuk bersama-sama mendevelop tempat ini. Dan dalam beberapa bulan ke depan area ini akan dilengkapi ekosistem penunjang kegiatan otomotif, seperti gerai after market, servis, makanan dan minuman, fasilitas garasi hingga locker untuk member.
"Target untuk grand launchingnya sendiri kita rencananya tahun depan di second quarter, April kira-kira, karena pembangunan memakan waktu 3 bulan, trek sudah selesai tinggal menyelesaikan superbloknya," tambah Iman.
Artikel terkait
“Mudah-mudahan di bulan Desember akan diadakan perlombaan di sini, detailnya akan kita kabarkan selanjutnya," kata Djoko Iman Santoso.
Mobil123.com menyinggung soal area sirkuit yang berada di tengah kawasan industri dan terkenal dengan tingkat polusi tinggi. Jika masuk ke dalam area kawasan, Anda tentu akan langsung mencium bau-bau tidak sedap yang keluar dari hasil kegiatan banyak pabrik. Ini tentunya memiliki potensi dan risiko cukup tinggi untuk kesehatan bagi para atlet maupun pengunjung sirkuit.
"Untuk mengatasi polusi, pertama kondisi di BOS sendiri di pabrik ini sudah tidak beroperasi. Jadi pabrik ini sudah tidak mengeluarkan asap lagi. Kedua, pabrik besi belakang juga sudah tidak produksi, sehingga polusi udara sudah agak tereduksi. Memang dalam hal ini kami sedang berdiskusi terus dengan pihak pengelola kawasan industri untuk penanganan polusi," jelas Iman. [Ari]