Pasar Indonesia Paling Nafsu Beli Mobil di Bawah Rp 300 Juta

JAKARTA – Konsumsi terbesar di pasar mobil baru di Indonesia masih ada di segmen harga kurang dari atau sama dengan Rp 300 juta. Bahkan, persentasenya cukup mencengangkan.

Kukuh Kumara, Sekretaris Jendral Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menyatakan bahwa transaksi jual – beli roda empat di negeri ini masih didominasi oleh mobil-mobil murah. Batas atas banderol dari mobil paling diminati mereka adalah Rp 300 juta.

“Sebagian besar masyarakat kita itu beli kendaraan bermotor yang harga-harganya masih di bawah Rp 300 juta,” ucap dia dalam diskusi virtual yang diadakan Mark Plus Inc pada awal pekan ini.

Pangsa pasar mobil-mobil seharga kurang dari atau sama dengan Rp 300 juta di Tanah Air malahan hampir absolut. Angkanya, menurut data Gaikindo yang dipresentasikan oleh Kukuh, mencapai 98 persen.

“Ini tantangan tersendiri, karena kalau mobil-mobil yang harganya di atas itu segmen pasarnya masih relatif kecil walaupun ada,” pungkas dia.

Pasar mobil Indonesia sendiri sudah masuk ke dalam ‘Klub 1 Juta Unit’ sejak 2012. Terakhir, pada 2019, angkanya sekitar 1,03 juta unit (wholesales).

Pada tataran global, tahun lalu Indonesia berstatus pasar otomotif terbesar ke-15 dunia. Di atas Indonesia secara berturut ada China, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, India, Inggris, Brazil, Prancis, Italia, Kanada, Rusia, Korea Selatan, Spanyol, Meksiko.

Sementara itu, di level Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia menempati peringkat pertama tahun lalu. negara dengan penjualan domestik terdekat dengan Nusantara adalah Thailand yaitu sebanyak 1,007 juta unit.

Namun, rasio kepemilikan mobil di Indonesia kalah dengan negara-negara tetangga di ASEAN. Di Indonesia, jumlah mobil baru 99 unit per 1.000 penduduk.

Di Thailand, rasionya 275 mobil per 1.000 penduduk. Sementara itu, di Malaysia sebagai pasar otomotif terbesar ketiga ASEAN, rasionya 490 mobil per 1.000 penduduk.

Transaksi jual – beli roda empat di Tanah Air pada tahun ini anjlok drastis karena terpukul oleh pandemi virus Corona (Covid-19). Raihan penjualan wholesales pada Januari - Agustus 2020 baru 323.492 unit, turun 57,07 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Angka tersebut juga baru sekitar separuh dari target hasil revisi yaitu 600 ribu unit, dari sebelumnya 1,050 juta unit. Target ini sendiri kemungkinan besar dikoreksi lagi. [Xan/Ari]