Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Gelombang Ketiga Covid-19, Penjualan Mobil pada 2022 Seberapa Terganggu?

Berita Otomotif

Gelombang Ketiga Covid-19, Penjualan Mobil pada 2022 Seberapa Terganggu?

JAKARTA - Gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia tidak membuat pabrikan mobil pesimistis terhadap pasar tahun ini. Ada faktor-faktor yang membuat mereka tetap yakin.

Marketing and Corporate Planning Director PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menilai gelombang ketiga pandemi Covid-19 memang akan berdampak pada penjualan mobil nasional pada 2022.

Namun, ia percaya efeknya tidak bakal membuat pasar tahun ini drop.

“Bahwa pasar mobil akan terkena efek gelombang ketiga, iya. Tapi jangka pendek. Tahun ini saya percaya akan tetap lebih baik daripada tahun sebelumnya,” tegas eksekutif merek mobil terlaris kedua di Indonesia itu, menjawab pertanyaan Mobil123.com dalam konferensi pers virtual bulanan pada akhir pekan lalu.

Sekadar mengingatkan, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan retail (distribusi diler ke konsumen) pada 2021--tahun kedua pandemi di Tanah Air--tumbuh 49,3 persen dibandingkan 2020 (year on year/yoy), dari 578.31 unit menjadi 863.348 unit.

Sementara, penjualan wholesales (distribusi ke diler/untuk stok) melonjak 66,8 persen yoy, dari 532.027 unit menjadi 887.202 unit.

Dengan target 2022 yang diproyeksikan Gaikindo di angka 900 ribu-an unit, performa Januari memperlihatkan capaian positif.

Penjualan retail sekitar 78.600-an unit atau naik 45,6 persen ketimbang Januari 2021, sedangkan penjualan wholesales di kisaran 84.100-an unit atau tumbuh 59 persen.

Namun, sejak akhir Januari hingga detik ini, angka kasus baru Covid-19 mengalami lonjakan signifikan. Kementerian Kesehatan pun mengakui Indonesia sedang dirundung gelombang ketiga pandemi.

Data terakhir per Minggu (13/2/2022), terdapat 44.526 kasus baru Covid-19. Dengan begitu, total kasus menjadi 4.807.778 sejak 2020, dengan total kasus sembuh 4.309.763 dan total kasus kematian 145.176.

“Bahwa sekarang (virus Covid-19 varian baru) omicron meluas, itu benar. Bahwa sekarang kita melihat efek omicron tingkat kematiannya tidak sedahsyat varian delta atau pun yang awal-awal, itu fakta,” ujar Amelia menyikapi kondisi ini.

Dua Faktor Penting Bagi Pasar Mobil 2022 Saat Gelombang Ketiga Covid-19

Menurut Amelia, ada dua faktor tahun ini yang bakal lebih memengaruhi kondisi penjualan mobil nasional. Pertama menyangkut perkembangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kalau kebijakan PPKM ini merangsang permintaan masyarakat (terhadap mobil), maka permintaan akan tumbuh,” tukasnya.

Kedua terkait pertumbuhan ekonomi. Amelia mengacu pada target pertumbuhan ekonomi 2022 dari pemerintah yang sebesar 5,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan 2021 yang hanya 3,69 persen.

Ini akan memicu penciptaan daya beli lebih besar, yang diawali dengan naiknya permintaan di segmen mobil komersial sebelum ke mobil penumpang.

“Faktor yang menjadi sumber kenaikan GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto) ini, kan, di Indonesia lebih banyak ekspor minyak kelapa sawit, batu bara, dan harganya lagi tinggi-tingginya. Beberapa daerah yang menghasilkan komoditas pertambangan ini permintaan kendaraan komersialnya lagi tinggi sekali,” paparnya.

“Truk-truk atau pun pikap kami di beberapa tempat sampai harus inden karena kurang barang dan kami harus siap diomeli orang,” lanjut Amelia.

Sekadar menambahkan, pada 2022 pemerintah juga memperpanjang lagi kebijakan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Aturan Kementerian Keuangan sudah terbit, tapi implementasi masih menunggu aturan turunan dari Kementerian Perindustrian. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang