Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Sejarah Mobil Listrik di Dunia, Ternyata Sudah Ada Sejak Seabad Lalu

Berita Otomotif

Sejarah Mobil Listrik di Dunia, Ternyata Sudah Ada Sejak Seabad Lalu

Mobil listrik dianggap sebagai sebuah kemajuan teknologi yang baru terjadi beberapa tahun belakangan. Tapi, ternyata sejarah keberadaan mobil listrik itu sudah ada sejak abad 19.

Tren mobil listrik di Indonesia memang sedang gencar-gencarnya. Tidak sedikit pabrikan yang mulai menunjukan mobil konsep bertenaga listrik, bahkan ada beberapa di antaranya yang sudah memasarkannya di Tanah Air.

Hal tersebut tak lepas dari dukungan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan khusus untuk mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik. Adapun salah satu kebijakannya yaitu pemberian beragam insentif fiskal maupun nonfiskal bagi konsumen dan pabrikan. 

Bahkan, Presiden Joko Widodo pernah mengatakan jika suatu saat nanti Ibukota Indonesia pindah ke tempat yang baru, hanya mobil listrik saja yang diperbolehkan berlalu-lalang.

Terlepas dari hingar bingar mobil listrik di Indonesia maupun dunia akhir-akhir ini, ternyata tidak banyak yang tahu kalau kendaraan nol emisi rupanya sudah ada sejak lama sekira lebih dari satu abad yang lalu.

Lantas, seperti apa sejarah keberadaan mobil listrik di dunia? Simak penjelasan singkatnya berikut ini.

Awal Mula Munculnya Mobil Listrik

Ada banyak versi terkait penemuan kendaraan bertenaga listrik pertama kali. Satu versi mengatakan pada 1828, Anyis Jedlik yang seorang pendeta dan fisikawan Hungaria menciptakan motor penggerak elektrik pertama yang kemudian disematkan pada sebuah mobil berukuran kecil.

Versi lain menyebutkan bahwa kemunculan mobil listrik pertama terjadi pada 1832 ketika seorang inventor asal Skotlandia, Robert Anderson berhasil menciptakan kereta listrik mentah. 

Ada juga yang mengatakan mobil listrik hadir pertama kali pada 1835. Waktu itu, seorang profesor dari Belanda bersama asistennya membuat sebuah mobil elektrik skala kecil dengan baterai yang sekali pakai.

Selain itu masih ada lagi beberapa versi lain soal awal mula kemunculan mobil listrik.

Sebelum muncul teknologi mesin pembakaran internal, mobil listrik memegang banyak rekor dalam hal kecepatan dan jarak. Satu rekor yang paling dikenal adalah melewati kecepatan 100 km/jam oleh Camille Jenatzy pada 29 April 1899, menggunakan Jamais Contente, kendaraan listrik berbentuk seperti roket. Mobil tersebut mampu mencapai top speed 105,88 km/jam.

Masa Keemasan Mobil Listrik

Mobil listrik memasuki masa keemasannya menjelang abad 20. Minat masyarakat terhadap mobil listrik semakin meningkat pada akhir 1890 dan awal 1900-an.

Di Inggris, Taksi-taksi bertenaga baterai mulai tersedia di akhir abad 19. Taksi-taksi tersebut mendarat di jalanan London pada 1897, dan mendapat julukan “Hummingbird” karena suara yang ditimbulkan.

Pada tahun yang sama di New York, Samuel’s Electric Carriage and Wagon Company sebagai perusahaan penyedia transportasi umum di sana mulai mengganti kereta kuda dengan 12 kereta berbasis baterai listrik.

Kendaraan listriknya pada saat itu memiliki beberapa keunggulan dibanding kompetitor, seperti tidak ada getaran, bau, atau suara-suara yang biasanya terasa ketika mengendarai mobil berbahan bakar minyak.

Selain itu, mobil listrik tidak memerlukan perpindahan gigi, yang mana pada mobil bensin merupakan penghambat terbesar dalam operasi kemudi.

Untuk menyalakannya, mobil listrik juga tidak membutuhkan usaha yang besar. Tidak seperti mobil bensin yang saat itu membutuhkan tuas tangan untuk menyalakan mesin.

Mobil listrik juga menjadi populer di kalangan orang kaya yang menggunakannya sebagai mobil dalam kota, di mana keterbatasan jarak dari mobil listrik tidak menjadi kekurangan yang signifikan.

Satu hal yang menjadi masalah dalam penggunaan mobil listrik saat itu adalah jarak tempuh pendek serta kurangnya infrastruktur untuk mengisi ulang baterai. Salah satu solusinya waktu itu adalah dengan menyediakan layanan tukar baterai.

Solusi ini pertama kali digagas pada 1896, kemudian diterapkan pertama kali oleh Hartford Electric Light Company. Cara kerjanya, pemilik membeli mobil dari General Vehicle Company tanpa baterai. Pemilik harus membeli baterainya di Hartford Electric. Pelayanan ini berjalan dari 1910 hingga 1924.

