BEIJING – Suzuki akhirnya resmi meninggalkan China yang merupakan pasar otomotif terbesar di dunia.
Hal ini dilakukan karena mulai beralihnya selera pasar China dari awalnya senang menggunakan mobil kecil berubah lebih memilih mobil berukuran lebih besar. Kondisi tersebut memaksa Suzuki Motor Corporation (SMC) untuk menyerahkan kepemilikan saham Changan Suzuki sebesar 50 persen kepada Chongqing Changan Automobile Co.
Selanjutnya, pengelolaan Changan Suzuki akan dilanjutkan sebagai anak perusahaan dari Changan Automobile. Tak hanya itu, President Changan Suzuki yang dikirimkan oleh SMC akan mengundurkan diri. Meski demikian, bukan berarti produk Suzuki akan musnah begitu saja dari China. Mereka akan terus melisensi produksi dan penjualan mobil Suzuki ke Changan Suzuki.
“Sekitar 25 tahun yang lalu kami meluncurkan Alto di China dan sejak itu kami telah melakukan upaya untuk mengembangkan penjualannya. Namun, karena pergeseran pasar China ke kendaraan yang lebih besar, kami memutuskan untuk mengalihkan semua ekuitas ke Changan Automobile,” jelas Osamu Suzuki, Chairman of SMC.
Pasar mobil kecil di China memang jatuh pada tahun 2017. Pada tahun tersebut tercatat, market share hanya mencapai 6,7 persen, jauh lebih kecil ketika pada tahun 2003 yang berhasil mencapai angka 35 persen. Kondisi ini disebabkan adanya peningkatan pesat terhadap daya beli keluarga di China dalam satu dekade terakhir yang lebih membutuhkan mobil berkapasitas besar.
Penurunan tersebut pun sangat berimbas pada penjualan Suzuki yang lebih mengandalkan mobil kecil ketimbang mobil berkapasitas besar. Bahkan, kehadiran Suzuki Vitara dan Suzuki S-Cross yang hadir di segmen SUV pun tidak bisa meningkatkan penjualan. [Adi/Ari]
Berita Utama

MURAH BANGET TAPI LUAS, Mending Ini Dibanding LCGC! Review Suzuki Splash M/T 2015
Video
MG Siap Meramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia Tahun Ini!
Berita Otomotif
Aturan Subsidi Motor Listrik Keluar Februari 2023, Bareng Subsidi Mobil Listrik?
Berita Otomotif