Jalan di Indonesia Mulai Gunakan Aspal Plastik atau Karet

Berita Otomotif

Jalan di Indonesia Mulai Gunakan Aspal Plastik atau Karet

JAKARTA – Teknologi campuran aspal plastik atau karet mulai tahun ini digunakan oleh pemerintah dalam paket pekerjaan pemeliharaan jalan nasional di beberapa provinsi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui situs resmi mereka pada Kamis (22/3/2018) mengumumkan target penerapan teknologi campuran aspal plastik atau karet diterapkan untuk beberapa ruas jalan dengan total jarak 25 km. Teknologi tersebut memang terus dikembangkan dan telah diujicobakan di beberapa kota seperti Jakarta, Bekasi, Denpasar, Makassar plus Tangerang.

Proyek-proyek di 2018 yang memakai aspal plastik di antaranya ialah Sipinsur-Bakara di Sumatera Utara sepanjang 3 km, dan pelebaran jalan Lawean-Sukapura di Jawa Timur sepanjang 1,3 km. Sama halnya dengan proyek rekonstruksi jalan akses bandara Pongtiku-Toraja sejauh 3,5 km, rekonstruksi Janeponto-Bantaeng-Bulukumba-Bira dan Bulukumba-Sinjau berjarak 2,2 km, serta pembangunan akses Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur sepanjang 9 km.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan penerapan teknologi campuran aspal plastik merupakan usaha mereka mengurangi limbah.

“Upaya ini bertujuan mengurangi sampah kantung plastik dengan mengolahnya menjadi bahan campuran aspal, ujar Basuki.

Untuk mendukung pemakaian aspal plastik, Kementerian PUPR telah memesan 1.000 mesin pencacah sampah plastik hasil inovasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Mesin tersebut diproduksi massal oleh Badan Usaha Milik Negara PT. Barata Indonesia.

Nantinya, alat-alat itu didistribusikan ke Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di seluruh Indonesia. Direktur Jendral Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan penerapan teknologi campuran aspal plastik mengacu pada spesifikasi khusus interim Skh-1.6.10 Campuran Beraspal Panas Menggunakan Plastik.

Teknologi aspal plastik memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki tingkat perkerasan yang lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda kendaraan saat aspal basah dilalui kendaraan dan daya tahan lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspal biasa.

Penggunaan limbah plastik juga sudah dinyatakan aman dan bebas dari ancaman racun pada plastik. Hal tersebut sudah dilakukan lewat berbagai uji klinis di Balitbang PUPR.

Adapun aspal karet digunakan demi memanfaatkan komoditas karet alam dalam negeri. Aspal jenis ini bakal diimplementasikan di paket pekerjaan Preservasi Rehabilitasi Jalan Muara Beliti – Batas Kabupaten Musi Rawas - Tebing Tinggi - Bts Kota Lahat sepanjang 8,33 km di Sumatera Selatan.

Ujicoba penggunaan aspal karet telah dilakukan pada pelapisan ulang jalan di Lido, Sukabumi, Jawa Barat dengan kandungan karet alam 7 persen. Dalam satu ton campuran beraspal panas dapat dimanfaatkan kurang lebih sebanyak 4,2 kilogram karet alam.

Kelebihan campuran aspal karet alam yakni meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur. (Xan/Ari)



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang