Ini Alasan Semua Mobil Edisi Spesial 100 Tahun Mazda Warnanya Putih-Merah

JAKARTA – Mazda pada 2020 merilis model – model Edisi Spesial 100 Tahun (100th Anniversary Special Edition). Ciri khas dari model – model ini adalah warna putih dan merah pada eksterior maupun interior.

Termasuk Mazda3 Edisi Spesial 100 Tahun yang meluncur di Indonesia pada Rabu (11/11/2020). Harga on-the-road Jakartanya Rp 533,8 juta dan unit yang dimasukkan ke Tanah Air hanyalah 20 unit.

Model Edisi Spesial 100 Tahun Mazda sendiri bukan hanya Mazda3. Ada Mazda2, Mazda3 hatchback maupun sedan, Mazda6 sedan dan wagon, CX-30, CX-5, CX-8, CX-9 sampai MX-5.

Seluruhnya menggunakan warna putih dan merah yang dinamakan Snowflake White dan Burgundy Red, baik di eksterior maupun interior. Keputusan tersebut ternyata didasarkan pada salah satu peristiwa penting Mazda di industri otomotif.

“Semua ini bermula dari peluncuran mobil penumpang beroda empat pertama Mazda yaitu R360 Coupe. Mobil ini, saat diluncurkan, berwarna putih dan atapnya berwarna merah. Jadi, ada benang merah antara model pertama tersebut dengan model – model edisi spesial ini,” ucap Fedy Dwi Parileksono, Head of Department Public Relations and Media Communication PT. Eurokars Motor Indonesia (EMI), dalam konferensi pers peluncuran Mazda3 Edisi Spesial 100 Tahun.

Perusahaan yang menjadi cikal bakal Mazda, Toyo Cork Kogyo Co., Ltd, didirikan pertama kali oleh Jujiro Matsuda pada 1920 di Hiroshima, Jepang. Akan tetapi, bisnis mereka pada awal berdiri tak ada kaitannya sama sekali dengan industri otomotif.

Jujiro Matsuda dan perusahaannya ketika itu merupakan produsen tutup botol anggur. Kemudian, pada 1931, mereka membuat sepeda motor gerobak yang dijual oleh Mitsubishi dan pada 1960 mobil penumpang beroda empat pertama Mazda yakni R360 Coupe lahir.

Lebih lanjut, Fedy menjelaskan bahwa pihaknya benar – benar tak akan memasok lagi Mazda3 Edisi Spesial 100 Tahun, meskipun produksinya akan terus dilakukan sampai Maret 2020. Jumlah 20 unit di Indonesia akan dipertahankan.

"Kami ingin unit ini jadi barang koleksi. Barang incaran para kolektor. Kami ingin ini hanya ada 20 unit saja di Indonesia,” tukas Fedy. [Xan/Ari]