Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Kematian Lakalantas Banyak, Truk ODOL Baru 100 Persen Haram pada 2023

Berita Otomotif

Kematian Lakalantas Banyak, Truk ODOL Baru 100 Persen Haram pada 2023

JAKARTA – Kematian akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Indonesia diakui sebagai salah satu yang terbanyak di dunia. Salah satu kebijakan untuk mengurangi angka ini yaitu ‘bebas truk kelebihan muatan dan dimensi' (Zero Over Dimension Over Load/ODOL) malah mundur hingga 2023.

Pemerintah awalnya menginginkan Indonesia bebas truk ODOL, yang diakui sebagai salah satu penyebab lakalantas dan kerugian negara, pada 2021. Akan tetapi, Kementerian Perindustrian meminta Kementerian Perhubungan menundanya hingga 2023.

Kedua kementerian akhirnya menyetujui hal tersebut. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat membuka pameran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle (GIICOMVEC) 2020, mengatakan bahwa kebijakan Zero ODOL mundur dari jadwal.

“Penerapan (Zero ODOL) berlaku efektif pada 1 Januari 2023 dalam rangka meningkatkan keselamatan di jalan raya,” ucap dia dalam kata sambutan pada Kamis (5/3/2020) di Senayan, Jakarta.

Alasan penundaan, jelas Agus, adalah tekanan ekonomi global yang masih sangat berat. Sebagai efeknya, berbagai sektor industri di Indonesia ikut mengalami tekanan.

“Tapi tentunya sektor-sektor industri harus siap. Tidak ada lagi alasan untuk menunda kebijakan Zero ODOL yang memang menurut kami sangat diperlukan,” tegasnya.

Diwawancarai kemudian saat berkeliling pameran, Agus menjelaskan bahwa permintaan dari kementerian yang ia pimpin adalah penundaan penindakan ODOL pada lima sampai enam sektor industri. Sektor-sektor ini masih akan dibicarakan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi, yang turu hadir di GIICOMVEC 2020, menambahkan beberapa sektor itu kemungkinan adalah pengangkutan keramik, kaca, dan minuman ringan. Daftar pastinya masih dalam pembicaraan.

“Sore ini, saya akan undang semua asosiasi yang minta toleransi. Saya minta mereka buat rencana sampai 2023 apa yang akan dilakukan. Apakah mungkin normalisasi atau mungkin tambah investasi kendaraan. Yang penting minimal jangan cuma minta tapi kemudian sampai 2023 tidak ada pergerakan,” tandasnya.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)Yohannes Nangoi  mengaku salah satu kampanye yang akan digaungkan di GIICOMVEC 2020 adalah keselamatan berkendara, salah satunya agar pengusaha tidak mempraktikkan truk ODOL. Pasalnya, kematian lakalantas di Indonesia salah satu terbesar di dunia.

“Indonesia ada di urutan ketiga di dunia untuk total korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas,” pungkasnya. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang