Wow, Penjualan Mobil Listrik Hyundai di Indonesia Naik 5 Kali Lipat

Berita Otomotif

Wow, Penjualan Mobil Listrik Hyundai di Indonesia Naik 5 Kali Lipat

TANGERANG – Penjualan model-model mobil listrik Hyundai di Indonesia naik amat tinggi tahun ini, dibandingkan dengan 2020.

Hyundai sejauh ini memasarkan dua model mobil listrik murni di Tanah Air, yaitu Kona Electric serta Ioniq Electric. Keduanya meluncur berbarengan pada November 2020.

Dengan demikian, baru pada 2021 ini Kona Electric maupun Ioniq Electric dijual setahun penuh.

Transaksi jual-beli kedua mobil nihil emisi gas buang itu sendiri disebut menggembirakan Hyundai. Secara total, sejak 2020, mereka telah mengirimkan lebih dari 600 unit ke konsumen.

“Tahun lalu, penjualan retail (mobil listrik) kami 106 unit. Tahun ini, hingga sekarang, penjualan retailnya sudah 500 unit lebih. Pertumbuhannya sudah lima kali lipat,” ungkap Chief Operating Officer PT. Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur menjawab pertanyaan Mobil123.com usai seremoni pembukaan Hyundai City Store Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Senin (18/10/2021).

mobil listrik Hyundai Ioniq

Tahun depan, Hyundai akan merilis model mobil listrik baru yang langsung diproduksi lokal di pabrik anyar mereka di Cikarang, Bekasi. Semua ini merupakan respons terhadap kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendorong terbentuknya pasar maupun industri mobil listrik.

“Kalau kita lihat, road map (peta jalan) dari pemerintah sudah klir. Pada 2030 mereka ingin sekian persen dari penjualan dan produksi mobil harus mobil listrik. Kami sudah menyiapkan hal tersebut sejak tahun lalu,” pungkas Makmur.

Sekadar menambahkan, mulai 16 Oktober 2021 pemerintah memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) bagi mobil mild hybrid, hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik murni. Sebelumnya sudah ada pula berbagai insentif fiskal maupun non-fiskal lain bagi para konsumen maupun produsen mobil listrik.

Pada 2030, pemerintah menargetkan ada 600 ribu unit mobil berteknologi elektrifikasi yang diproduksi di dalam negeri.

Presiden Jokowi di pabrik baterai mobil listrik Hyundai dan LG

Pemerintah juga ingin menjadikan Indonesia basis produksi baterai mobil listrik, berbekal cadangan nikel negara ini yang merupakan terbanyak di dunia. Nama-nama besar di industri ini, seperti CATL dari China serta joint venture LG-Hyundai dari Korea Selatan, sudah berkomitmen menanamkan investasi untuk mendirikan pabrik baterai mobil listrik.

Korporasi multinasional Jerman BASF tertarik pula membangun pabrik bahan baku baterai mobil listrik. Demikian pula dengan Volkswagen. [Xan/Ses]



Berita Utama


Komentar