OJK Kasih ‘Lampu Hijau’, Leasing Bisa Beri DP 0 Persen bagi Kredit Mobil Listrik

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memperbolehkan kredit mobil listrik tanpa uang muka (down payment/DP).

Tahun lalu, OJK telah menerbitkan regulasi untuk berbagai sektor keuangan. Di antaranya terkait dengan program percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

“Di 2022, OJK telah merilis kebijakan terkait ketentuan prudential untuk mendukung program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang disingkat KBLBB serta pengembangan industri hulunya yaitu industri baterai, industri charging station, dan industri komponen, baik di bidang perbankan, IKNB (Industri Keuangan Non-Bank), dan pasar modal,” kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam konferensi pers virtual Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Desember 2022 pada 3 Januari 2023.

Artikel terkait

DP 0 Persen Mobil Listrik Dinilai Belum Cukup, Perlu Ada Bunga Rendah

Berita Otomotif

26 November 2020

Mobil Listrik Disarankan Gratis Masuk Tol dan Punya Jalan Khusus

Berita Otomotif

30 May 2023

Tesla Riset Soal Mobil Listrik Murah, Baterainya Pakai Nikel Indonesia?

Berita Otomotif

03 February 2023

Poin-poin aturan yang dia sebutkan antara lain bertujuan untuk memudahkan kepemilikan mobil listrik melalui kredit.

Salah satunya ialah diperbolehkannya perbankan atau perusahaan pembiayaan memberikan DP serendah mungkin, bahkan sampai 0 persen.

“Uang muka untuk pembelian KBLBB dapat diterapkan paling rendah sebesar 0 persen dari harga jual kendaraan yang bersangkutan, dengan tetap memenuhi ketentuan dalam POJK 35/2018 dan POJK 10/2019,” sebut Mirza.

Sekadar mengingatkan, melalui program percepatan KBLBB, pemerintah ingin membesarkan pasar serta industri kendaraan listrik di Indonesia.

Industri komponennya pun juga ingin dibangun, dengan modal cadangan nikel di Indonesia yang notabene terbanyak di dunia.

Berbagai insentif fiskal maupun non-fiskal bagi konsumen maupun pabrikan mobil listrik diberikan.

Adapun dasar hukumnya adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Alhasil, jumlah model kendaraan listrik rakitan lokal di pasar otomotif Indonesia terus bertambah dalam beberapa tahun belakangan.

Di sektor roda empat, contoh, sekarang sudah ada Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV untuk teknologi battery electric vehicle (BEV/mobil listrik murni).

Selain itu, masih ada lagi Suzuki Ertiga mild hybrid, Wuling Almaz hybrid, plus Toyota Kijang Innova Zenix hybrid.

Jumlahnya dipastikan akan bertambah. Tahun ini, misalnya, DFSK Mini EV siap meluncur untuk menyaingi Air EV. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<