Beranda Berita Mobil Listrik Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik, Apakah Sudah Ideal Untuk Indonesia? Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik, Apakah Sudah Ideal Untuk Indonesia? Mobil Listrik Yongki Sanjaya Putra | 13 October 2023 09:09 Indonesia saat ini menuju proses beralih ke penggunaan kendaraan listrik. Peralihan tersebut dilakukan demi menekan emisi udara yang kian memprihatinkan dan jug terus menurunnya tingkat produksi dan cadangan minyak bumi. Pemerintah pun memberi insentif bagi kepemilikan mobil listrik, sehingga memberikan kelebihan dari sisi harga yang lebih terjangkau. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (battery electric vehicle atau BEV). Telah banyak produsen otomotif yang memperkenalkan bahkan sebagian diantaranya memproduksi mobil listrik di Indonesia. Kendaraan listrik tentunya lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang. Ini membantu menjaga kebersihan udara dan mengurangi dampak negatif dari polusi yang kerap jadi masalah di Indonesia. Beberapa fakta di atas menjadi motivasi bagi masyarakat Indonesia untuk beralih ke mobil listrik. Hal ini merupakan langkah positif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan bisa berkendara lebih efisien dari mobil listrik. Meskipun punya banyak kelebihan, kalian juga perlu memahami beberapa kekurangan mobil listrik bila melihat kondisi infrastruktur di Indonesia. Berikut ini fakta kelebihan dan kekurangan memiliki mobil listrik yang perlu kalian ketahui. Kelebihan Memakai Mobil Listrik di Indonesia Mobil yang Ramah Lingkungan Mobil berbahan bakar bensin atau bermesin diesel menghasilkan emisi berupa gas CO2 dan CO. Berbeda dengan mobil konvensional yang mengeluarkan sisa pembakaran, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi. Pemakaian mobil listrik bisa membantu mengurangi polusi udara, dimana satu mobil listrik bisa mengurangi pencemaran udara hingga 4,6 metrik ton gas rumah kaca. Suara Lebih Senyap Keunggulan lain yang ditawarkan oleh mobil dengan daya listrik adalah suara mesinnya lebih halus, senyap dan minim getaran. Dengan suara mesin yang lebih halus, kabin mobil juga jadi lebih senyap. Bandingkan dengan mobil konvensional, mesinnya menghasilkan suara saat kita injak pedal gas dan memicu getaran ke dalam kabin. Biaya Perjalanan Lebih Murah Biaya pengisian daya mobil listrik berbeda dengan mobil konvensional. Mobil listrik menggunakan baterai sebagai daya penggeraknya sehingga dapat diisi ulang. Biaya listrik untuk charging kendaraan ini cukup murah, kurang lebih Rp2.554 per kWh. Bila dikonversi dengan harga bensin RON 92, maka biaya pengisian daya mobil listrik ini cuma setengahnya mobil konvensional. Bebas Ganjil Genap Kelebihan lain dari mobil listrik ialah bebas ganjil genap di wilayah DKI Jakarta. Sebagai informasi, pemerintah provinsi DKI Jakarta yang menerapkan aturan ganjil-genap plat nomor di beberapa ruas jalan. Mobil listrik mendapatkan kebebasan untuk melintasi kawasan tersebut mengacu Pergub DKI Jakarta No. 88 Tahun tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap. Perawatan Mobil Lebih Mudah Perawatan mobil yang mudah menjadi kelebihan mobil listrik dibandingkan mobil konvensional. Mesin mobil karena mobil listrik hanya terdiri dari baterai dan motor elektrik. Kita tidak perlu mempersiapkan budget untuk beli busi, oli, radiator, dan lain sebagainya. Kelemahan Mobil Listrik Untuk Pemakaian di Indonesia Charging Station Masih Sedikit Poin penting yang membuat orang ragu menggunakan mobil listrik, karena belum banyak tersedia charging station terutama di luar Jakarta. Ini diperparah dengan kemampuan mobil listrik umumnya memiliki jangkauan tempuh lebih terbatas dibanding mobil BBM. Kelemahan ini membuat banyak orang yang ingin memiliki mobil listrik bakal