Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Pebalap Indonesia Sean Gelael Siap Berlaga di Formula Renault 3.5

Berita Otomotif

Pebalap Indonesia Sean Gelael Siap Berlaga di Formula Renault 3.5

LONDON - Pebalap Indonesia, Sean Gelael akan memulai balapannya di Formula Renault 3.5 musim ini pada tanggal 25 dan 26 April mendatang, di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol.

Setelah dua tahun berlaga di Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa, Sean bersama Tim Jagonya Ayam with Carlin akan naik tingkat ke kejuaraan yang lebih bergengsi, dimana Sean harus beradaptasi dalam menghadapi hal-hal baru, beberapa diantaranya sangat mirip dengan Formula 1. Misalnya tenaga kendaraan yang lebih menyerupai  F1 dibandingkan F3, dan juga tingkat persaingan yang lebih ketat. 

Lainnya adalah DRS (Drag Reduction System), sebuah sistem yang dapat mengubah sudut sayap belakang kendaraan untuk membantu mendahului kendaraan lain. Tetapi mungkin proses baru yang paling dikenal adalah pit stop.

Di Formula 3, pit stop adalah sesuatu yang buruk, karena  artinya si pebalap mengalami kerusakan  atau ada masalah mekanikal yang harus diperbaiki. Di Formula Renault 3.5, setiap pebalap wajib untuk melakukan pit stop di race kedua untuk mengganti sedikitnya dua buah ban. 

Pertama-tama, hal ini berarti Tim Jagonya Ayam with Carlin harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk meminimalkan waktu pit stop, dan kedua pit stop dapat dipergunakan untuk keuntungan strategi. 

Sebagai contoh, misalnya saat Sean sedang terhalang di belakang pebalap lain, melakukan pit stop lebih awal dapat membuat Sean berada di ruang terbuka saat kembali ke lintasan, sehingga dia dapat memacu mobilnya lebih kencang, dan bisa berada di depan pesaingnya tersebut saat ia melakukan pit stopnya.

Pada tahun 2014, tim Carlin tidak turut berkompetisi di Formula Renault 3.5, tetapi Team Manager Ricky Taylor, sesaat setelah melakukan latihan pit stop di markas Carlin di Farnham, Inggris, mengatakan kalau pihaknya akan terus memperbaiki diri. 

"Kami menggangap pit stop sebagai sesuatu yang sangat penting, karena memungkinkan untuk memperbaiki posisi seorang pebalap. Lima tahun yang lalu kami berhasil menjuarai kejuaraan ini karena satu pit stop yang sangat cepat. Benar, kami tidak berkompetisi tahun lalu, tetapi melakukan pit stop seperti mengendarai sepeda, sekali melakukan, tidak sulit untuk melakukannya kembali.”

Tim selalu menganalisa latihan pit stop yang dilakukan untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin bagi Sean dan rekan satu timnya Tom Dillmann, dimana targetnya adalah 3 detik untuk suatu perhentian yang baik. 

“Dalam setiap latihan kami mempergunakan kamera GoPro”, kata Ricky. 

“Satu menghadap ke depan dan satu menghadap ke belakang. Kami melakukan 25 kali pit stop  dan beristirahat, 20 menit kemudian, kami melakukannya kembali. Dari data yang ada kami melakukan analisa keseluruhan stop yang dilakukan, terfokus kepada bagian-bagian penting, dan memutar kembali rekaman GoPro dengan slow motion." 

"Karena suatu pit stop berlangsung sangat cepat, anda tidak bisa melihat dimana anda kehilangan waktu, sehingga dengan memiliki informasi yang fantastis ini, anda dapat mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki.”

Untuk dapat melakukan penggantian dua ban, biasanya ban belakang, dalam pit stop selama 3 detik, dibutuhkan tujuh orang untuk melakukannya. Satu orang mengoperasikan dongkrak di bagian belakang kendaraan, kemudian dua orang melepas ban bekas di setiap sisi kendaraan, dua orang memasang ban baru, dan dua orang mengoperasikan wheel gun (alat pengecang baut ban). 

“Prosesnya hampir sama seperti yang kita lihat di Formula 1. Tetapi kadang-kadang juga diperlukan penggantian empat ban sekaligus, misalnya karena ban sudah sangat tipis atau karena faktor cuaca. Pada saat ini terjadi, satu orang akan mengerjakan satu ban.” jelasnya. 

“Orang tersebut harus dapat membuka baut ban, melepaskan ban lama yang beratnya 23 kg, memutar badan untuk mengambil ban baru yang juga seberat 23 kg, sementara satu tangan lainnya tetap memegang wheel gun. Hal ini membuat punggung bagian bawah sangat tertekan,” lugasnya lagi.

Perhatian Tim Jagonya Ayam with Carlin untuk hal yang sangat mendetil  tidak hanya membuat Sean yang harus berlatih di gym untuk meningkatkan performanya, tetapi juga para mekanik. “Kami memiliki gym di Carlin untuk simulasi pit stop,’ terang  Ricky lagi. 

“Petugas yang memegang dongrak harus melakukan simulasi sesuai dengan berat mobil, yang terdiri dari barbel seperti yang kita biasa lihat di gym. Kemudian petugas yang lain akan mengambil beban tersebut satu persatu, kemudian mengembalikannya lagi seperti semula, dan baru petugas pendongkrak menurunkan seluruh beban tersebut.”

Sebenarnya ada orang ke delapan  yang terlibat dalam proses pit stop, mekanik yang memegang tanda bagi si pebalap untuk berhenti dan berjalan kembali meninggalkan pit. Dan tentu saja ada yang ke sembilan, yaitu si pebalap itu sendiri.

“Mulai dari sekarang, setiap Sean melakukan pit stop saat latihan bebas di hari Jumat, kami akan melakukan latihan penggantian ban,” ujarnya. 

“Kadang-kadang si pebalap diminta untuk melakukan rubber down tergantung dari permukaan pit lane. Tetapi anda tidak akan percaya bagaimana sulitnya bagi seorang pebalap untuk berhenti di tempat yang tepat; mereka dapat memperoleh sudut yang tepat saat membelok dengan kecepatan tinggi, tetapi saat mereka melambat di speed limit 60km/jam, keadaannya bisa menjadi sangat berbeda."

"Kami melatih hal ini dengan setiap pebalap, karena pebalap yang bisa berhenti di tempat yang benar, memberikan kepercayaan diri kepada para mekanik yang berada di sekitarnya, artinya, mereka berada lebih dekat saat pit stop dimulai dan bisa menghemat banyak waktu,” tuntas Ricky. [Syu/Idr]

 

Temukan mobil idaman di Mobil123.
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang