5 Kelemahan di Toyota Kijang Innova Zenix, Bukan Lagi Mobil yang Merakyat?

Panduan Pembeli

Toyota memberi kejutan bagi masyarakat Indonesia di penghujung tahun lalu. PT Toyota Astra Motor meluncurkan Kijang Innova Zenix sebagai generasi ketujuh keluarga Kijang. Kijang Innova Zenix dibangun dengan platform baru, fitur unggulan dan keselamatan lengkap, hingga mesin baru yang didukung teknologi hybrid.

Mobil ini menggunakan platform TNGA (Toyota New Global Architecture), tepatnya TNGA: GA-C dengan struktur monokok. Platform ini diklaim dapat mengurangi bobot mobil, meningkatkan kekakuan bodi, mengurangi suara dan getaran di dalam kabin, serta meningkatkan stabilitas dan kenyamanan.

Toyota Kijang Innova Zenix diproduksi secara lokal oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Karawang. Mobil ini tak cuma diproduksi untuk pasar lokal tapi juga akan diekspor untuk pasar Asia Tenggara.

Toyota tetap mempertahankan mesin bensin di Kijang Innova generasi terbaru dan menambah opsi hybrid. Untuk mesinnya juga alami perubahan spesifikasi, dan mesin dieselnya tak lagi diproduksi.

Dengan segala perubahan tadi, Kijang Innova Zenix tak cukup sempurna. Berikut ini lima kelemahan yang membuat Innova Zenix tak lagi jadi mobil keluarga yang merakyat.

1. Harga Semakin Mahal

Aspek pertama yang menjadi sorotan dari sebuah Kijang Innova Zenix ialah harganya yang semakin mahal. Kijang Innova Zenix kastanya merupakan mobil kelas menengah atas di segmen MPV medium. Bagaimana tidak, harganya saja sudah melampaui angka Rp500 juta alias setengah miliar rupiah.

Berikut ini harga baru untuk DKI Jakarta:
Bensin

  • Kijang Innova Zenix 2.0 G CVT Rp423.000.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 G CVT (Premium Color) Rp426.000.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 V CVT Rp471.000.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 V CVT (Premium Color) Rp474.000.000.

Hybrid

  • Kijang Innova Zenix 2.0 G HV CVT Rp464.000.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 G HV CVT (Premium Color) Rp467.000.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 V HV CVT Rp528.150.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 V HV CVT Modellista Rp538.000.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 V HV CVT Modellista (Premium Color) Rp541.000.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 Q HV CVT TSS Rp607.150.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 Q HV CVT TSS Modellista Rp617.000.000
  • Kijang Innova Zenix 2.0 Q HV CVT TSS Modellista (Premium Color) Rp620.000.000.

2. Fitur Kurang Sebanding Dengan Harga

Dengan harga yang segitu mahal, ternyata fitur yang dihadirkan pada Kijang Innova Zenix masih kurang proporsional. Bahkan untuk fitur yang ditawarkan cenderung minim pada tipe G CVT. 

Untuk mendapat fitur seperti panoramic sunroof, jok kulit, panel soft touch, wireless charger, hingga TSS (Toyota Safety Sanse) maka harus memilih Innova Hybrid tipe Q. Lucunya lagi, untuk tipe Q seharga Rp620 juta tersebut belum memakai pengaturan elektrik untuk kursi baris pertama. Kita masih harus engkol tuas untuk sandaran atau menaik turunkan ketinggian kursi

3. Kini Pakai Penggerak Roda Depan

Untuk aktivitas di kota besar atau perjalanan dengan mayoritas melewati jalan tol, maka mobil penggerak roda depan dan CVT ini unggul dari sisi efisiensi bahan bakar. Lain cerita bila keluar kota dengan kondisi infrastruktur yang belum baik dengan kontur jalan berbukit. 

Mobil dengan penggerak roda depan umumnya kurang cocok digunakan di daerah dengan kontur jalan licin yang menanjak. Hal tersebut dikarenakan mobil akan lebih mudah kehilangan traksi roda depan, saat mengangkut penumpang dan penuh barang bawaan.

4. Cuma Ada Pilihan Transmisi CVT

Sebagai sebuah mobil keluarga legendaris, hilangnya konfigurasi penggerak roda belakang dan opsi transmisi manual ini agak disayangkan. Meskipun transmisi manual mungkin sudah tidak populer saat ini, transmisi tersebut memiliki keunggulan soal distribusi tenaga di tiap rasio gigi yang lebih optimal.

Belum lagi, transmisi otomatis CVT kemampuannya tak sekuat otomatis konvensional atau manual dalam memberikan torsi galak di putaran bawah saat menghadapi  tanjakan.

Padahal masih banyak pengguna setia Kijang di pelosok kota kecil yang lebih menyukai girboks manual. Kombinasi transmisi manual dengan penggerak roda belakang yang ada di Kijang Reborn membuatnya mantap melibas medan tanjakan terjal yang kerap dilalui. 

5. Mesin Kompresi Tinggi Wajib Isi Bensin Minimum RON 92 dan Varian Diesel Punah

Kijang Innova Zenix memakai mesin baru berkode M20A-FKS untuk varian bensin dan M20A-FXS untuk varian hybrid. Adapun varian mesin bensinnya mempunyai kompresi 13,0:1, sedangkan untuk versi hybridnya 14,0:1. Berdasarkan spesifikasi tersebut, Toyota Kijang Innova Zenix diwajibkan menggunakan BBM dengan minimal RON 92. 

Di sisi lain, mulai generasi Innova Zenix ini Toyota juga sekaligus menghapus varian diesel. Sebagai solusinya, Toyota masih menjual Innova Reborn versi sebelumnya yang ada pilihan bahan bakar diesel.

Kesimpulan

Dengan segala perubahan tadi, tentu menimbulkan sedikit kekhawatiran bagi para konsumen Kijang Innova Zenix. Pasalnya Kijang Innova telah sejak lama terkenal sebagai kuda beban yang tangguh. Tak cuma dipakai sebagai mobil keluarga, mobil sekelas Innova ini sering dijadikan sebagai mobil transportasi umum seperti travel atau mobil taksi jarak jauh.

Pada akhirnya, para pengusaha transportasi darat tetap memilih Innova Zenix untuk armada travel mereka, tak ambil pusing mobil tersebut memakai mesin bensin dan transmisi CVT.

Tag Terkait

toyota kijang toyota kijang innova Toyota Kijang Innova Zenix hybrid

Author

Berita Utama

Berita Populer

Lihat semua »