JAKARTA – Ada dua alasan mengapa konsumen Indonesia menahan pembelian mobil pada Juni 2021. Salah satunya pengumuman perpanjangan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 100 persen.
Penjualan mobil di pasar Nusantara secara retail pada Juni kemarin, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), berjumlah 65.765 unit. Ada kenaikan dibandingkan dengan Mei, tapi hanya sebanyak 1.590 unit (2,48 persen).
Menurut Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu, pada dua pekan pertama Juni raihan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sebenarnya menunjukkan tren bagus. Daihatsu awalnya memperkirakan kenaikan yang cukup tinggi pada bulan tersebut.
Tapi, lanjutnya, proyeksi meleset justru karena pengumuman perpanjangan insentif PPnBM 100 persen dari pemerintah pada pertengahan Juni. Soalnya, penerapannya masih harus menunggu aturan resmi terbit pada awal Juli.
Sekadar mengingatkan, diskon PPnBM 100 persen untuk mobil rakitan dalam negeri dengan komponen lokal minimal 60 persen tadinya hanya ingin diberikan pada Maret-Mei. Ini ‘hadiah’ pemerintah untuk mendorong daya beli pasar roda empat nasional di tengah pandemi Covid-19.
Pada perkembangannya, regulator memutuskan untuk meneruskannya sampai Agustus mendatang yang nantinya dilanjutkan lagi dengan diskon PPnBM 25 persen pada September-Desember.
“Yang terjadi adalah konsumen pada Juni kemarin ada yang menunda pemesanan dan pembelian karena mereka enggak mau ribet. Padahal kami sudah siapkan form yang menjelaskan bahwa kalau aturannya berlaku surut, misalnya (perpanjangan) relaksasi PPnBM mulai resmi mulai 1 Juni, maka kami akan kembalikan kelebihan uangnya. Tapi mereka enggak mau karena ribet,” papar Hendrayadi.
Alasan kedua, lanjut dia, adalah dimulainya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada 21 Juni 2021. Kegiatan ini membatasi pergerakan dan mobilitas di tengah pandemi dan sedikit-banyak turut mempengaruhi perilaku konsumen.
“Tapi itu bukan hal yang terlalu menjadi satu momok karena kita, kan, sudah biasa dengan kebijakan semacam PPKM Mikro ini. Lebih banyak konsumen menunda karena tunggu kepastian. (Aturan perpanjangan diskon PPnBM 100 persen) munculnya baru awal Juli,” pungkas Hendrayadi.
Total penjualan retail mobil baru pada Januari-Juni 2021 sendiri mencapai 387.827 unit atau naik 33,5 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Sayangnya, Hendrayadi tidak menjelaskan bagaimana dampak kebijakan PPKM Darurat pada 3-20 Juli—yang lebih ketat lagi membatasi mobilitas akibat gelombang kedua Covid-19—terhadap raihan SPK Juli 2021 ini. [Xan/Had]
Berita Utama

Bikin Innova Berasa Ketinggalan Zaman, Ini Mobil Keluarga Paling Canggih!
Video
Test Drive Toyota Veloz: Terbukti Bisa Mengerem Sendiri, asalkan…
Review
Siap-siap, 7 Juli 2022 Nanti Daihatsu Meluncurkan Mobil Baru Lagi
Berita Otomotif