Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Jadi Pabrikan Terlaris di Indonesia, Tak Disangka 7 Motor Honda Ini Gagal Laku (Part 1)

Panduan Pembeli

Jadi Pabrikan Terlaris di Indonesia, Tak Disangka 7 Motor Honda Ini Gagal Laku (Part 1)

Honda menjadi merek sepeda motor terlaris di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Penjualan motor dari pabrikan berlogo sayap kepak ini selalu di atas 70 persen dari total penjualan roda dua nasional. Namun siapa sangka, Honda juga pernah mengalami kegagalan pada beberapa model. 

Sepinya peminat membuat setidaknya tujuh model motor Honda ini sulit laku di pasaran. Peminatnya tetap ada tapi hanya sedikit yang ingin membeli motor tersebut dibandingkan model Honda yang lain. 

Ada beberapa alasan yang membuat motor ini tidak laku. Alasan utama biasanya karena desain yang tidak sesuai selera, atau dianggap aneh. Alasan berikutnya kemudian yaitu fiturnya tidak cocok. Terakhir karena spesifikasi yang kurang bandel sehingga 

Cuma karena beberapa faktor tersebut, konsumen roda dua Indonesia bisa berpaling. Padahal dari sisi performa ataupun kepraktisan berkendara, model yang kurang laku di pasaran ini juga tidak buruk. Namun, masyarakat Indonesia begitu 'sensitif' soal selera sehingga bisa mencap suatu model ini tidak ideal bagi kebutuhan mereka. 

Ada sebagian model yang tidak laku karena muncul prematur. Maksudnya, masyarakat belum membutuhkan fitur atau modelnya belum tren. Bila sudah begini, label motor aneh pun harus siap disandang. 

Lantas, apa saja deretan motor Honda yang gagal laku ini? Berikut ini ulasannya. 

Honda CS-1, Evolusi Sonic 125 yang Tampangnya Ala Domba Garut

Sosok bebek sport bermesin 125 cc ini penjualannya tidak begitu baik dan kurang diminati masyarakat. Honda City Sport 1 (CS1) memiliki tag-line “Comfort, Speed, Action”, dimana CS-1 lahir dari keinginan Honda untuk memadukan model motor sport dengan model motor bebek. 

Padahal secara mesin, Honda CS-1 ini mengadopsi langsung mesin Honda Sonic 125 seperti di Thailand. CS-1 bisa dibilang jadi produk diversifikasi dari AHM untuk pasar Indonesia dengan basis dari Honda Sonic 125. 

Karena desainnya yang aneh, CS-1 ini juga dijuluki sebagai Domba Garut karena desain headlampnya mirip kepala domba yang akan menyeruduk. Padahal dengan sedikit sentuhan modifikasi, Honda CS-1 bisa diubah mirip Ducati Hypermotard. 

Bicara spesifikasi, Honda CS-1 dibekali mesin tegak SOHC berkubikasi 124,7 cc dengan tenaga 12,8 PS / 10.000 rpm dan torsi 10,2 Nm/ 7.500 rpm. Motor ini memakai transmisi manual 5-percepatan dan mesinnya telah memakai radiator dengan kipas elektrik

Alasan CS-1 sulit laku karena, harga yang ditawarkan saat itu cukup tinggi serta model yang absurd ini dinilai kurang menarik bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat kita kebanyakan yang lebih suka beli motor karena model dan aspek kepraktisan ketimbang performa. 

Honda Revo AT, Motor Bebek dengan Transmisi CVT 

Motor satu ini juga masuk jajaran model yang bahkan gagal laku di Indonesia. Saking tidak lakunya, mungkin kamu jarang mendengar nama Revo AT atau berjumpa sosok motor ini di jalanan.

Honda Revo Techno AT ini dirancang khusus untuk pengendara yang menyukai desain motor bebek dengan kenyamanan dan kepraktisan berkendara layaknya skuter matic.

Honda Revo AT diluncurkan pada 2010 dan pada tahun 2013 motor ini dihentikan penjualannya dari pasaran karena kurang laku. Penyebabnya, harga yang mahal dan fitur yang aneh sehingga banyak orang jadi ogah beli motor ini. 

Okelah kalau ada bebek pakai kopling, supaya lebih menghasilkan performa menghentak. Tapi bayangkan saja, motor bebek tapi versi metik pakai rantai. Ini membuat orang yang terbiasa pakai motor bebek jadi bingung. 

Revo AT jadi bebek matik pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi terkini dari Honda. Sebut saja mesin CV-Matic baru yang dipadu dengan sistem injeksi PGM-FI generasi ketiga dengan penambahan sensor O2 dan catalytic converter.

Motor ini memiliki kubikasi mesin 110 cc, SOHC 2 katup dengan pendingin ganda, yang menghasilkan tenaga 7,68 PS dan torsi 7,9 Nm. Satu hal unik yang ada di Honda Revo AT adalah masih ada penggerak roda berupa rantai.

Konsep bebek matik terkesan tanggung, sebab konsumen lebih memilih bebek atau skutik tulen. Melihat poin sebelumnya, konsep bebek dengan transmisi otomatis jelas tidak ideal.

Perawatan motor ini jadi double, seperti memelihara motor bebek dan skutik sekaligus. Bagaimana tidak, pemiliknya harus menyetel rantai dan menggantinya saat sudah aus. Di sisi lain, motor ini juga harus ganti belt dan roller CVT. 

Honda Spacy, Skuter Lokal Honda Pertama yang Punya Bagasi Luas

 

Motor Honda lain yang terpaksa disuntik mati adalah Spacy. Motor yang mengandalkan bagasi super luas ini dihentikan produksinya pada 2018 karena sepi peminat. 

Untuk kasus motor ini, harus stop penjualan karena muncul prematur. Ini karena Honda Spacy jadi skuter Honda produksi lokal pertama dengan bagasi yang bisa memuat helm. Skutik Honda lain yang punya bagasi serupa hanyalah PCX 125 yang dulu masih impor dari Thailand. 

Kapasitas bagasi yang luas hingga 18 liter cukup untuk memuat helm full face. Tak cuma itu, tangkinya juga cukup besar untuk ukuran skuter, mencapai 5 liter. 

Honda Spacy Helm-In juga disertai tempat duduk yang lebih lebar, nyaman, dan ergonomis untuk kenyamanan sang pengendara. 

Secara spesifikasi, Honda Spacy dibekali mesin 108 cc empat langkah berpendingin udara. Mesinnya  mampu menyemburkan tenaga 8.67 PS/8.000 rpm dan torsi maksimum 8,9 Nm/6.500 rpm. 

Sayangnya pasar tanah air saat itu sepertinya tidak menyukai desain motor dengan bagasi besar sehingga terpaksa disuntik mati. Padahal, skutik-skutik keluaran terbaru Honda sekarang ini banyak yang hadir dengan bagasi besar.

(YS)




Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang