JAKARTA – Meski belum diaplikasikan, namun Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), optimis pengaplikasian Euro 4 dapat memberi banyak keuntungan.
“Ini mumpung harga bahan bakar minyak (BBM) sedang turun, kita siapkanlah bahan bakar Euro 4. Kemudian emisi gas buang akan lebih bagus. Ini tentunya akan memberi dampak lebih baik pada kesehatan masyarakat, apalagi saat ini kemacetan sudah luar biasa, polusi udara dimana-mana,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya industri otomotif akan keluar dari tekanan akibat perbedaan standard emisi gas buang di Indonesia dengan standard emisi gas buang di negara-negara lain.
“Kita tidak perlu lagi mengurus 2 basis produksi, satu Euro 2 untuk Indonesia dan satu lagi Euro 4 untuk keperluan ekspor. Akibat dari penggunaan 2 basis produksi ini, harga kendaraan ekspor menjadi mahal dan kita tidak dapat bersaing,” ungkapnya.
Namun untuk dapat melakukan perpindahan dari Euro 2 menjadi Euro 4 diperlukan waktu transisi sekitar 2 tahun lamanya. Dengan demikian, paling cepat Indonesia baru bisa menikmati program Euro 4 pada tahun 2018.
“Tapi Saya rasa itu tidak mungkin. Paling mungkin adalah di tahun 2020 mendatang,” tutupnya. [Adi/Idr]
Temukan mobil idaman di Mobil123
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter
Berita Utama

‘Kode’ Peluncuran Toyota Yaris Cross antara Juni atau Juli 2023
Berita Otomotif
Baru 3 Bulan Meluncur, Wuling Alvez Sudah Laku Segini
Berita Otomotif
KIA Carens 1.5L IVT Tambah Varian Captain Seat, Harganya Rp414,6 Juta
Mobil Baru