TOKYO - Pabrikan mobil Jepang berbondong-bondong melakukan pengembangan mobil fuel cell. Sebab mobil fuel cell adalah sebuah terobosan teknologi yang mampu menghemat BBM sampai 80 persen.
Nah, rencana pabrikan mobil Jepang mengembangkan mobil itu ternyata dikritisi oleh pabrikan Volkswagen. Pabrikan asal Jerman itu mengatakan mobil fuel cell bakal sulit diterima konsumen dunia dan hanya bisa berkembang di Jepang dilansir autoevolution, Senin (15/9/2014).
Setidaknya mobil tersebut sulit berkembang 1 tahun setelah mobil itu resmi dipasarkan. Selain masalah infrastruktur, mahalnya harga mobil mobil fuel cell juga menjadi kendala meluasnya mobil tersebut.
Kondisi itu pun diiyakan oleh Toyota. Toyota yang mengembangkan mobil FCV menjelaskan mobil itu butuh insentif dari pemerintah jika tidak harganya sangat tidak terjangkau di Jepang. Bahkan Toyota memprediksi mobil itu berat diterima masyarakat Jepang karena harganya yang cukup tinggi.
Di Jepang,Toyota FCV dibanderol ¥ 3.000.000 (Rp 5,8 miliar) untuk setiap unit yang dijual sebelum dapat insentif. Ini berarti harga Toyota FCV hampir sama sebagai sedan mewah di sana.
"Biaya sistem sel bakar masih relatif mahal sehingga kami memerlukan dukungan subsidi dari pemerintah Jepang," tulis juru bicara Toyota Dion Corbett.
"Sulit untuk membayangkan bahwa FCV akan banyak digunakan dalam beberapa tahun mendatang."
Temukan mobil idaman di Mobil123.
Berita Utama

LEBIH MURAH Rp 50 JUTAAN Dibanding CR-V, CX-5 Baru Ini lebih Canggih?
Video
Toyota Kijang Innova Hybrid Hadir Akhir 2022, Produksi Lokalnya Lagi Disiapkan
Berita Otomotif
Di Tengah Tren SUV, Kok Terios Cuma Mobil Terlaris Kelima Daihatsu?
Berita Otomotif