BMW Indonesia Santai Hadapi Pembatasan Impor
Berita OtomotifJAKARTA – Pembatasan kendaraan impor yang dilakukan oleh Pemerintah diklaim tidak akan terlalu mempengaruhi penjualan BMW Group Indonesia.
Jodie O’tania, Corporate Communications BMW Group Indonesia mengatakan bahwa saat ini penjualan BMW di Indonesia lebih ditopang oleh kendaraan rakitan lokal. Mobil-mobil CBU BMW diklaim hanya memiliki pasar yang kecil.
“Hingga saat ini ada enam model yang dirakit lokal dan menguasai lebih dari 80 persen penjualan BMW di Indonesia. Sementara pembatasan impor itu hanya pada kendaraan CBU dan untuk BMW pasarnya sangat terbatas,” ungkapnya.
Ia pun menambahkan bahwa saat ini mobil BMW yang terkena dampak aturan tersebut hanya ada satu model yaitu BMW M5. Jumlah penjualan BMW M5 pun disebut tidaklah sebesar model-model lainnya dan hanya tersedia berdasarkan pemesanan.
Sementara itu model-model lain yang diimpor secara utuh seperti BMW M1 dan BMW M2, kapasitas mesinnya tidak mencapai 3.000cc. Dengan demikian maka pembatasan tersebut tidak akan mempengaruhi penjualan BMW Indonesia.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pemerintah Indonesia akan mengendalikan impor kendaraan khususnya yang memiliki mobil berkapasitas lebih dari 3.000cc. Pengendalian tersebut salah satunya adalah karena defisit neraca perdagangan Januari – Juli yang mencapai 3,09 miliar dollar AS (Rp 46,26 triliun).
Untuk mengatasi itu maka Kementerian Perindustrian berinisiatif untuk melakukan pembatasan kendaraan impor. Kementerian Keuangan pun meresponnya dengan melakukan penyesuaian PPh nomor 22 yang semula hanya 7,5 persen menjadi 10 persen dan mempengaruhi mobil impor CBU berkapasitas 3.000 cc serta sepedamotor 500 cc. [Adi/Ari]