Menjelajahi Rute Menantang Geopark Ciletuh

JAKARTA – Geopark Ciletuh merupakan destinasi liburan yang penuh dengan edukasi seputar peristiwa di masa lampau, jutaan tahun silam, hingga keindahan alam.

Tim Jelita (Jelajah Indonesia Kita) memulai petualangan dari Jakarta menuju Geopark Ciletuh, melalui rute yang menantang dan diliputi keindahan alam tentunya. Menuju Ciletuh, kami melalui jalan tol Jagorawi dan dilanjutkan dengan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi).

Keluar dari jalan tol yang cukup membosankan, terlebih Bocimi yang masih sepi dari kendaraan melintas, kami melintasi jalan Siliwangi menuju jalan raya Cikidang. Lalu rute yang menantang langsung menyapa kami.

Jalanan berkelok-kelok yang diiringi dengan tanjakan dan turunan curam membuat perjalanan semakin menantang. Jalur Cikidang sendiri memiliki panjang 39.5 kilometer dan masih terdapat beberapa ruas jalan yang jelek sehingga membuat sedikit guncangan dalam kendaraan. Di sini kami menemukan tikungan dengan roller barrier di bagian tepinya. Hal ini menandakan kerap terjadi kecelakaan pada titik itu.

Beruntung kami memilih kendaraan yang tepat dalam perjalanan ini. SUV tiga baris yang kami tunggangi yakni new Honda BR-V, tanpa kesulitan menaklukkan medan menantang menuju kawasan Geopark Ciletuh. Selain mengandalkan mesin yang responsif, kendaraan yang tangguh juga memberikan rasa nyaman dalam kendaraan, berkat balutan kulit pada kursi, setir, shift knob dan door arm rest.

Tidak kalah penting adalah kendaraan yang digunakan telah dilengkapi dengan berbagai perangkat keselamatan terkini. Guna menjaga stabilitas kendaraan di jalan, kami mengandalkan fitur Vehicle Stability Assist (VSA). Dalam menempuh jalur menantang yang terdapat tanjakan curam, tim Jelita Mobil123.com terbantukan dengan fitur Hill Start Assist (HSA).

Pemandangan lebih indah mulai terlihat semenjak kami memasuki kawasan Palabuhanratu. Kami dapat melihat hamparan laut yang membentang sepanjang perjalanan. Namun ruas jalan yang dilalui semakin menantang karena tanjakan dan turunan tajam tetap menjadi menu utama.

Memasuki kawasan Ciletuh yang memiliki luas area 126.100 hektare, kami menyempatkan diri untuk menyambangi beberapa kawasan pantai. Sayangnya masih sangat banyak tempat wisata sebelum mencapai Ciletuh yang belum terjangkau oleh aliran listrik. Di sini juga kami kesulitan mendapatkan sinyal untuk Ponsel.

Kami akhirnya sampai di kawasan wisata Geopark Ciletuh setelah menempuh perjalanan lebih dari 6 jam. Sebuah perjalanan yang sebenarnya hanya menempuh jarak 163 kilometer dari Jakarta. Secara total kami menempuh perjalanan 400 kilometer, dengan konsumsi bahan bakar rata-rata 1 : 12 km. Jelita Geopark Ciletuh terasa sempurna dan memberikan pengalaman berarti bagi kami. ###