Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Resesi Global 2023, Benarkah Industri Otomotif Termasuk Rentan PHK?

Berita Otomotif

Resesi Global 2023, Benarkah Industri Otomotif Termasuk Rentan PHK?

JAKARTA – Pada 2023, dunia dihadapkan pada ramalan resesi global. Lantas, bagaimana pengaruhnya kepada pasar mobil nasional? Apakah benar industri otomotif berpotensi besar melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)?

Apalagi, menurut penelusuran dari berbagai media arus utama, Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Kamar Dagang Industri (Kadin) Adi Mahfudz Wuhadji pada akhir Oktober 2022 sempat mengatakan industri padat karya dengan produksinya untuk ekspor rentan melakukan PHK tahun depan. Salah satunya sektor otomotif.

Namun, para eksekutif pabrikan kendaraan roda empat ketika ditemui dalam berbagai kesempatan tetap percaya diri menghadapi ancaman resesi global tahun depan.

“Enggak, Indonesia enggak ‘gelap’. ‘Terang’,” tegas Business Innovation, Sales, and Marketing Director PT. Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy usai peluncuran Honda WR-V pada 2 November 2022 kemarin di Jakarta.

Menurut Billy, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan raihan positif yaitu di atas 5 persen.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik merilis pertumbuhan ekonomi negeri ini pada kuartal ketiga bahkan 5,72 persen year on year (yoy).

“Inflasi memang sempat tinggi ke 5,9 persen, tapi turun lagi. Ekspor komoditas kita kuat. CPO (kelapa sawit—Red), batu bara juga banyak. Jadi, ekonomi kita saya yakin masih kuat bisa optimistis tahun depan akan baik,” tambah dia.

Brand and Marketing Director PT. SAIC General Motors Wuling (SGMW) Indonesia Dian Asmahani mengatakan Indonesia beberapa kali telah menghadapi kondisi resesi global. Selama itu pula, ia menilai negara ini sanggup melewatinya.

“Kami tetap optimistis terhadap ekonomi Indonesia dan pasar otomotif Indonesia. Kami juga terus menyediakan produk dan layanan-layanan yang sesuai sehingga dalam kondisi apa pun nanti bisa tetap maksimal,” pungkas Dian setelah peluncuran Wuling Almaz hybrid pada 3 November 2022 di Jakarta.

Industri otomotif nasional sendiri sangat disokong oleh konsumsi pasar domestik, alih-alih ekspor. Ini terlihat dari komposisi ekspor mobil unit utuh (Completely Built Up/CBU) terhadap volume produksi nasional.

Pada 2021, menurut data Gabungan Industri Otomotif Nasional (Gaikindo), hanya 26,26 persen mobil rakitan lokal yang diekspor CBU. Volume produksi 1.121.967 unit, sementara ekspor 294.639 unit.

Adapun sepanjang Januari-September 2022, komposisinya 31,39 persen. Produksi mencapai 1.065.525 unit, sedangkan ekspor 334.489 unit.

Tahun ini, pasar mobil nasional Gaikindo ekspektasikan mencapai 900 ribu unit, meningkat dari 863.348 unit pada 2021 (retail/distribusi diler ke konsumen). Realisasi penjualan retail pada sembilan bulan pertama 2022 adalah 732.465 unit, tumbuh 22 persen yoy.

Pada 2019, sebelum pandemi covid-19, Indonesia sudah masuk ‘klub’ penjualan 1 juta unit mobil. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang