Gaikindo: Rendahnya Kualitas BBM Perlambat Industri Otomotif

TANGERANG – Teknologi di dunia otomotif semakin maju. Kemajuan tersebut rupanya belum bisa diikuti oleh Indonesia yang saat ini telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri otomotif dunia.

Jongkie D Sugiato, Ketua I Gaikindo mengatakan bahwa kondisi tersebut disebabkan kualitas BBM di Indonesia masih terbelakang.

“Kita (industri otomotif) dirugikan, dalam arti banyak mobil yang menarik dan kami yakin akan laku di Indonesia namun ketika mereka mengetahui (BBM-nya) euro 2, mereka (principal) langsung pingsan, karena mereka sudah lama meninggalkan Euro 2. Mereka bisa bikin kendaraan untuk euro 2 tapi harus bayar development cost lagi. Jadinya kami (distributor resmi) dirugikan,” ungkapnya.

Padahal menurutnya, apabila menggunakan Euro 4, selain lebih ramah lingkungan, harga mobil tidak akan meningkat secara signifikan.

“Harga mobil tidak akan naik terlalu banyak meski euro-nya naik. Karena ini hanya penyesuaian mesin dan lain-lain, yang utama adalah bahan bakarnya,” tambahnya.

Tak hanya itu, Ia pun mengingatkan bahwa dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, Indonesia cukup tertinggal.

“Singarpura Euro 5, Thailand Euro 4, Malaysia mau Euro 5, Indonesia masih Euro 2. Masalah kembali ditangan pemerintah dalam hal ini Pertamina. Kalau Industri kan otomatis ikut saja, dan kami siap kok,” tambahnya.

Meski demikian, Ia sadar bahwa untuk mengubah itu semua tidaklah mudah.

“Kita masih punya mobil-mobil tipe lama. Dulu tahun 2006 ada pertaturan menteri perindustrian yang menyatakan kendaraan produksi 2006 ke atas harus menggunakan bensin dengan oktan 91 ke atas, makanya ada Pertamax dan Pertamax Plus.”

Namun , hingga kini aturan tersebut tinggallah aturan. Mobil baru kini masih banyak yang menggunakan bensin ron 88. [Adi/Idr]

Temukan mobil idaman di Mobil123.
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter