Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Laba Bersih Astra dari Bisnis Otomotif Anjlok 79 Persen Akibat Pandemi Corona

Berita Otomotif

Laba Bersih Astra dari Bisnis Otomotif Anjlok 79 Persen Akibat Pandemi Corona

JAKARTA – Laba bersih PT. Astra International dari bisnis otomotif turun amat signifikan pada semester satu 2020 jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year), dari sekitar Rp 3 triliun menjadi ‘cuma’ kisaran Rp 700 miliar.

Grup Astra, menurut laporan keuangan semester satu 2020, membukukan laba bersih dari divisi otomotif sebanyak Rp 716 miliar. Angkanya anjlok 79 persen karena pada semester satu 2019 mereka meraup Rp 3,458 triliun.

Performa negatif itu terjadi akibat penurunan pasar roda dua maupun roda empat karena pandemi virus Corona (Covid-19) yang diketahui masuk Indonesia pada Maret 2020. Ini menyebabkan transaksi jual – beli drop pada kuartal kedua.

Penjualan mobil nasional pada paruh pertama 2020, seperti dijelaskan dalam laporan keuangan, turun 46 persen year on year menjadi hanya 261 ribu unit (wholesales/dari pabrik ke dealer—Red). Adapun penjualan mobil dari merek-merek yang ditangani Grup Astra drop 45 persen menjadi 139.500 unit dengan pangsa pasar stabil di 53 persen.

Pada kuartal kedua 2020, penjualan mobil Astra menurun 92 persen dibandingkan kuartal pertama. Sepanjang enam bulan pertama, ada enam model baru dan 10 model revamped telah meluncur dari merek-merek di bawah grup.

Penjualan sepeda motor nasional, di sisi lain, menurun 42 persen year on year menjadi 1,9 juta unit pada semester pertama tahun 2020. Penjualan sepeda motor Honda yang ditangani grup menurun 40 persen menjadi 1,5 juta unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 75 persen menjadi 77 persen.

Pada kuartal kedua tahun 2020, penjualan sepeda motor Honda menurun 80 persen dibandingkan dengan kuartal pertama. Merek ini merilis 3 model baru dan 6 model revamped selama Januari – Juni kemarin.

Sementara itu, bisnis komponen otomotif melalui PT. Astra Otoparts mencatatkan rugi bersih Rp296 miliar dibandingkan laba bersih sebesar Rp 246 miliar pada semester pertama tahun lalu. Penyebabnya terutama adalah penurunan pendapatan dari segmen pabrikan (OEM/original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market). [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang