Penjualan Mobil 2024 Baru Tembus 500 Ribu Unit pada Juli

JAKARTA – Penjualan mobil di Indonesia pada 2024 baru bisa menembus 500 ribu unit pada bulan ketujuh.

Data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa akhirnya penjualan retail (distribusi diler ke konsumen) menyentuh angka 500 ribu unit pada Juli 2024. Sepanjang Januari-Juli 2024, transaksi jual-beli berjumlah 508.050 unit.

Padahal, pada 2023, penjualan retail sebanyak 500 ribu unit sudah bisa digapai saat akhir semester satu, dengan volume 502.533 unit. Lalu, pada Juli 2023, transaksi jual-beli mobil secara sudah menyentuh 578.891 unit.

Artinya, pasar mobil pada tujuh bulan pertama 2024, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), turun 12,2 persen.

Artikel terkait

Toyota dan Hyundai Beda Pendapat Soal Prediksi Penjualan Mobil di Indonesia 2024

Berita Otomotif

30 July 2024

Jualan Mobil lagi Sulit, Hyundai Berharap Pemerintah Indonesia Kasih Insentif

Berita Otomotif

29 May 2024

Penjualan Mobil di Indonesia pada 2024 Masih Ambles hingga April

Berita Otomotif

17 May 2024

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan di semester kedua ini para ‘pemain’ di pasar mobil baru punya dua momentum untuk mendongkrak penjualan.

Pertama adalah pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang sudah berlalu pada 18-28 Juli 2024 kemarin di Serpong, Tangerang. Kesempatan kedua sekaligus yang terakhir ialah akhir tahun, melalui program-program atau diskon tutup tahun.

Meski demikian, penjualan mobil Indonesia pada 2024 Soerjo proyeksikan tetap akan berakhir di kisaran 800 ribuan unit, seperti yang sudah ia prediksi sebelumnya. Artinya, ada penurunan penjualan dibandingkan raihan penjualan retail 2023 yang mencapai 998.059 unit.

“Kalau kita amati, secara historical, perbandingan antara semester satu dan semester dua itu 48 persen berbanding 52 persen. Jadi, gampang saja. Kalau semester pertama kemarin (penjualan mobil) 400 ribuan, semester kedua kira-kira naik menjadi 800 ribuan,” pikir dia, ketika diwawancarai dalam Media Gathering beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ada peluang dan tantangan yang dihadapi pasar pada semester kedua 2024, menurut Soerjo. Peluangnya adalah para konsumen retail atau perusahaan yang mau mengeluarkan anggarannya di akhir tahun karena diskon yang lebih besar dari berbagai merek mobil.

Tantangannya, selain kondisi pasar yang terhadang perlambatan ekonomi global dan nasional, pelemahan kurs rupiah, suku bunga kredit tinggi, maupun kredit macet, adalah pelantikan presiden dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada kuartal ketiga 2024.

“Nah, berarti, kan kita menghadapi situasi yang hampir sama dengan Februari. Itu menimbulkan tanda tanya buat kami. Kami masih studi dan rasanya kalau di atas 900 ribu agak kecil kemungkinannya,” tutup Soerjo. [Xan]