JAKARTA – Pabrik busi NGK di Indonesia rupanya berhasil menggabungkan teknologi modern dengan produksi padat karya.
Hal ini dibuktikan dengan meski telah memiliki dan menggunakan mesin untuk memproduksi busi, ada beberapa line produksi yang menggunakan tenaga manusia. Jumlah produksi keduanya ternyata sama dan memiliki kualitas yang sama baiknya pula.
“Jadi di pabrik kami ada line produksi yang menggunakan mesin. Mesin ini bisa memproduksi busi dari awal hingga akhir tanpa bantuan manusia kecuali operator. Sementara untuk line padat karya diperlukan enam orang untuk memproduksi busi,” ungkap Syamsudin, Asisten Manager Produksi PT. NGK Busi Indonesia.
Meski memiliki line padat karya, namun dirinya mengakui bahwa line produksi yang menggunakan mesin sepenuhnya terbilang lebih murah dibanding line padat karya. Hanya saja, pihaknya harus melakukan investasi besar untuk membeli mesin.
“Kalau biaya produksi lebih murah mesin. Namun kami harus melakukan investasi hingga bermilyar-milyar namun ke depannya kami bisa lebih irit dan saving biaya. Selain itu, kami juga tidak akan menyia-nyikan SDM yang ada karena bila semua dikerjakan mesin nanti masyarakat bisa menanggur,” tambahnya.
Dalam satu bulan, pabrik NGK Indonesia bisa memproduksi sebanyak 4 juta busi dari seluruh line produksi yang ada.
“Sebulan kami bisa memproduksi 4 juta busi. Bahkan, di bulan lalu kami memproduksi 4,4 juta busi. 70 persen hasil produksi diperuntukkan bagi konsumen aftermarket,” pungkasnya. [Adi/Ari/Idr]
Temukan mobil idaman di Mobil123
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter
Berita Utama

Peluncuran & Pengumuman Harga Wuling Air EV Dilakukan di GIIAS 2022
Berita Otomotif
Honda akan Kasih Kejutan di GIIAS 2022, Ada Mobil Listrik
Berita Otomotif