JAKARTA – Satgas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) kembali mengingatkan bahwa semakin tinggi mobilitas masyarakat maka akan semakin tinggi pula risiko terjadinya penularan virus.
Peringatan ini sebenarnya sudah berkali-kali disampaikan namun harus terus menerus diulang terutara menjelang libur panjang akhir tahun. Libur Natal dan tahun baru 2020, diperkirakan akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keluar kota.
“Saya menghimbau masyarakat, jika perjalanan tidak mendesak, diharapkan tidak melakukannya,” ungkap Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19.
Ia pun menambahkan bahwa masyarakat perlu mengenali risiko jenis mobilitas dan kegiatan yang dilakukan. Seperti kondisi dengan risiko terendah, yaitu beraktivitas di rumah dan hanya berinteraksi dengan keluarga inti.
Selain itu melakukan perjalanan singkat dengan kendaraan pribadi bersama keluarga tanpa melakukan pemberhentian selama perjalanan juga merupakan kegiatan dengan risiko rendah. Risiko diatasnya adalah perjalanan dengan kendaraan pribadi bersama keluarga dan melakukan interaksi dengan bukan anggota keluarga inti di ruang terbuka dengan mematuhi 3M.
Kondisi lebih tinggi berisiko, yaitu perjalanan dengan kendaraan pribadi bersama bukan anggota keluarga, perjalanan kereta atau bus jarak jauh. Lalu, berinteraksi dengan beberapa orang yang bukan keluarga inti di ruang tertutup dengan sebagian besar mematuhi 3M.
Kondisi risiko tertinggi yaitu penerbangan dengan transit, perjalanan dengan kapal atau perahu dan berinteraksi dengan orang dari beragam sumber di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk. Kondisi akan lebih berisiko bila hanya sebagian kecil mematuhi 3M.
Untuk itu terkait mitigasi risiko mobilitas, pemerintah sedang memfinalisasi kebijakan terkait pelaku perjalanan antarkota. Kebijakan tersebut akan meliputi persyaratan sampai mekanisme perjalanan dan kembali ke tempat asalnya.
“Pengambilan kebijakan terkait pelaku perjalanan dilakukan karena selalu ada tren kenaikan kasus setiap adanya masa liburan panjang. Sudah jelas berdasarkan data, kita sudah sama-sama mempelajari, bahwa setiap liburan yang meningkatkan mobilitas penduduk akan mengakibatkan lonjakan kasus pada 2 hingga 4 minggu setelahnya," jelas Wiku.
Saat berita ini dibuat, jumlah kasus postif Covid-19 mencapai 636.154. jumlah ini meningkat 6.725 kasus bila dibandingkan sebelumnya. Jumlah kesembuhan meningakat 5.328 orang menjadi 521.984 orang. Sementara jumlah meninggal juga meningkat 137 orang meningkat menjadi 19.248. [Adi/Ari]
Lihat penawaran mobil terbaik!
Berita Utama

Chery Enggak Kaget dengan Pesatnya Pertumbuhan Penjualan Mereka di Indonesia
Berita Otomotif
Siapkan Duit! Neta Mau Jual Dua Mobil Listrik Murah Hingga 2024
Berita Otomotif
Wuling Air EV Punya Varian Baru, Harganya dengan Insentif PPN Cuma Rp188 Juta!
Mobil Baru