Toyota Rilis Mobil Hybrid yang Bisa Diisi Etanol 1 - 3 Tahun Lagi

RIO DE JANEIRO – Toyota percaya diri mampu merilis mobil hybrid yang bisa diisi oleh etanol selambat-lambatnya pada 2021.

Seperti diketahui, Toyota saat ini sedang mengembangkan teknologi hybrid berbahan bakar fleksibel di Brazil. Teknologi yang disebut Hybrid Flexible-Fuel Vehicle (Hybrid FFV) ini mampu ‘meminum’ dua jenis bahan bakar yaitu bensin atau etanol yang terbuat dari tanaman. Selain itu, mesin konvensionalnya dibantu oleh baterai lithium-ion plus motor penggerak.

Pengembangan Hybrid FFV, menurut Steve St. Angelo selaku Chairman Toyota Brazil,berjalan jauh di atas ekspektasi. Ia optimistis teknologi tersebut dapat diterapkan di mobil produksi massal dalam tiga tahun atau kurang.

“Saya akan memproduksinya secepat yang saya bisa,” ujar St. Angelo, seperti dikutip dari Bloomberg pada akhir pekan ini.

Artikel terkait

Toyota Perkenalkan Mobil Hibrida yang Bisa Diisi Bensin atau Etanol

Berita Otomotif

20 March 2018

Toyota Hentikan Produksi Prius di AS

Berita Otomotif

04 May 2015

Toyota Prius C 2016 Tak Haus BBM dan Kaya Fitur Keselamatan

Mobil Baru

19 October 2015

Mobil Toyota berteknologi Hybrid FFV sendiri diproyeksikan untuk memperkuat cengkraman pabrikan ini di Brazil, juga untuk semakin mempopulerkan mobil hybrid di sana. Pasalnya, ‘Negeri Samba’ merupakan produsen bahan bakar hayati (biofuel) terbesar di dunia.

Sayangnya, kesuksesan riset Hybrid FFV tidak mengubah fakta bahwa pasar Brazil menurun drastis karena pemulihan yang lambat dari resesi terburuk di negara tersebut. Penjualan mobil tahun ini dipercaya tak akan melebihi 2,5 juta unit, padahal pada 2011 Brazil sempat diproyeksikan mencapai 5,5 juta unit di 2018.

Selain itu, pabrik Toyota di Brazil maupun Argentina tidak kompetitif secara global karena pajak tinggi plus birokrasi rumit.

St. Angelo menegaskan bahwa pekerjaan rumahnya adalah membuat Toyota Brazil kompetitif di pasar sendiri dan pasar ekspor. Toyota Motor Corporation di Jepang tidak akan mengguyur dengan investasi besar hanya karena mereka dinilai sebagai ‘anak yang baik’.

“Selama resesi, kami tidak memberhentikan satu pegawai pun karena kami percaya pada Brazil. Kami tak hanya ingin berkompetisi di Brazil. Saya tak mau hanya menjual kendaraan di sini. Kami ingin berkompetisi secara global,” tandasnya. [Xan/Ari]