Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Kelebihan dan Kekurangan BYD M6, Apakah Layak Jadi MPEV Untuk Keluarga?

Panduan Pembeli

Kelebihan dan Kekurangan BYD M6, Apakah Layak Jadi MPEV Untuk Keluarga?

 

Bandung - PT BYD Motor Indonesia baru saja merilis BYD M6, yang merupakan sebuah terobosan baru sebuah Multi Purpose Electric Vehicle (MPEV) alias MPV dengan tenaga listrik. Dengan konsep tersebut, BYD M6 berusaha untuk menjadi sebuah mobil keluarga yang nyaman dan serba bisa.

Untuk mencapai tujuan tersebut tentu tidak mudah, karena BYD harus merancang M6 dengan spesifikasi, fitur maupun teknologi yang memanjakan penumpang. Di sisi lain, harga mobilnya berusaha agar tetap kompetitif supaya memberi value yang lebih baik dibandingkan MPV konvensional.

Sebagai informasi, unit test drive kali ini bukanlah versi produksi yang nantinya diserahkan pada konsumen. BYD masih mendatangkan M6 secara utuh dari China, dengan beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. 

Berdasarkan pengalaman berkendara saat sesi test drive, kami akan mengulas beberapa kelebihan dan kekurangan dari BYD M6. 

Lantas apa saja spesifikasi maupun fitur yang bisa memanjakan penumpang tersebut? Berikut ini ulasannya.

Kelebihan BYD M6, Spesifikasi dan Fitur Siap Memanjakan

1. Wheelbase Panjang, Membuat Kabin Lega

Aspek pertama yang turut menyumbang kenyamanan berkendara ialah kabin yang luas. Ini karena BYD M6 memiliki panjang keseluruhan mencapai 4.710 mm, lebar 1.810 mm dengan wheelbase 2.800 mm.

Dampaknya, membuat ruang kabin jadi lega untuk 6-7 penumpang. Overhang belakang yang cukup panjang membuat ruang di baris ketiga cukup layak untuk orang dewasa setinggi 170 cm, dimana jarak lutut ke kursi baris kedua tersisa sekitar 15 cm. 

Lebih lanjut, bagasi BYD M6 juga cukup luas dengan volume 180 liter dalam kondisi kursi baris ketiga terpasang seluruhnya. Apabila kursi baris ketiga dilepas maka volume bagasi bertambah menjadi 630 liter. 

Dengan volume sebesar itu, bagasi BYD M6 bisa memuat sejumlah lima koper 20 inch, ditambah dua koper kabin serta sebuah stroller bayi yang dilipat. 

Tinggi kendaraan mencapai 1.690 mm membuat headroom cukup luas untuk penumpang orang dewasa dengan tinggi sekitar 170 cm.

2. Kursi Captain Seat dan Pengaturan Kursi Depan yang Sudah Elektrik

Fitur selanjutnya yang tersedia di BYD M6 untuk memanjakan penumpang ialah konfigurasi kursi. Terdapat dua pilihan konfigurasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Opsi pertama yaitu kapasitas enam orang dengan bangku baris kedua memakai captain seat yang lebih nyaman. Kemudian ada pilihan konfigurasi tujuh penumpang untuk memuat lebih banyak penumpang. 

Untuk konfigurasi captain seat ini memiliki jarak gang antar kursi baris kedua mencapai 280 mm, sehingga memudahkan penumpang baris ketiga untuk keluar masuk tanpa harus melipat kursi baris kedua. 

Kursi baris kedua ini juga telah tersedia handrest untuk menopang tangan agar nyaman saat perjalanan jauh. 

Untuk pengaturan kursi baris pertama telah memakai sistem elektrik, dimana pada pengemudi bisa diatur enam arah dan untuk kursi penumpang diatur empat arah. 

