Beranda Berita Berita Otomotif Pabrik Mobil di Indonesia Diminta Lebih Gunakan Robot, Karyawan Terancam? Pabrik Mobil di Indonesia Diminta Lebih Gunakan Robot, Karyawan Terancam? Berita Otomotif Insan Akbar | 16 August 2019 10:24 JAKARTA - Teknologi robotik diprediksi akan makin banyak digunakan untuk membuat kendaraan di Indonesia. Kebutuhan pabrik otomotif pun bergeser dari tenaga kerja berkompetensi rendah menjadi yang ‘melek’ teknologi.Hal ini merupakan kesimpulan dari Diskusi Pintar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bertemakan ‘Peningkatan Daya Saing Industri Otomotif Menuju Era Industri 4.0’ pada Kamis (15/8/2019) di Jakarta. Diskusi menghadirkan tiga pembicara yaitu Pengamat Otomotif Agus Tjahajana Wirakusumah, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, dan GM for South East Asia and Oceania Universal Robots Sakari Kuikka.Sebagai informasi, Industry 4.0 adalah istilah bagi penggunaan teknologi robotik yang lebih luas dan dipadukan dengan Internet of Things (IoT) dalam industri manufaktur. Pemerintah sudah menetapkan bahwa industri otomotif ialah satu dari lima sektor yang diprioritaskan untuk percepatan pengaplikasian Industry 4.0 untuk mendorong daya saing industri, produksi, dan ekspor. Artikel terkait Ini Tantangan untuk Indomobil Bila Mau Rakit Kia Secara Lokal Berita Otomotif 21 January 2020 Forum Wartawan Otomotif Indonesia HUT ke-13 Berita Otomotif 15 May 2016 FORWOT BERBAGI 2015: Salurkan Donasi Berita Otomotif 30 May 2023 Agus mengatakan bahwa pengaplikasian Industry 4.0 punya banyak keuntungan bagi pabrikan. Di antaranya adalah perakitan bisa lebih cepat, fleksibilitas produksi menjadi lebih baik, biaya produksi lebih efisien, hingga keuntungan meningkat.Namun, ada pergeseran kebutuhan sumber daya manusia. Inilah yang menjadi efek samping yang mesti diperhatikan.“Bakal ada pergeseran (kebutuhan sumber daya manusia). Orang yang biasanya memutar obeng saja nantinya harus bisa melakukan pemrograman (programming). Ke depannya, kita harus punya (kompetensi) sumber daya manusia yang beda dari sekarang,” kata mantan Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Elektronik, dan Aneka Kementerian Perindustrian dan Perdagangan pada 1998 - 2002 itu.Kukuh menjelaskan bahwa jumlah tenaga kerja di Industri otomotif Indonesia saat ini adalah 1,2 juta tenaga kerja tidak langsung (indirect labours) serta 350 ribu tenaga kerja langsung (direct labours). Beberapa pabrikan sudah mulai menerapkan teknologi Industry 4.0.“Terutama pabrikan-pabrikan otomotif baru,” tandasnya.Pengembangan SDMMenanggapi tantangan ini, Kuikka berkaca pada kasus Singapura. Di sana, rasio pengaplikasian teknologi robotik sudah tinggi yaitu 658 robot per 10 ribu karyawan di seluruh industri.Ini di atas rata-rata dunia yaitu 85 robot per 10 ribu karyawan.“Indonesia baru 5 robot per 10 ribu karyawan,” tandasnya.Hal ini bisa terjadi secara mulus di Singapura karena ada perhatian khusus dari pemerintahnya soal reedukasi tenaga kerja. Ada kerja sama antara Serikat Pekerja, korporasi, dengan pemerintah.Kukuh mengatakan pemerintah sudah berencana memberikan insentif-insentif bagi pabrikan yang mengadakan pusat pendidikan vokasi. Di antaranya adalah Fiscal Super Tax Deduction (pengurangan penghasilan kena pajak hingga 200 persen dari total biaya yang dikeluarkan perusahaan terhadap pelaksanaan program vokasi). [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Pabrik Mobil perakitan mobil forwot teknologi robot dalam perakitan mobil industri 4.0 Cetak Berita Utama Suzuki Minta Konsumen Laporkan Tenaga Penjual Diler yang ‘Goreng’ Harga Jimny 5 Pintu Berita Otomotif Insan Akbar | 5 hari yang lalu JAKARTA – Suzuki berjanji akan menindak tegas tenaga penjual diler yang masih ‘menggoreng’ harga Jimny 5-door (5 pintu). Konsumen yang menemukan ... Mazda Akhirnya Pastikan Perakitan di Indonesia! Model Lokal Pertama CX-3? Berita Otomotif Insan Akbar | 5 hari yang lalu JAKARTA – Mazda akhirnya akan memiliki pabrik perakitan lokal di Indonesia.Mazda, melalui keterangan resmi pada pertengahan pekan ini, mengumumkan ... Mobil Listrik Neta V Dirakit di Indonesia Mei 2024, Satu Pabrik dengan Chery Mobil Listrik Insan Akbar | 5 hari yang lalu JAKARTA – Mobil listrik Neta V siap dirakit di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan di pabrik yang sama dengan mobil-mobil Chery.Neta, melalui ... Harga Bekas Honda Freed Lebih Tinggi Dari Toyota Sienta, Spesifikasinya Lebih Baik? Panduan Pembeli Yongki Sanjaya Putra | 5 hari yang lalu MPV dengan wujud boxy memberi kesan mewah tersendiri. Hal ini yang kemudian mendasari Honda pada medio 2009 merilis Freed di Indonesia. Melihat ... Komentar
Pabrik Mobil di Indonesia Diminta Lebih Gunakan Robot, Karyawan Terancam? Berita Otomotif Insan Akbar | 16 August 2019 10:24 JAKARTA - Teknologi robotik diprediksi akan makin banyak digunakan untuk membuat kendaraan di Indonesia. Kebutuhan pabrik otomotif pun bergeser dari tenaga kerja berkompetensi rendah menjadi yang ‘melek’ teknologi.Hal ini merupakan kesimpulan dari Diskusi Pintar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bertemakan ‘Peningkatan Daya Saing Industri Otomotif Menuju Era Industri 4.0’ pada Kamis (15/8/2019) di Jakarta. Diskusi menghadirkan tiga pembicara yaitu Pengamat Otomotif Agus Tjahajana Wirakusumah, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, dan GM for South East Asia and Oceania Universal Robots Sakari Kuikka.Sebagai informasi, Industry 4.0 adalah istilah bagi penggunaan teknologi robotik yang lebih luas dan dipadukan dengan Internet of Things (IoT) dalam industri manufaktur. Pemerintah sudah menetapkan bahwa industri otomotif ialah satu dari lima sektor yang diprioritaskan untuk percepatan pengaplikasian Industry 4.0 untuk mendorong daya saing industri, produksi, dan ekspor. Artikel terkait Ini Tantangan untuk Indomobil Bila Mau Rakit Kia Secara Lokal Berita Otomotif 21 January 2020 Forum Wartawan Otomotif Indonesia HUT ke-13 Berita Otomotif 15 May 2016 FORWOT BERBAGI 2015: Salurkan Donasi Berita Otomotif 30 May 2023 Agus mengatakan bahwa pengaplikasian Industry 4.0 punya banyak keuntungan bagi pabrikan. Di antaranya adalah perakitan bisa lebih cepat, fleksibilitas produksi menjadi lebih baik, biaya produksi lebih efisien, hingga keuntungan meningkat.Namun, ada pergeseran kebutuhan sumber daya manusia. Inilah yang menjadi efek samping yang mesti diperhatikan.“Bakal ada pergeseran (kebutuhan sumber daya manusia). Orang yang biasanya memutar obeng saja nantinya harus bisa melakukan pemrograman (programming). Ke depannya, kita harus punya (kompetensi) sumber daya manusia yang beda dari sekarang,” kata mantan Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Elektronik, dan Aneka Kementerian Perindustrian dan Perdagangan pada 1998 - 2002 itu.Kukuh menjelaskan bahwa jumlah tenaga kerja di Industri otomotif Indonesia saat ini adalah 1,2 juta tenaga kerja tidak langsung (indirect labours) serta 350 ribu tenaga kerja langsung (direct labours). Beberapa pabrikan sudah mulai menerapkan teknologi Industry 4.0.“Terutama pabrikan-pabrikan otomotif baru,” tandasnya.Pengembangan SDMMenanggapi tantangan ini, Kuikka berkaca pada kasus Singapura. Di sana, rasio pengaplikasian teknologi robotik sudah tinggi yaitu 658 robot per 10 ribu karyawan di seluruh industri.Ini di atas rata-rata dunia yaitu 85 robot per 10 ribu karyawan.“Indonesia baru 5 robot per 10 ribu karyawan,” tandasnya.Hal ini bisa terjadi secara mulus di Singapura karena ada perhatian khusus dari pemerintahnya soal reedukasi tenaga kerja. Ada kerja sama antara Serikat Pekerja, korporasi, dengan pemerintah.Kukuh mengatakan pemerintah sudah berencana memberikan insentif-insentif bagi pabrikan yang mengadakan pusat pendidikan vokasi. Di antaranya adalah Fiscal Super Tax Deduction (pengurangan penghasilan kena pajak hingga 200 persen dari total biaya yang dikeluarkan perusahaan terhadap pelaksanaan program vokasi). [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Pabrik Mobil perakitan mobil forwot teknologi robot dalam perakitan mobil industri 4.0
Suzuki Minta Konsumen Laporkan Tenaga Penjual Diler yang ‘Goreng’ Harga Jimny 5 Pintu Berita Otomotif Insan Akbar | 5 hari yang lalu JAKARTA – Suzuki berjanji akan menindak tegas tenaga penjual diler yang masih ‘menggoreng’ harga Jimny 5-door (5 pintu). Konsumen yang menemukan ...
Mazda Akhirnya Pastikan Perakitan di Indonesia! Model Lokal Pertama CX-3? Berita Otomotif Insan Akbar | 5 hari yang lalu JAKARTA – Mazda akhirnya akan memiliki pabrik perakitan lokal di Indonesia.Mazda, melalui keterangan resmi pada pertengahan pekan ini, mengumumkan ...
Mobil Listrik Neta V Dirakit di Indonesia Mei 2024, Satu Pabrik dengan Chery Mobil Listrik Insan Akbar | 5 hari yang lalu JAKARTA – Mobil listrik Neta V siap dirakit di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan di pabrik yang sama dengan mobil-mobil Chery.Neta, melalui ...
Harga Bekas Honda Freed Lebih Tinggi Dari Toyota Sienta, Spesifikasinya Lebih Baik? Panduan Pembeli Yongki Sanjaya Putra | 5 hari yang lalu MPV dengan wujud boxy memberi kesan mewah tersendiri. Hal ini yang kemudian mendasari Honda pada medio 2009 merilis Freed di Indonesia. Melihat ...