JAKARTA - Suzuki Indonesia mengingatkan masyarakat agar tidak membiarkan mobil yang terkena hujan hingga kering dengan sendirinya.
Dilansir dari situs resmi Suzuki Indonesia,air hujan memiliki kandungan yang memiliki kemampuan untuk merusak warna cat mobil. Hal ini karena air hujan mengandung PH antara 3-5 yang cenderung basa dan berisiko menimbulkan karat pada bodi mobil.
Menariknya, air hujan di kawasan pantai diklaim cukup berbahaya karena umumnya air mengandung garam lebih tinggi. Demikian pula bila terkena hujan di daerah perkotaan atau pabrik dengan polusi tinggi. Ketika polusi menyatu dengan udara dan bertemu uap air di langit, hujan yang turun akan membawa polutan kembali ke bawah.
Untuk menjaga mobil dari karat dan pudarnya warna, Suzuki pun menyarankan untuk rutin membersihkan mobil setelah terkena hujan. Menariknya, mereka tidak mengharuskan penggunaan shampo mobil, namun cukup dengan menggunakan air besih lalu dikeringkan menggunakan lap. Dengan melakukan hal tersebut secara rutin maka resiko terjadinya jamur dan kaca mobil akan berkurang.
Suzuki juga mengingatkan untuk tetap membedakan lap yang digunakan untuk bodi mobil dengan kaca. Dengan membedakan lap maka risiko bodi mobil atau kaca mobil tergores dengan partikel-partikel kecil yang terbawa saat mengelap bagian lain menjadi lebih kecil.
Berdasarkan BMKG, saat ini di beberapa wilayah Indonesia sendiri sudah mulai memasuki puncak musim hujan. Sejumlah wilayah Indonesia bahkan sudah mengalami hujan deras hingga menyebabkan bencana longsor. Untuk itu masyarakat diharapkan agar tetap waspada menghadapi cuaca yang berubah-ubah setiap harinya. [Adi/Ari]
Berita Utama

Belum 1,5 Tahun Meluncur, Daihatsu Rocky Dapat Penyegaran Model
Mobil Baru
Hyundai Stargazer Resmi Rilis di GIIAS 2022, Sudah Laku 2.000 Unit Lebih
Mobil Baru