Beratnya Jadi Sopir Truk, Berbulan-bulan Jauh dari Anak-Istri, Lebaran Bisa Tak Pulang
Berita OtomotifJAKARTA – Siapa sangka, tuntutan pekerjaan seorang sopir truk menghadirkan banyak duka. Termasuk kesedihan karena kerap berpisah lama dengan anak-istri.
Banyak kisah duka yang telah menimpa Satrio Rofiq, 41, selama bekerja menjadi sopir kendaraan niaga dan sopir truk selama 22 tahun.
Dikejar target waktu dari perusahaan atau dihadang kemacetan lalu lintas sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari. Ban yang tiba-tiba kempes atau kecopetan tak jarang pula ia alami.
“Kecopetan sering. Kemarin, misalnya, waktu menyeberang dari Sumatera ke Jawa. Saking capeknya, saya lupa dompet ada di dasbor. Uang, surat-surat hilang semua. Itu saya yang harus mengurusnya sendiri karena itu jadi tanggung jawab saya sendiri, bukan perusahaan,” ucap dia dalam talk show program mudik Gratis ‘Ditemani yang Sejalan’ dari Isuzu, Jumat (22/3/2024) malam di Jakarta.
Artikel terkait
Lelaki asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini sendiri sekarang bekerja sebagai sopir truk untuk perusahaan logistik. Ia kerap mengantar paket-paket pesanan masyarakat dari gudang ke gudang, dengan rute yang sangat jauh.
“Kemarin dari Depok ke Jambi. Lalu pernah dapat dari Depok ke Makassar,” jelasnya.
Duka terberat bagi pria yang sekarang menyetir truk Isuzu Giga FVR 245 ini adalah harus jauh dari keluarga dalam waktu lama. Apalagi, aktivitas mengantar barang semakin banyak di era belanja daring (online).
Terlebih selama bulan Ramadan dan menjelang Lebaran Idul Fitri seperti sekarang.
“Untuk saat ini hampir lima bulan tak bertemu anak-istri karena saya dapat jauh-jauh terus,” kisahnya.
“Pernah cuma sempat mampir pulang sekitar lima jam saja, saat dapat rute Depok-Banyumas… Lebaran tahun kemarin tidak pulang karena tidak ada libur. Tahun ini harus bisa,” lanjut Rofiq yang keluarganya tinggal di sekitar Jawa Tengah.
Keluh kesah dari keluarga harus ia hadapi. Terutama dari anaknya yang masih berusia lima tahun.
“Pernah dia protes, kenapa pulangnya cuma beberapa menit,” pungkas Ayah dua anak ini.
Mudik Gratis dari Isuzu untuk Para Sopir Truk
Melihat pentingnya peran para sopir kendaraan niaga bagi perekonomian masyakat dan beratnya beban kerja mereka, Isuzu memberikan apresiasi berupa mudik gratis dalam rangka Lebaran Idul Fitri 2024/1445 Hijriah bagi mereka. Program ini diberi tajuk ‘Ditemani yang Sejalan’.
“Ramadan dan Idul Fitri jadi momen yang ditunggu masyarakat Indonesia. Namun, tak banyak disadari ada beberapa profesi yang kerja keras saat itu. Salah satunya pengemudi pikap, bus, dan truk,” tutur President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yusak Kristian.
Sebagai bentuk penghargaan, Isuzu tahun ini memberikan mudik gratis kepada 50 sopir truk terpilih beserta keluarga mereka (satu istri dan maksimal dua anak).
Menurut Deputy Division Head of of Business Strategy Division IAMI Rian Erlangga, ada beberapa syarat untuk mengikuti seleksi ini.
Sopir itu mesti memiliki akun Facebook atau Instagram, mem-follow akun Facebook atau Instagram Isuzu Indonesia, mengunggah foto dirinya bersama truk kesayangan—apapun mereknya, dan menceritakan pengalaman ketika menyetir pada bagian caption foto.
Periode seleksi dilakukan pada 16-28 Maret 2024, sedangkan perjalanan mudik akan dilakukan pada 3 April 2024 dari Pondok Ungu, Bekasi, dengan tujuan ke Solo, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Palembang.
Sebelum berangkat, akan ada sesi potong rambut gratis, sesi ngabuburit, sesi foto bersama keluarga, pelatihan safety driving, hingga permainan berhadiah Tunjangan Hari Raya (THR) senilai total Rp50 juta.
Marketing Communications Manager IAMI Puti Annisa Moeloek menyebut komunitas sopir truk cukup kuat di media sosial, khususnya di Facebook. Mereka sekarang kerap berbagai informasi di sana, sehingga Annisa yakin syarat untuk mudik gratis ‘Ditemani yang Sejalan’ dari Isuzu bisa menjangkau para sopir truk.
Hal ini diamini oleh Rofiq.
“Sopir-sopir sekarang, termasuk saya juga, hiburan pribadinya adalah Facebook atau Instagram. Kalau ada apa-apa, kami juga langsung beritahukan di Facebook. Banyak juga kami mencari dan saling berbagi informasi lowongan kerja di situ,” tutup dia. [Xan]