Lebih lanjut, kursi depan di mobil listrik ini telah mendapatkan fitur front row ventilated seat. Kursinya memberikan kenyamanan dengan pengaturan suhu pendingin atau penghangat bagi pengemudi atau penumpang depan. 

3. Sistem Suspensi dan Kaki-kaki Racikan Ahli Tuning Kelas Dunia 

Bicara impresi berkendara, pengemudi dan penumpang akan dimanjakan dengan karakter suspensi yang empuk. Meskipun demikian, suspensi milik BYD M6 ini tidaklah limbung meskipun bkdu mobilnya bongsor. 

Ini karena BYD M6 memakai sistem suspensi independen pada seluruh roda demi memberi kenyamanan maksimal. Sasis dan kaki-kaki BYD M6 dirancang dan dituning oleh ahli tuning kelas dunia yaitu Heinz Keck selaku BYD Chassis Tuning Expert. 

Kekurangan BYD M6, Masih Perlu Mendapat Beberapa Penyesuaian 

Sebelum diserahkan pada konsumen, pihak BYD Motor Indonesia meminta awak media untuk mengeksplorasi berbagai kelebihan maupun kekurangan di BYD M6. Tujuannya untuk mencari komposisi terbaik spesifikasi dan fitur yang tepat untuk konsumen di Indonesia. 

Berdasarkan pengalaman kami mengendarai BYD M6 dalam sesi test drive, kami menemui beberapa kekurangan minor yang tampaknya bisa segera diatasi oleh pihak BYD sebelum serah terima ke konsumen. 

1. Posisi Pedal Gas Agak Mendem

Hal pertama yang perlu mendapat improvement dari pihak BYD agar membuat posisi mengemudi cukup nyaman ialah pada posisi pedal gas. Bila dilihat, posisi pedal gasnya agak mendem atau jeblos ke dalam. 

Ini membuat pergerakan kaki kanan untuk berpindah dari pedal gas ke rem atau sebaliknya jadi kurang ergonomis. Pengemudi kadang perlu mengangkat kaki untuk berpindah pedal, bukan menggeser telapak kaki dengan bertumpu pada tungkai sebagaimana pada pedal mobil umumnya. 

Karena memakai sistem drive by wire, tampaknya posisi pedal gas yang mendem ini masih bisa diperbaiki agar sejajar dengan pedal rem. Dengan begini, posisi kaki kanan bisa ergonomis dan lincah untuk berpindah pedal saat berkendara. 

2. Sistem AC Bukan Dual Zone dan Pengaturan Double Blower Kurang Lengkap

Hal berikutnya yang perlu mendapat improvement dari BYD M6 agar menjadi MPEV bercita rasa premium ialah pada sistem kerja AC. Mobil listrik ini belum memakai pengaturan AC dual zone, yang berbeda antara sisi pengemudi dan penumpang. 

Padahal, sistem pengaturan AC di BYD M6 serba digital melalui panel head unit. Untuk pengaturan AC hanya tersedia pengaturan suhu dan kecepatan kipas saja seperti MPV bermesin bensin dari merek lain. 

Lebih lanjut, sistem pengaturan AC di baris kedua dan ketiga juga sederhana. Pada panel baris kedua hanya tersedia pengaturan kecepatan kipas memakai model tombol seperti volume. 

3. Kualitas Sound System Tidak Istimewa

Kekurangan lain yang kami soroti dari BYD M6 ialah pada kualitas sound system yang biasa saja. Padahal, mobil ini sudah dibekali speaker di enam titik. Kualitas suaranya tidak terlalu jernih dan lantang, kemudian karakter bass di speakernya kadang kurang bulat. Menurut kami, permasalahan tampaknya ada pada sistem software untuk equalizer yang masih belum sempurna.

Hal ini masih bisa diperbaiki melalui update Operating System agar sistem audio kualitasnya lebih stabil kejernihan suaranya dengan kualitas treble maupun bass yang lebih merata.

(YS)




Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang