Ini Prediksi Pembiayaan Otomotif Adira Tahun Depan

JAKARTA - Bisnis pembiayaan mobil bekas dan mobil baru Adira Finance diprediksi cerah di tahun depan usai menukik tajam di tahun 2015. Hal itu disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 naik menjadi 5,2 persen dari 5,1 persen di 2014.

"Tahun depan kami yakin, karena sudah lewat masa-masa penurunannya. Tahun depan harus lebih bagus lagi bisnis kami. Tapi kami belum bisa kasih kabar kenaikannya," kata Hafid Hadeli Director Chief Sales & Distribution Adira Finance di Jakarta.

Menurutnya pasar akan bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi Indonesia di tahun depan, terlebih Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan penurunan uang muka bagi pembiayaan kendaraan bermotor pada Juli 2015.

Sebelumya diberitakan untuk DP/Down Payment (uang muka) sepedamotor yang sebelumnya 20 persen --untuk perusahaan pembiayaan dengan non-performing finance (NPF) kurang dari 5 persen, dan uang muka turun menjadi 15 persen --untuk lembaga konvensional dan 10 persen untuk lembaga syariah.

Sedangkan untuk perusahaan pembiayaan dengan NPF lebih dari 5 persen, uang muka tetap 20 persen untuk lembaga konvensional dan 15 persen untuk lembaga syariah.

Untuk DP/Down Payment (uang muka) mobil yang sebelumnya 25 persen, bagi perusahaan pembiayaan dengan NPF kurang dari 5 persen turun menjadi 20 persen untuk lembaga konvensional dan syariah. Perusahaan pembiayaan dengan NPF lebih dari 5 persen, uang muka tetap 25 persen baik untuk lembaga konvensional ataupun syariah.

Dengan begitu lanjut Hafid kebijakan ini seakan angin segar yang akan sangat membantu bisnis pembiayaan mobil bekas dan mobil baru Adira Finance yang diharapkan membawa tren positif akan terjadi di tahun depan. [Ikh/Idr]