Hyundai H-1 Rakitan Bekasi Jauh Lebih Laku di Luar Negeri

Berita Otomotif

JAKARTA – Hyundai H-1 rakitan Pondok Ungu, Bekasi jauh lebih banyak diekspor daripada dijual di Indonesia. Secara volume, jumlah ekspor bahkan terpaut cukup jauh.

Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT. Hyundai Mobil Indonesia (HMI), menjelaskan H-1 adalah satu-satunya model yang dirakit lokal secara completely knock-down (CKD) di pabrik Pondok Ungu yang berkapasitas total 25 ribu unit per tahun. Utilisasinya sendiri masih kecil karena multi purpose vehicle (MPV) mewah tersebut baru diproduksi beberapa ribu unit saja dalam setahun.

“Terus terang, ekspor H-1 jauh lebih banyak dibandingkan untuk pasar domestik. Ekspornya bisa lebih banyak 3x lipat,” ujar Mukiat saat diwawancarai di konferensi pers pengenalan H-1 facelift pada awal Juli di Jakarta.

Mukiat mencontohkan ekspor H-1 pada 2017 mencapai sekitar 3.000 unit. Di sisi lain, distribusi ke pasar domestik hanya ratusan unit, tepatnya 323 unit jika melihat data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

“Sebanyak 97 persen ekspor H-1 itu ke Thailand. Di sana boleh dikatakan jalannya lebih besar dari di sini. Yang mereka sebut gang saja di sana lebih besar daripada di Indonesia. Sisa ekspor dibagi ke Brunei Darussalam dan Bhutan,” papar dia.

Adapun ekspor H-1 pada tahun ini diprediksi lebih rendah ketimbang tahun lalu yaitu sekitar 2.500 – 2.600 unit. Ini karena ada jeda produksi untuk ekspor selama dua bulan untuk mempersiapkan H-1 facelift.

“Juli ini kami baru mulai,” tandas Mukiat.

Pasar Domestik Kecil
Menurut Mukiat, penjualan H-1 di dalam negeri memang kecil karena pasarnya pun secara total kecil. Selain itu, kondisi jalan di Indonesia masih relatif sempit untuk bodinya yang bongsor.

“Di Indonesia pembelinya dari kelas menengah atas karena untuk mobil sepanjang ini garasi harus cukup besar. Karena itu juga penjualan H-1 di Indonesia cukup terbatas,” tukasnya.

Namun, Mukiat mengklaim penerimaan pasar terhadap H-1 cukup bagus. MPV ini menurut dia mampu meraih konsumen loyal yang kerap membeli kembali model yang sama saat mengganti kendaraan, bukan membeli kompetitornya.

Sebagai gambaran, segmen H-1 yang diisi pula oleh Toyota Alphard, Toyota Vellfire, Nissan Elgrand pada semester satu 2018 hanya membukukan penjualan 2.475 unit berdasarkan data wholesales Gaikindo. Volumenya meningkat 20,38 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year) yang berjumlah 2.056 unit.

Bandingkan dengan pasar mobil nasional yang mencapai 553.757 unit atau naik tipis 3,8 persen year on year. Pada 2017, pasar roda empat Tanah Air berjumlah 533.506 unit.

Penjualan H-1 sendiri adalah 197 unit, naik 53,91 persen year on year. Pada Januari – Juni 2017, distribusinya hanya  128 unit. [Xan/Ari]

Tag Terkait

HMI Hyundai Hyundai H-1 ekspor H-1 Hyundai Indonesia PT. Hyundai Mobil Indonesia h-1 facelift

Author

Berita Utama

Berita Populer

Lihat semua »