Setelah Ertiga Hybrid & XL7 Hybrid, Suzuki Masih Punya Kejutan Lain

JAKARTA – Rencana Suzuki menjual Ertiga hybrid plus XL7 hybrid di Indonesia sudah terungkap sebelum peluncuran keduanya. Tapi, mobil hybrid yang Suzuki sedang siapkan bukan dua itu saja.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sejak awal 2021 telah membeberkan rencana Suzuki meluncurkan Ertiga hybrid pada 2022, disusul XL7 hybrid pada 2023.

Informasi tersebut ia dapat setelah bertemu para eksekutif Suzuki Motor Corporation dalam kunjungan kerja di Jepang pada Maret tahun itu.

Ertiga hybrid benar-benar meluncur di Tanah Air pada 10 Juni 2022 dan langsung menjadi mobil hybrid termurah di Indonesia dengan banderol di bawah Rp300 juta.

Namun, terkait XL7 hybrid, pembesar Suzuki di Indonesia lagi-lagi belum bersedia menanggapi.

“Saya tidak bisa berkomentar terhadap pernyataan dari Kemenperin (Kementerian Perindustrian),” kata Marketing Director PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra merespons pertanyaan Mobil123.com usai konferensi pers Ertiga hybrid di Mall Kelapa Gading, Jakarta.

Ertiga sendiri pertama kali mengaspal di Indonesia pada 2012 dengan mesin bensin konvensional. Generasi keduanya diperkenalkan pada 2018. Sementara itu, XL7 meluncur pada 2020.

Artikel terkait

Konsumen Suzuki di Indonesia pun Makin Minat Beli Mobil Hybrid

Mobil Listrik

24 January 2024

Sinyal Peluncuran Mobil Hybrid Rakitan Lokal Baru Suzuki, Diduga XL7 Hybrid

Berita Otomotif

25 April 2023

Sudah Punya 3 Mobil Hybrid di Indonesia, Suzuki Mau Tambah Lagi pada 2024?

Mobil Listrik

09 February 2024

Meski tak mau mengakui XL7 hybrid, Donny mengatakan kalau Suzuki sudah mempersiapkan peluncuran beragam model mobil hybrid dengan harga terjangkau di Tanah Air. Jumlahnya malahan lebih dari dua model.

“Ini adalah salah satu langkah awal untuk teknologi elektrifikasi kami khususnya di Indonesia,” tegas Donny.

Ertiga hybrid yang baru saja diperkenalkan mengusung mesin mild hybrid. Sang pabrikan menyebut teknologi ini sebagai Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).

Mild hybrid Suzuki bekerja dengan mengandalkan tiga komponen utama. Ada baterai lithium-ion berkapasitas kecil yang akan membantu sistem penggerak di beberapa kondisi, Integrated Starter Generator (ISG), plus mesin bensin konvensional.

Berkat baterai lithium-ionnya yang kecil, biaya produksi dan harga jual bisa ditekan. Tapi, efisiensi konsumsi bahan bakar diklaim meningkat.

Donny menegaskan kalau seluruh model hybrid murah Suzuki di Indonesia nantinya dirakit secara lokal.

Dengan begitu, dia berharap skala ekonomi akan tercapai, sehingga Suzuki nantinya dapat memproduksi baterainya secara lokal.

“Kalau kami tidak mulai memperkenalkan teknologi hybrid ini ke pasar yang lebih besar, ke yang harganya di bawah Rp300 juta, akan susah buat kami untuk ‘menyerap’ teknologi ini,” pungkas dia.

“Kalau skala ekonominya bisa tercapai, kami bisa bikin pabrik baterai di sini,” lanjut Donny.

Era elektrifikasi mulai terlihat di pasar otomotif Indonesia setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 yang menjadi payung hukum segala insentif bagi mobil listrik.

Salah satunya adalah insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil mild hybrid, hybrid, plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), sampai mobil listrik murni yang berlaku mulai 16 Oktober 2021. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<