Jatuhnya Kepopuleran Mobil Listrik

Setelah di awal abad 20 menikmati kesuksesannya, mobil listrik mulai kehilangan posisinya di pasar pada 1920-an.

Ada beberapa hal yang menyebabkan turunnya popularitas kendaraan listrik. Satu faktor pendukungnya adalah infrastruktur jalan raya yang sudah lebih baik dan membuat waktu perjalanan menjadi singkat. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan kendaraan yang dapat menempuh jarak lebih jauh, yang mana tidak dapat dipenuhi mobil listrik.

Satu faktor lain yang juga menjadi penyebab utama adalah penemuan sumber minyak yang berlimpah, membuat ketersediaan bahan bakar terjamin dan pengoperasian mobil bensin jadi lebih murah.

Selain itu, mobil bensin juga mengalami perkembangan. Sebelumnya, dibutuhkan tuas tangan untuk menyalakan mesin. Sampai pada 1912 dikembangkan teknologi starter elektrik, sehingga tuas tangan tidak dibutuhkan. Ditambah lagi dengan diciptakannya muffler, membuat polusi suara dari mobil bensin jadi berkurang.

Karena faktor-faktor di atas, mobil bensin menjadi lebih populer dibanding mobil listrik. Mobil bensin mampu menempuh jarak lebih jauh, lebih mudah dan murah untuk mengisi ulang sumber tenaganya, serta perkembangan-perkembangan teknologi mengeliminasi kekurangan mobil bensin.

Sementara untuk mobil listrik, seiring waktu berjalan harganya menjadi lebih mahal. Ditambah perkembangan teknologinya yang stagnan, membuat kiprah mobil listrik menjadi redup.

Kembalinya Minat Publik Terhadap Mobil Listrik

Krisis energi di medio 1970 dan 1980-an membuat minat publik akan mobil listrik muncul kembali. Di Amerika awal 1990-an, California Air Resource Board (CARB) mulai menganjurkan kepada semua pabrikan otomotif untuk mulai membuat kendaraan yang efisien bahan bakar dan minim emisi.

Kebijakan tersebut dimaksudkan agar terciptanya sebuah kendaraan dengan emisi nol seperti mobil listrik.

Merespons himbauan itu, masing-masing pabrikan mencoba membuat mobil listrik, seperti Chrysler TEVan, Ford Ranger EV, GM EV1, S10 EV, Honda EV Plus, Altra EV, dan Toyota RAV4 EV.

Di akhir 2000-an terjadi resesi ekonomi secara global. Para pabrikan mobil dunia mulai meninggalkan mobil-mobil bongsor seperti SUV dan berfokus pada mobil kecil, hybrid, dan mobil listrik.

Tesla memulai pengembangan mobil listrik pertamanya, Roadster, pada 2004 sebelum diluncurkan ke publik pada 2008. Hingga Januari 2011, Tesla telah menjual Roadster sebanyak 1.500 unit di 31 negara.

Perusahaan Jepang, Mitsubishi juga tidak ketinggalan merilis mobil listrik pada Juli 2009 bernama i-MiEV. Awalnya dijual untuk konsumen fleet, sebelum akhirnya dijual untuk konsumen individual pada April 2010. i-MiEV merupakan mobil listrik pertama yang diproduksi secara massal.

Mengikuti jejak Mitsubishi, Nissan dan Chevrolet juga mendatangkan mobil listrik lewat Leaf serta Volt.

Pada Juni 2012, Tesla kembali merilis mobil listrik Model S.

Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Di Indonesia sendiri, mobil listrik sebenarnya bukanlah hal yang baru. Bahkan, sempat ada mobil listrik buatan anak bangsa, walaupun masih berupa prototipe.

Pengembangan mobil listrik di Indonesia dimulai sejak 2012. Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan, meminta Ricky Elson seorang teknokrat Indonesia untuk membuat mobil listrik asli Indonesia.

Setelah diminta oleh Dahlan Iskan, Ia berhasil membuat mobil bertenaga listrik yang diberi nama Selo. Mobil ini kemudian dipamerkan di perhelatan KTT APEC di Bali pada 2013. Berkat Selo, Ricky Elson disebut-sebut sebagai pelopor mobil listrik nasional.

Mobil listrik karya anak bangsa bukan hanya Selo, ada juga Tucuxi karya Danet Suryatam, Gendhis mobil listrik premium yang juga buatan Ricky Elson, E&C karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan masih banyak lagi.

Pemerintah Indonesia juga memiliki sikap yang sangat mendukung pengembangan dan pemasaran mobil listrik. Ini didasari oleh Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Melalui perpres tersebut, pemerintah memiliki komitmen untuk mengembangkan sistem dan regulasi transportasi yang mengarah pada kebijakan kendaraan listrik, contohnya pemberian insentif pajak pembelian/penjualan dan bebas ganjil-genap di Ibukota. [ABP/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil bekas berkualitas <<<<<<<



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang