Beranda Berita Berita Otomotif Calon LCGC Hyundai Siap Tantang Toyota Agya atau Calya Calon LCGC Hyundai Siap Tantang Toyota Agya atau Calya Berita Otomotif Insan Akbar | 17 May 2018 09:13 JAKARTA – Hyundai mengungkapkan bahwa mobil Rp 100 jutaan mereka yang akan meluncur di Indonesia beberapa tahun lagi mungkin akan ada di segmen low cost green car (LCGC), seperti Toyota Agya atau Calya.Hyundai saat ini sedang melakukan finalisasi pabrik baru di Indonesia. Pabrikan asal Korea Selatan itu berencana meluncurkan mobil berharga di bawah Rp 150 juta di negeri ini dalam satu hingga dua tahun ke depan. Kandidat-kandidat produknya masih dikembangkan Hyundai India, salah satunya adalah city car SantroPresiden Direktur PT. Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno mengakui pihaknya mengintip peluang memasukkan mobil tersebut di segmen LCGC. Sekarang mereka masih menunggu kebijakan baru pemerintah mengenai revisi pajak berbagai kendaraan yang hingga detik ini masih digodok. Artikel terkait Hyundai Indonesia Batal Jual Pesaing Agya dan Ayla Berita Otomotif 11 April 2019 Hyundai Belum Berencana Hadirkan Pesaing Toyota Agya dan Calya 3 Tahun ke Depan Berita Otomotif 14 March 2024 Ini Alasan Toyota Calya Tak Dapat Varian GR Sport yang Lebih Sporty Berita Otomotif 23 August 2021 Pasalnya, di dalam kebijakan itu ada wacana pengubahan pajak sedan dan pembedaan pajak kendaraan berdasarkan emisi gas buangnya. Ada pula kemungkinan syarat mendapatkan insentif pajak pada segmen LCGC berubah.“Perbedaannya nanti ada di segi perpajakan. Lebih kepada profitabilitas kami,” ujarnya, akhir April di JIExpo Kemayoran, sembari mengatakan bahwa pihaknya tetap menargetkan harga jual di bawah Rp150 juta walaupun mobil murah Hyundai kelak tak ada di segmen LCGC.Sebagai informasi, segmen LCGC terbentuk pada 2013 karena kemauan pemerintah menghadirkan mobil yang hemat konsumsi bahan bakarnya sehingga relatif ramah lingkungan. Saat ini, segmen tersebut diisi Toyota Agya dan Calya, Daihatsu Ayla dan Sigra, Datsun Go Panca dan Go+ Panca, Suzuki Karimun Wagon R, dan Honda Brio Satya.Mobil-mobil LCGC mendapatkan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 0 persen. Syarat-syarat untuk meraih insentif itu antara lain perakitan harus dilakukan di Indonesia, memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 85 persen dalam lima tahun, plus konsumsi bahan bakar minyak (BBM) minimal 20 km/liter.Mukiat sendiri berharap insentif pajak untuk LCGC nantinya tidak lagi terlalu mengacu pada TKDN, tapi juga mempertimbangkan produksi emisi gas buang. Pasalnya, dengan TKDN hingga 80-an persen, Hyundai mesti benar-benar menghitung dengan lebih cermat.“Tentunya kami juga berpikir makin tinggi TKDN makin bagus. Tapi investasi juga makin besar. Itu yg paling utama. Risiko yang kami harus pikirkan sangat hati-hati adalah sudah investasi tapi penjualan enggak penuhi ekspektasi dan minusnya besar sekali,” papar dia.Di samping itu, dengan kondisi pasar otomotif Indonesia yang 98 persen di antaranya dikuasai merek-merek Jepang, mencari pemasok komponen untuk Hyundai diakui merupakan satu tantangan tersendiri. Merek-merek mobil Korea Selatan, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Cuma berkontribusi 0,2 persen dari pasar pada 2017.“Karena enggak bisa komponen untuk Santro dipakai juga misalnya di Brio. Enggak bisa. Kalau beberapa suku cadang Santro mungkin saja nanti bisa juga untuk Hyundai i10 baru mungkin,” tandas Mukiat. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Hyundai Low Cost Green Car mobil murah Hyundai Toyota Calya mobil Rp 100 jutaan Hyundai Toyota Agya LCGC Cetak Berita Utama 2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ... Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ... Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ... Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ... Komentar
Calon LCGC Hyundai Siap Tantang Toyota Agya atau Calya Berita Otomotif Insan Akbar | 17 May 2018 09:13 JAKARTA – Hyundai mengungkapkan bahwa mobil Rp 100 jutaan mereka yang akan meluncur di Indonesia beberapa tahun lagi mungkin akan ada di segmen low cost green car (LCGC), seperti Toyota Agya atau Calya.Hyundai saat ini sedang melakukan finalisasi pabrik baru di Indonesia. Pabrikan asal Korea Selatan itu berencana meluncurkan mobil berharga di bawah Rp 150 juta di negeri ini dalam satu hingga dua tahun ke depan. Kandidat-kandidat produknya masih dikembangkan Hyundai India, salah satunya adalah city car SantroPresiden Direktur PT. Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno mengakui pihaknya mengintip peluang memasukkan mobil tersebut di segmen LCGC. Sekarang mereka masih menunggu kebijakan baru pemerintah mengenai revisi pajak berbagai kendaraan yang hingga detik ini masih digodok. Artikel terkait Hyundai Indonesia Batal Jual Pesaing Agya dan Ayla Berita Otomotif 11 April 2019 Hyundai Belum Berencana Hadirkan Pesaing Toyota Agya dan Calya 3 Tahun ke Depan Berita Otomotif 14 March 2024 Ini Alasan Toyota Calya Tak Dapat Varian GR Sport yang Lebih Sporty Berita Otomotif 23 August 2021 Pasalnya, di dalam kebijakan itu ada wacana pengubahan pajak sedan dan pembedaan pajak kendaraan berdasarkan emisi gas buangnya. Ada pula kemungkinan syarat mendapatkan insentif pajak pada segmen LCGC berubah.“Perbedaannya nanti ada di segi perpajakan. Lebih kepada profitabilitas kami,” ujarnya, akhir April di JIExpo Kemayoran, sembari mengatakan bahwa pihaknya tetap menargetkan harga jual di bawah Rp150 juta walaupun mobil murah Hyundai kelak tak ada di segmen LCGC.Sebagai informasi, segmen LCGC terbentuk pada 2013 karena kemauan pemerintah menghadirkan mobil yang hemat konsumsi bahan bakarnya sehingga relatif ramah lingkungan. Saat ini, segmen tersebut diisi Toyota Agya dan Calya, Daihatsu Ayla dan Sigra, Datsun Go Panca dan Go+ Panca, Suzuki Karimun Wagon R, dan Honda Brio Satya.Mobil-mobil LCGC mendapatkan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 0 persen. Syarat-syarat untuk meraih insentif itu antara lain perakitan harus dilakukan di Indonesia, memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 85 persen dalam lima tahun, plus konsumsi bahan bakar minyak (BBM) minimal 20 km/liter.Mukiat sendiri berharap insentif pajak untuk LCGC nantinya tidak lagi terlalu mengacu pada TKDN, tapi juga mempertimbangkan produksi emisi gas buang. Pasalnya, dengan TKDN hingga 80-an persen, Hyundai mesti benar-benar menghitung dengan lebih cermat.“Tentunya kami juga berpikir makin tinggi TKDN makin bagus. Tapi investasi juga makin besar. Itu yg paling utama. Risiko yang kami harus pikirkan sangat hati-hati adalah sudah investasi tapi penjualan enggak penuhi ekspektasi dan minusnya besar sekali,” papar dia.Di samping itu, dengan kondisi pasar otomotif Indonesia yang 98 persen di antaranya dikuasai merek-merek Jepang, mencari pemasok komponen untuk Hyundai diakui merupakan satu tantangan tersendiri. Merek-merek mobil Korea Selatan, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Cuma berkontribusi 0,2 persen dari pasar pada 2017.“Karena enggak bisa komponen untuk Santro dipakai juga misalnya di Brio. Enggak bisa. Kalau beberapa suku cadang Santro mungkin saja nanti bisa juga untuk Hyundai i10 baru mungkin,” tandas Mukiat. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Hyundai Low Cost Green Car mobil murah Hyundai Toyota Calya mobil Rp 100 jutaan Hyundai Toyota Agya LCGC
Hyundai Belum Berencana Hadirkan Pesaing Toyota Agya dan Calya 3 Tahun ke Depan Berita Otomotif 14 March 2024
2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ...
Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ...
Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ...
Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ...