Alasan Toyota C-HR di Indonesia Minus Hybrid

Berita Otomotif

JAKARTA – Toyota C-HR hybrid sudah dikenalkan ke Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, namun urung dihadirkan.

Saat peluncuran secara resmi kemarin (10/04), PT Toyota Astra Motor (TAM) hanya menghadirkan satu tipe Toyota C-HR yang dijual dengan harga Rp 488,5 juta dan Rp 490 juta dan menggunakan mesin berbahan bakar bensin. Car enthusiast pun bertanya-tanya, kenapa akhirnya TAM masih menyimpannya ?.

“Hybrid sedang studi. Kalau kebutuhan konsumen ada, aturan pemerintah mendukung, tentu kita akan luncurkan,” ungkap Bansar Maduma, Outlet Development Division Head CBU & Commercial Product General Manajer PT TAM.

Ia pun menambahkan bahwa saat ini Thailand, negara produsen Toyota C-HR di Asia Tenggara sebenarnya sudah memproduksi versi hybrid. Hanya saja, produksi tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik mereka.

“Di Thailand, Toyota C-HR ada versi hybrid. Wajarlah, di sana aturannya sudah sangat mendukung untuk penggunaan teknologi hybrid. Kita harapkan Indonesia juga sama ke depannya. Bukan hanya didorong dengan peraturan tapi karena masyarakat sudah lebih sadar lingkungan,” tambahnya.

Bansar juga berpendapat bahwa sebenarnya teknologi hybrid di Indonesia memiliki potensi bagus. Sayangya, ada beberapa kondisi yang membuat teknologi tersebut kurang kompetitif dibandingkan mesin konvensional. Salah satunya adalah aturan Pemerintah yang dinilai memberatkan teknologi hybrid untuk terus berkembang.

“Setiap regulasi pasti kami ikuti. Ini karena regulasi pasti sudah mempertimbangkan semua hal seperti ketersediaan bahan bakar, infrastruktur dan sebagainya. Kami berharap teknologi kendaraan di Indonesia dapat terus berkembang dan lebih ramah lingkungan,” pungkasnya. [Adi/Ari]

 

Tag Terkait

cross over Toyota C-HR suv Toyota Baru Toyota-NCSR mobil toyota Toyota Indonesia

Author

Berita Utama

Berita Populer

Lihat semua »