Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Mengenal Jenis-jenis, Fungsi, Cara Kerja dan Tanda Kerusakan Catalytic Converter di Knalpot Mobil

Panduan Pembeli

Mengenal Jenis-jenis, Fungsi, Cara Kerja dan Tanda Kerusakan Catalytic Converter di Knalpot Mobil

Catalytic converter adalah salah satu komponen penting dalam sistem saluran buang kendaraan modern. Meskipun mungkin jarang terpikirkan, perangkat ini memiliki peran vital dalam menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas buang yang merugikan.

Apalagi belakangan ini isu tentang polusi udara sedang marak diperbincangkan dan akan dikenakan sanksi untuk yang melanggar ambang batasnya. 

Artikel ini akan membahas jenis-jenis catalytic converter, fungsinya, cara kerjanya, tanda kerusakan, dan juga harga yang berkaitan dengan komponen ini.

Jenis-jenis Catalytic Converter

Catalytic converter hadir dalam beberapa jenis yang berbeda, umumnya terdapat 3 jenis Catalytic converter utama seperti:

Oxidation Catalyst (OC)
Pada jenis Catalytic Converter for Oxidation (CCO), oksigen digunakan untuk mengoksidasi karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) dalam gas buang kendaraan, mengubahnya menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) yang tidak mencemari udara. 

Agar reaksi oksidasi berjalan dengan efisien, keberadaan udara bersih di manifold knalpot sangat penting. Selain itu, gas buang harus melewati sistem recirculation EGR (Exhaust Gas Recirculation) untuk mengurangi emisi nitrogen oksida (NOx) sebanyak mungkin.

Three Way Catalyst (TWC)
Dari berbagai jenis Catalytic converter, tipe TWC dianggap sebagai yang paling ideal. Katalis ini tidak hanya mengurangi emisi CO dan HC, tetapi juga mengubah NOx menjadi senyawa non-pencemar. 

Dalam proses ini, oksigen (O2) dan NO bekerja sebagai komponen pembakaran (oksidasi), sementara CO dan HC berperan sebagai komponen yang terbakar, membentuk CO2, H2O, dan N2 yang ramah lingkungan.

Kombinasi Three Way Catalyst & Oxidation Catalyst (TWC-OC)
Catalytic converter tipe TWC-OC adalah gabungan antara OC dan katalis TWC yang dirancang untuk lebih efektif mengurangi emisi udara yang mencemari lingkungan.

Fungsi Catalytic Converter

Fungsi utama dari catalytic converter adalah mengurangi emisi gas buang yang merugikan. Ini mencakup pengurangan emisi karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx) melalui reaksi katalitik. 

Dengan demikian, converter ini berperan dalam menjaga kualitas udara dan mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Posisi catalytic converter berada di dalam saluran knalpot mobil yang mempunyai bentuk seperti sarang lebah.

Cara Kerja Catalytic Converter

Catalytic converter bekerja dengan prinsip reaksi katalitik. Ketika gas buang melewati converter, katalis di dalamnya mengkatalis reaksi kimia yang mengubah gas berbahaya menjadi senyawa yang lebih aman. 

Contohnya, karbon monoksida (CO) diubah menjadi karbon dioksida (CO2), hidrokarbon (HC) diubah menjadi air (H2O) dan karbon dioksida, dan nitrogen oksida (NOx) diubah menjadi nitrogen dan oksigen.

Tanda Kerusakan Catalytic Converter

Kerusakan catalytic converter dapat mengakibatkan penurunan kinerja kendaraan dan masalah emisi. 

Beberapa tanda umum kerusakan termasuk suara berderak atau menderu dari converter kemudian suara tersebut akan masuk kedalam kabin sehingga mengganggu konsentrasi saat berkendara.

Tanda berikutnya adalah penurunan tenaga kendaraan, jadi harus menginjak pedal gas lebih dari biasanya yang mengakibatkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

Terakhir bagian bawah mobil akan menjadi lebih panas, karena gas buang yang diolah secara tidak maksimal.

Tanda-tanda ini mungkin menunjukkan masalah serius yang memerlukan perbaikan atau penggantian converter.

