Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Cara DFSK Hadapi Ketatnya Leasing Saat Pandemi Corona

Berita Otomotif

Cara DFSK Hadapi Ketatnya Leasing Saat Pandemi Corona

JAKARTA – Konsumen Dongfeng Sokon (DFSK) yang membeli secara kredit ternyata luar biasa banyak. Karena itu, mereka pun putar otak memikirkan strategi menghadapi leasing (pembiayaan) yang amat ketat di masa pandemi virus Corona (Covid-19).

Sekadar mengingatkan, pandemi yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 membuat penjualan mobil babak belur dan perusahaan-perusahaan leasing superketat dalam meloloskan pengajuan kredit. Bahkan, uang muka (Down Payment/DP) minimal untuk kredit mobil melambung hingga 30 – 40 persen.

Salah satu merek mobil di Tanah Air yang punya tingkat ketergantungan amat tinggi pada leasing adalah DFSK. Porsinya mencapai 80 persen pada 2019.

“Kalau melihat portofolio DFSK sendiri, porsi pembelian dengan kredit naik pada 2019, dibandingkan 2018. Pada 2018, 60 – 70 persen konsumen itu kredit. Pada 2019, komposisi yang sebelumnya 70 persen menjadi 80 persen. Pembelian secara tunai sekitar 20 persen,” papar Riccy Yanto Salim selaku Group Head of Retail Finance PT. Sokonindo Automobile menanggapi pertanyaan Mobil123.com dalam konferensi pers virtual pada Senin (22/6/2020).

Oleh sebab itu, kondisi leasing yang amat sulit ia akui menjadi hal yang tidak menguntungkan bagi DFSK. Untuk bisa bertahan menghadapi situasi terkini, ada dua strategi yang merek asal China tersebut lancarkan.

Pertama, DFSK berhasil melobi satu dari enam partner leasing mereka untuk memberikan DP rendah. Besaran DP berhasil ditekan hingga di bawah 30 persen.

“Ada kesepakatan-kesepakatan khusus (antara DFSK dengan partner leasing itu),” ujar Riccy.

Taktik kedua adalah menjalin kerja sama dengan perusahaan leasing baru yang bisa memberikan DP relatif rendah. Keduanya bakal bergabung pada semester kedua 2020.

“Semua leasing sedang fokus melakukan relaksasi dan restrukturisasi kredit. Tapi, dua partner baru ini tidak terlalu fokus sehingga dari sisi agresivitas harusnya mereka bisa lebih agresif,” tegas Riccy tanpa menyebutkan identitas keduanya secara rinci.

Riccy mengakui di saat pandemi komposisi 80 persen berbanding 20 persen antara pembelian kredit dan tunai di DFSK sudah berubah, karena mereka yang masih melakukannya pastinya punya daya beli kuat plus uang tunai banyak. Namun, perubahan komposisinya tidak banyak dengan adanya dua siasat di atas.

“Sekarang mungkin 70 persen dan enggak akan kurang dari itu,” pungkas dia. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang