JAKARTA – Hyundai Mobil Indonesia (HMI) mengaku belum yakin merakit sedan di Indonesia meski sekarang pemerintah sedang menyusun harmonisasi pajak kendaraan, salah satunya pajak sedan.
Meski tidak masuk dalam 5 besar pabrikan mobil teratas, Hyundai memiliki rencana besar untuk pasar sedan. Pabrikan asal Korea Selatan ini berencana membangun pabrik baru dan menjual mobil Rp 100 juta-an di Tanah Air. Di samping itu, mereka juga mempelajari kemungkinan merakit lokal sebuah sport utility vehicle (SUV) pada tahun depan di pabrik Pondok Ungu, Bekasi, yang berkapasitas total 25 ribu unit per tahun.
Pemerintah sendiri pada 2018 mempunyai target untuk menerbitkan regulasi baru mengenai pajak kendaraan. Di dalamnya tercakup antara lain besaran pajak mobil listrik maupun penurunan pajak sedan demi mendorong lokalisasi produksi plus ekspor jenis kendaraan ini.
Pucuk pimpinan Hyundai di Indonesia, ketika dimintai tanggapan, tak bisa memastikan apakah pihaknya juga bakal merakit lokal sedan jika pajaknya turun dan harga jualnya kelak lebih murah dari saat ini. Selain belum mengetahui detail perpajakan yang baru, Hyundai masih fokus pada segmen sport utility vehicle (SUV) serta multi purpose vehicle (MPV).
“Indonesia sendiri, kan, lebih MPV dan SUV-minded. Ini sudah menjadi karakter kita, terkait kondisi jalan dan beberapa hal lain. Walaupun kami lihat ada potensi serta peluang untuk sedan, terus terang saat ini kami masih lebih melihat ke SUV. Sedan masih prioritas kedua,” papar Mukiat Sutikno, Presiden Direktur HMI.
Sebagai informasi, Hyundai hingga detik ini masih merakit lokal satu model secara completely knock-down (CKD) di Pondok Ungu yaitu MPV H-1. Produksinya mencapai sekitar 4.000 – 5.000 unit per tahun dan sebagian besar ditujukan bagi pasar ekspor. Produk SUV yang kini masih dipelajari bakal menjadi model rakitan lokal kedua setelah H-1.
“Kalau kita dihadapkan pada sedan, SUV, dan MPV berharga mirip, saya pribadi melihat pilihannya antara SUV dan MPV. Ini karena pasar kita lebih menyukai dua segmen itu. Makanya kalau kita lihat bahkan sekarang ini pasar hatchback agak mengecil, yang agak besar sebenarnya lebih di segmen low cost green car (LCGC). Ini karakteristik pasar kita,” tandas Mukiat lagi.
Ia sendiri mengaku bakal tetap memantau perkembangan pasar sedan setelah regulasi perpajakan baru diterbitkan oleh pemerintah.
“Cuma, kembali lagi, kami akan masih melihat dulu, sih,” tutupnya. [Xan/Ari]
Berita Utama

Chery Enggak Kaget dengan Pesatnya Pertumbuhan Penjualan Mereka di Indonesia
Berita Otomotif
Siapkan Duit! Neta Mau Jual Dua Mobil Listrik Murah Hingga 2024
Berita Otomotif
Wuling Air EV Punya Varian Baru, Harganya dengan Insentif PPN Cuma Rp188 Juta!
Mobil Baru