Penyebab Kerusakan Catalytic Converter

Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kerusakan pada catalytic converter: 

Usia Catalytic Converter

Catalytic converter, seperti banyak komponen mobil lainnya, memiliki batas usia. Seiring berjalannya waktu dan penggunaan, katalis yang ada di dalamnya akan mengalami degradasi. 

Usia catalytic converter ini sangat tergantung pada pemakaian dan perawatan. Jika tidak terjaga dengan baik, usia komponen ini dapat lebih cepat habis. 

Proses oksidasi dan reduksi yang terjadi di dalamnya akan mulai berkurang efisiensinya seiring berjalannya waktu, biasanya kerusakan karena usia terjadi saat kendaraan masuk ke usia 10 tahun.

Kerusakan Akibat Terbentur atau Karat

Catalytic converter adalah bagian dari sistem knalpot yang terletak di bawah kendaraan. Akibatnya, terkadang dapat terkena benturan dari benda-benda di jalan, seperti batu atau pecahan aspal yang tajam. 

Benturan seperti itu dapat merusak selubung luar catalytic converter dan merusak katalis didalamnya. Selain itu, korosi atau karat yang berkembang pada bagian luar komponen ini juga dapat mempengaruhi.

Masuknya Kotoran ke dalam Ruang Mesin

Salah satu penyebab kerusakan catalytic converter yang sering terjadi adalah masuknya kotoran ke dalam ruang mesin. 

Partikel kotoran atau debu yang masuk melalui saluran masuk udara atau saluran knalpot dapat mengganggu proses katalitik yang terjadi di dalamnya. 

Ketika partikel-partikel ini terbakar bersama bahan bakar, mereka dapat menyebabkan penyumbatan dan kerusakan pada katalis. Oleh karena itu, penting untuk menjaga filter udara agar tetap bersih.

Kualitas Bahan Bakar yang Buruk

Kualitas bahan bakar yang buruk juga dapat menyebabkan kerusakan catalytic converter. 
Bahan bakar yang tidak bersih atau bercampur dengan kandungan yang tidak diinginkan, seperti timbal atau sulfur, dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna di dalam mesin. 

Akibatnya, kotoran dan residu yang dihasilkan akan berpotensi merusak katalis di dalam catalytic converter. Menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi dan mengikuti panduan pemeliharaan pabrikan adalah kunci untuk mencegah kerusakan ini.

Cara Mencegah Kerusakan Catalytic Converter

Melakukan pemeliharaan berkala pada kendaraan Anda sangat penting. Periksa catalytic converter secara rutin untuk memastikan tidak ada kerusakan fisik atau penyumbatan.

Pilih bahan bakar yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Hindari bahan bakar yang tidak sesuai dengan anjuran.

Berhati-hatilah saat mengemudi, untuk menghindari benturan catalytic converter di kolong mobil dengan benda-benda di jalan.

Pastikan filter udara kendaraan Anda dalam kondisi baik dan hindari memasang filter udara yang tidak sesuai dengan spesifikasi pabrikan.

Harga Catalytic Converter

Kisaran harga catalytic converter bervariasi tergantung pada jenis, merek, dan model kendaraan Anda umumnya antara Rp3 juta sampai Rp10 juta. Kualitas dan daya tahan juga menjadi faktor dalam menentukan harga.

Converter keramik biasanya lebih terjangkau daripada yang logam. Harga juga dapat dipengaruhi oleh tipe mobil, dan juga apakah Anda memilih barang baru atau bekas. 

Kesimpulan

Catalytic converter adalah komponen penting dalam menjaga lingkungan dan kesehatan manusia dengan mengurangi emisi gas buang berbahaya. 

Memahami jenis catalytic converter, fungsinya, cara kerjanya, tanda-tanda kerusakan,cara pencegahan kerusakan, dan harga akan membantu pemilik kendaraan untuk menjaga dan merawat sistem knalpot mereka dengan lebih baik. 

Seiring dengan perhatian yang semakin besar terhadap masalah lingkungan, peran catalytic converter semakin penting dalam menjaga kualitas udara.

[Ryn/YS]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<




Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang