Kia menjadi pabrikan otomotif Asia yang cukup gencar merilis produk premium di Indonesia. Merek asal Korea Selatan ini menghadirkan EV9 GT-Line sebagai produk flagship untuk konsumen mobil listrik di Tanah Air. 

Sebagai sebuah SUV listrik premium, harga yang ditawarkan untuk Kia EV9 ini sangat fantastis. PT Kreta Indo Artha selaku agen pemegang merek menjualnya di angka Rp1,9 miliar. Angka segitu sudah seperti harga sebuah mobil Eropa sejenis.

Dengan harga segitu mahal, kami melihat beragam hal menarik dari Kia EV9 yang bisa membuatnya tak kalah jumawa dibanding mobil yang berasal dari pabrikan Benua Biru. Mulai dari desain yang gagah dan intimidatif hingga performa motor listrik yang tidak bisa disepelekan. 

Kami pun berkesempatan mencoba langsung performa dari Kia EV9 di Proving Ground Bridgestone, Karawang. Dalam mini sirkuit ini, kami bisa mengeksplorasi mulai dari performa hingga karakter suspensinya pada trek yang tersedia. 

Handling yang Impresif dan Fun to Drive untuk Sebuah Mobil Bongsor

Aspek pertama yang coba kami eksplorasi saat mengemudikan EV9 GT-Line ialah soal handling atau kemampuan manuver dari SUV full size ini. 

Duduk di balik setir Kia EV9 dan memutarnya untuk bermanuver memberi sensasi fun to drive. Untuk pengaturan transmisi manggunakan model tuas yang berada di balik setir. 

Cara memindahkan giginya juga gampang; tinggal naik turun tuas ke posisi D, N, atau R. Sedangkan untuk P atau parking, cukup pencet tombol di ujung tuas. 

Sebagai informasi, Kia EV9 memiliki dimensi panjang 5.015 mm, lebar 1.980 mm, tinggi 1.780 mm, dan wheelbase 3.100 mm dengan wheelbase 3.100 mm. Profil bodinya yang agak mengotak membuat tampilan mobil ini juga terkesan megah dan intimidatif.

Saat melewati tikungan besar di Proving Ground, EV9 pasti bisa melewatinya tanpa kendala. Kemampuan handling menikung yang presisi juga bisa dirasakan saat menikung pada tikungan dengan bidang aspal yang cukup sempit dan jalan berliku.

Memang, mobil sebesar Kia EV9 ini pasti masih memiliki sedikit gejala limbung karena postur dan tinggi kendaraannya. Namun efek body roll masih bisa ditoleransi, dan dapat dikatakan cukup stabil. Alasannya, karena karakter suspensi dari Kia EV9 GT-Line ini cukup stiff demi meminimalisir efek body roll.

Putaran setirnya pun cukup ringan dan presisi, sehingga membuat pengemudi dapat dengan lincah untuk bermanuver. Body yang bongsor pun tak menghalangi EV9 bermanuver dengan lincah di jalan sempit Proving Ground Bridgestone yang cuma muat satu mobil. 

Bantingan Suspensi yang Stiff di Jalan Bergelombang

Dengan karakter agresifnya, Kia EV9 lebih ideal sebagai SUV jalan raya ketimbang medan off road. Pasalnya, karakter suspensi di mobil ini agak keras dan ngebuang ketika melewati jalan bergelombang di Proving Ground Bridgestone. 

Penumpang dan pengemudi begitu terasa bergoyang ke kiri dan kanan saat mobil melintasi medan keriting tersebut. Namun demikian, peredaman di jalan kasar seperti beton patut diapresiasi karena cukup stabil termasuk saat dipacu kecepatan tinggi. 

Tujuan suspensi Kia EV9 dibuat cenderung keras agar stabil saat bermanuver di kecepatan tinggi. Ini telah kami buktikan saat menikung dengan kecepatan hampir 60 km/jam di tikungan besar Proving Ground Bridgestone yang minim gejala ngebuang. 

Visibilitas Makin Oke dengan Kamera Depan

Tren mobil listrik secara global menuntut pabrikan kendaraan menciptakan beragam inovasi dalam hal fitur penunjang berkendara. Dalam hal visibilitas, Kia EV9 ini sangat memanjakan pengemudi terutama dengan postur yang kurang tinggi. Pasalnya, mobil listrik premium ini telah memiliki kamera di beberapa titik. Tak cuma fitur kamera 360, Kia EV9 juga memiliki kamera depan.

Fitur ini sangat membantu pengemudi mengawasi bagian bawah kap depan yang kurang terjangkau mata. Visualisasi ini kemudian ditampilkan pada layar head unit bagian tengah dengan ukuran yang cukup besar. 

Kehadiran kamera 360 juga memudahkan pengemudi saat harus bermanuver di tempat yang sempit. Kamera akan memberi visualisasi dari sisi atas atau sisi samping kiri kanan mobil tergantung kebutuhan. Kamera mundur juga sudah jadi fitur standar dari SUV dengan harga hampir mendekati Rp2 miliar.

Performa Kia EV9, Sangar Untuk Harian

Mengunakan Kia EV9 tipe GT-Line untuk kebutuhan harian kami rasa begitu overkill dalam hal performa. Bagaimana tidak, mobil ini bisa melesat hingga kecepatan lebih dari 100 km/jam dalam waktu singkat. 

Mobil ini diklaim bisa berakselerasi dari 0-100 Km hanya dalam 5,3 detik, berbekal tenaga maksimal 379 Hp dan torsi 700 Nm dengan penggerak All Wheel Drive. 

Ada 4 mode berkendara pada mobil ini, yaitu Eco, Normal, My Drive dan Sport. Kapasitas baterainya tergolong besar, hampir 100 kWh atau tepatnya 99,8 kWh. Saat baterai terisi penuh, klaimnya bisa menempuh jarak lebih dari 500 km.

Saat kami coba memacunya di trek lurus Proving Ground Bridgestone, sangat mudah mencapai kecepatan 140 km/jam. Bahkan kecepatan segitu bisa diraih tidak sampai setengah jarak trek lurus tersebut.

Sensasi torsi instan dari Kia EV9 di awal akselerasi ini cukup menakjubkan, karena sangat kuat sekali. Begitu kuatnya torsi di mode sport, bisa membuat kepala dan badan terdorong ke sandaran kursi hingga menempel erat pada jok, mirip saat kita take off pesawat.

Terdapat fitur unik pada lumbar joknya yang bisa secara otomatis menekuk seolah memeluk badan pengemudi. Fitur ini membuat kursi jadi serasa bucket seat pada mobil sport, sehingga posisi badan jadi tidak banyak bergeser saat mobil digeber pada kecepatan tinggi.

Sayangnya, kami belum cukup bernyali untuk menambah kecepatan lebih tinggi lagi karena dimensi mobil yang besar. Kami rasa dengan spesifikasi tenaga di atas 300 hp dan torsi 700 Nm, jelas sangat mudah mencapai kecepatan 200 km/jam sesuai data pabrikan di jalanan yang memadai.

(YS)