Jangan Kaget Kalau Beli Ban Michelin Tanpa Bungkus Plastik

JAKARTA – Michelin Indonesia telah meniadakan bungkus plastik pada setiap produk ban motornya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi sampah sekali pakai.

Sudah menjadi komitmen Michelin untuk ikut serta menjaga lingkungan demi kelangsungan hidup yang lebih baik di masa depan. Maka lahirlah inisiatif untuk mengilangkan bungkus plastik pada produk ban motor buatannya.

Langkah ini merupakan salah satu bentuk komitmen Michelin untuk menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan. Apa yang dilakukan brand asal Perancis ini diharapkan diikuti oleh merek-merek lain di luar sana.

Artikel terkait

MotoGP 2016 Jadi Momentum Penting Michelin Indonesia

Berita Otomotif

14 December 2015

Michelin Luncurkan Ban Berdaya Cengkram Kuat di Jalan Basah

Berita Otomotif

13 July 2018

Michelin Apresiasi Pengemudi Kendaraan Niaga

Berita Otomotif

16 January 2018

Ban motor yang dipasarkan tanpa bungkus plastik ternyata menuai reaksi pro dan kontra. Ada pihak yang menganggap bahwa tanpa bungkus plastik, kualitas ban akan menurun.

Menanggapi hal tersebut, Mochammad Fachrul Rozi selaku Customer Engineering Support Michelin Indonesia mengatakan, bungkus plastik pada awalnya hanya hiasan semata. Harapannya dengan bungkus plastik, ban yang ditawarkan akan terlihat lebih menarik.

“Sebenarnya tanpa bungkus plastik, kualitas ban Michelin akan tetap terjaga. Jadi tidak ada hubungannya bungkus plastik dengan kualitas,” ucapnya dalam acara Community Gathering Michelin Indonesia bersama Journalist Max Community (JMC), Sabtu (24/7/2021).

Secara global, Michelin sudah meniadakan bungkus plastik pada ban motor buatannya sejak akhir 2020. Lalu, di Indonesia baru dimulai pada Maret 2021. Harapannya pada akhir 2021 Michelin bisa mengurangi 80 persen lebih sampah plastik sekali pakai.

Sebagai brand yang telah mengakuisisi PT Multistrada Arah Sarana Tbk (brand Corsa dan Achilles). Langkah positif Michelin juga akan diadopsi oleh Corsa yakni menghilangkan bungkus plastik.

Sekadar informasi, dua produsen ban tersebut rata-rata menghabiskan 300 ribu kilogram plastik untuk membungkus ban motor. Plastik tersebut pada akhirnya hanya dibuang menjadi sampah yang tidak terpakai.

Rozi mengingatkan bahwa selama ini ban mobil yang dijual di pasaran juga tanpa bungkus plastik. Namun kualitasnya hingga saat ini masih tetap andal tanpa kendala di berbagai kondisi cuaca.

“Meski tanpa bungkus plastik, kualitas dan performa ban tidak berubah. Karena kami memproduksinya dengan menggunakan bahan baku kualitas terbaik dan mengikuti standar keselamatan tinggi,” pungkas dia. [Dew/Ses]