kerepotan saat roadtrip. Kalian akan sedikit kesulitan mencari charging station di rest area atau di kota kecil. Jarak Tempuh Mobil Masih Belum Jauh Mobil listrik yang ada di Indonesia umumnya memiliki jarak tempuh di kisaran 400 kilometer. karena keterbatasan stasiun untuk pengisian ulang baterai, ini membuat mobil listrik belum cocok digunakan di Indonesia untuk perjalanan yang panjang. Umumnya masyarakat Indonesia mengendarai mobil untuk berbagai aktivitas, baik untuk keperluan bisnis, liburan, hingga mudik ke kampung halaman. Waktu Pengisian Baterai Cukup Lama Masih berkaitan dengan masalah pengisian baterai, hal lain yang membuat orang ragu untuk beralih mobil listrik karena waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya begitu lama. Pengisian daya mobil listrik paling cepat butuh waktu sekitar 30 menit. Bahkan bila kita melakukan pengisian di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dengan fasilitas fast charging, butuh waktu yang cukup lama untuk mampu mengisi daya baterai mobil, yaitu sekitar 1-2 jam hingga penuh. Hal ini tentu tidak efisien dari segi waktu. Bandingkan dengan mobil konvensional yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengisi tangki bahan bakar dari kondisi nyaris kosong hingga penuh. Harga Mobil dan Baterai Masih Sangat Mahal Walau ada keringanan dari pemerintah, namun harga jual mobil listrik masih tergolong mahal bila dibandingkan mobil konvensional. Saat ini mobil listrik paling murah di Indonesia adalah Wuling Air EV yang memiliki harga sekitar Rp280 juta. Dengan duit segitu, kita bisa membeli low MPV tipe menengah seperti Mitsubishi Xpander Exceed atau mungkin Hyundai Stargazer Essential. Ini diperparah dengan harga baterai sebagai nyawa utama mobil listrik yang kabarnya mencapai setengah dari harga mobil itu sendiri. Apabila baterai rusak, kita perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk beli yang baru. Menghasilkan Limbah Baterai Meskipun tidak menghasilkan emisi pembakaran, kendaraan listrik tetap berkontribusi pada limbah baterai yang sudah rusak dan tidak terpakai. Sebagai informasi, Mobil listrik menggunakan baterai litium-ion yang memerlukan proses pengolahan limbah yang rumit. Dalam pembuatan baterai lithium ion, banyak energi dan bahan baku dalam proses produksinya, sehingga secara tidak langsung tetap memicu emisi karbon dari pabrik baterai mobil listrik maupun energi yang dikonversi menjadi listrik. Kesimpulan Walau digembargemborkan sebagai mobil masa depan, mobil listrik justru menimbulkan kerugian jika penggunaannya tidak sesuai dengan kebutuhan dan situasi. maka dan . Karena itu pastikan Anda bijak sebelum membeli, agar keputusan yang diambil untuk membeli mobil listrik akan memberikan manfaat yang signifikan untuk mobilitas berkendara. ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Mobil Listrik kelebihan mobil listrik Kelemahan Mobil Listrik Cetak Yongki Sanjaya Putra Editor Berita Utama Harga Mobil di Sumatera hingga Papua Suatu Saat Diharapkan Bisa Sama Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ... Mobil Listrik Neta V Dapat Rating 0 Bintang dalam Tes Tabrak ASEAN NCAP Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hasil tes keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) dari Neta V sudah dirilis. Hasilnya tidak memuaskan.Mobil listrik itu, ... Keberhasilan STY dan Kultur Korea Selatan di Timnas Bawa ‘Berkah’ untuk Hyundai Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hyundai terlihat makin merapat ke aktivitas sepak bola, termasuk tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satu penggawa timnas nasional ... Merek Mobil China Geely Berhasil Gandeng 5 Mitra Diler sebelum Masuk Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Geely terus mempersiapkan diri masuk ke pasar Indonesia pada 2025. Merek mobil China ini sudah berhasil mengikat komitmen dengan para mitra ... Komentar
Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik, Apakah Sudah Ideal Untuk Indonesia? Mobil Listrik Yongki Sanjaya Putra | 13 October 2023 09:09 Indonesia saat ini menuju proses beralih ke penggunaan kendaraan listrik. Peralihan tersebut dilakukan demi menekan emisi udara yang kian memprihatinkan dan jug terus menurunnya tingkat produksi dan cadangan minyak bumi. Pemerintah pun memberi insentif bagi kepemilikan mobil listrik, sehingga memberikan kelebihan dari sisi harga yang lebih terjangkau. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (battery electric vehicle atau BEV). Telah banyak produsen otomotif yang memperkenalkan bahkan sebagian diantaranya memproduksi mobil listrik di Indonesia. Kendaraan listrik tentunya lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang. Ini membantu menjaga kebersihan udara dan mengurangi dampak negatif dari polusi yang kerap jadi masalah di Indonesia. Beberapa fakta di atas menjadi motivasi bagi masyarakat Indonesia untuk beralih ke mobil listrik. Hal ini merupakan langkah positif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan bisa berkendara lebih efisien dari mobil listrik. Meskipun punya banyak kelebihan, kalian juga perlu memahami beberapa kekurangan mobil listrik bila melihat kondisi infrastruktur di Indonesia. Berikut ini fakta kelebihan dan kekurangan memiliki mobil listrik yang perlu kalian ketahui. Kelebihan Memakai Mobil Listrik di Indonesia Mobil yang Ramah Lingkungan Mobil berbahan bakar bensin atau bermesin diesel menghasilkan emisi berupa gas CO2 dan CO. Berbeda dengan mobil konvensional yang mengeluarkan sisa pembakaran, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi. Pemakaian mobil listrik bisa membantu mengurangi polusi udara, dimana satu mobil listrik bisa mengurangi pencemaran udara hingga 4,6 metrik ton gas rumah kaca. Suara Lebih Senyap Keunggulan lain yang ditawarkan oleh mobil dengan daya listrik adalah suara mesinnya lebih halus, senyap dan minim getaran. Dengan suara mesin yang lebih halus, kabin mobil juga jadi lebih senyap. Bandingkan dengan mobil konvensional, mesinnya menghasilkan suara saat kita injak pedal gas dan memicu getaran ke dalam kabin. Biaya Perjalanan Lebih Murah Biaya pengisian daya mobil listrik berbeda dengan mobil konvensional. Mobil listrik menggunakan baterai sebagai daya penggeraknya sehingga dapat diisi ulang. Biaya listrik untuk charging kendaraan ini cukup murah, kurang lebih Rp2.554 per kWh. Bila dikonversi dengan harga bensin RON 92, maka biaya pengisian daya mobil listrik ini cuma setengahnya mobil konvensional. Bebas Ganjil Genap Kelebihan lain dari mobil listrik ialah bebas ganjil genap di wilayah DKI Jakarta. Sebagai informasi, pemerintah provinsi DKI Jakarta yang menerapkan aturan ganjil-genap plat nomor di beberapa ruas jalan. Mobil listrik mendapatkan kebebasan untuk melintasi kawasan tersebut mengacu Pergub DKI Jakarta No. 88 Tahun tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap. Perawatan Mobil Lebih Mudah Perawatan mobil yang mudah menjadi kelebihan mobil listrik dibandingkan mobil konvensional. Mesin mobil karena mobil listrik hanya terdiri dari baterai dan motor elektrik. Kita tidak perlu mempersiapkan budget untuk beli busi, oli, radiator, dan lain sebagainya. Kelemahan Mobil Listrik Untuk Pemakaian di Indonesia Charging Station Masih Sedikit Poin penting yang membuat orang ragu menggunakan mobil listrik, karena belum banyak tersedia charging station terutama di luar Jakarta. Ini diperparah dengan kemampuan mobil listrik umumnya memiliki jangkauan tempuh lebih terbatas dibanding mobil BBM. Kelemahan ini membuat banyak orang yang ingin memiliki mobil listrik bakal kerepotan saat roadtrip. Kalian akan sedikit kesulitan mencari charging station di rest area atau di kota kecil. Jarak Tempuh Mobil Masih Belum Jauh Mobil listrik yang ada di Indonesia umumnya memiliki jarak tempuh di kisaran 400 kilometer. karena keterbatasan stasiun untuk pengisian ulang baterai, ini membuat mobil listrik belum cocok digunakan di Indonesia untuk perjalanan yang panjang. Umumnya masyarakat Indonesia mengendarai mobil untuk berbagai aktivitas, baik untuk keperluan bisnis, liburan, hingga mudik ke kampung halaman. Waktu Pengisian Baterai Cukup Lama Masih berkaitan dengan masalah pengisian baterai, hal lain yang membuat orang ragu untuk beralih mobil listrik karena waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya begitu lama. Pengisian daya mobil listrik paling cepat butuh waktu sekitar 30 menit. Bahkan bila kita melakukan pengisian di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dengan fasilitas fast charging, butuh waktu yang cukup lama untuk mampu mengisi daya baterai mobil, yaitu sekitar 1-2 jam hingga penuh. Hal ini tentu tidak efisien dari segi waktu. Bandingkan dengan mobil konvensional yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengisi tangki bahan bakar dari kondisi nyaris kosong hingga penuh. Harga Mobil dan Baterai Masih Sangat Mahal Walau ada keringanan dari pemerintah, namun harga jual mobil listrik masih tergolong mahal bila dibandingkan mobil konvensional. Saat ini mobil listrik paling murah di Indonesia adalah Wuling Air EV yang memiliki harga sekitar Rp280 juta. Dengan duit segitu, kita bisa membeli low MPV tipe menengah seperti Mitsubishi Xpander Exceed atau mungkin Hyundai Stargazer Essential. Ini diperparah dengan harga baterai sebagai nyawa utama mobil listrik yang kabarnya mencapai setengah dari harga mobil itu sendiri. Apabila baterai rusak, kita perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk beli yang baru. Menghasilkan Limbah Baterai Meskipun tidak menghasilkan emisi pembakaran, kendaraan listrik tetap berkontribusi pada limbah baterai yang sudah rusak dan tidak terpakai. Sebagai informasi, Mobil listrik menggunakan baterai litium-ion yang memerlukan proses pengolahan limbah yang rumit. Dalam pembuatan baterai lithium ion, banyak energi dan bahan baku dalam proses produksinya, sehingga secara tidak langsung tetap memicu emisi karbon dari pabrik baterai mobil listrik maupun energi yang dikonversi menjadi listrik. Kesimpulan Walau digembargemborkan sebagai mobil masa depan, mobil listrik justru menimbulkan kerugian jika penggunaannya tidak sesuai dengan kebutuhan dan situasi. maka dan . Karena itu pastikan Anda bijak sebelum membeli, agar keputusan yang diambil untuk membeli mobil listrik akan memberikan manfaat yang signifikan untuk mobilitas berkendara. ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Mobil Listrik kelebihan mobil listrik Kelemahan Mobil Listrik
Harga Mobil di Sumatera hingga Papua Suatu Saat Diharapkan Bisa Sama Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ...
Mobil Listrik Neta V Dapat Rating 0 Bintang dalam Tes Tabrak ASEAN NCAP Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hasil tes keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) dari Neta V sudah dirilis. Hasilnya tidak memuaskan.Mobil listrik itu, ...
Keberhasilan STY dan Kultur Korea Selatan di Timnas Bawa ‘Berkah’ untuk Hyundai Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hyundai terlihat makin merapat ke aktivitas sepak bola, termasuk tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satu penggawa timnas nasional ...
Merek Mobil China Geely Berhasil Gandeng 5 Mitra Diler sebelum Masuk Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Geely terus mempersiapkan diri masuk ke pasar Indonesia pada 2025. Merek mobil China ini sudah berhasil mengikat komitmen dengan para mitra ...