Fakta Penting Yamaha RX-Z, Motor Sport Half Fairing yang Kurang Bersinar

Pada dekade 1990an, Yamaha terkenal dengan berbagai motor bermesin 2-tak yang ikonik. Pada segmen sport, Yamaha tak cuma memiliki RX King tapi sempat juga menjual RX-Z sebagai motor half fairing.

Desain RX-Z memang punya karakter sport yang lebih kental dengan sudut body yang serba meruncing. Dengan karakter agresif seperti ini, ada yang bilang Yamaha RX-Z adalah motor gagal. Alasannya karena pamor RX-Z kalah tenar dan melegenda bila dibandingkan RX King. 

Faktanya, RX-Z gagal bersinar karena dulu motor ini tergolong mahal jika dibandingkan dengan Yamaha RX-King. Yamaha RX-Z hadir pada saat itu untuk menyaingi produk motor sport fairing/half fairing seperti Kawasaki (Binter) AR125 dan Suzuki RGR.

Yamaha RX-Z masuk ke Indonesia pada tahun 1987 setelah sebelumnya menuai sukses di Malaysia dan Singapura. Yamaha RX-Z hadir didukung mesin 2-tak 135 cc dan transmisi 5 percepatan yang karakternya berbeda dari RX King. 

RX-Z kemudian dikembangkan menjadi model RZR sebagai motor sport fairing dan keduanya dijual bersamaan oleh Yamaha.

Seperti apa hal menarik Yamaha RX-Z yang membuatnya keren untuk dimiliki pada 2024 ini? Simak ulasannya sebagai berikut. 

Beda Karakter Mesin Dengan RX King

Mesin Yamaha RX-Z banyak dikira orang memakai mesin yang sama dengan RX-King karena sama-sama 135 cc. Namun kenyataannya berbeda karena RX-Z mungkin lebih pas disebut near square walau ukuran bore masih sedikit lebih besar.

Melihat kubikasi mesinnya, Yamaha RX-Z punya bore 56 mm dan stroke 54 mm sehingga berkubikasi bersih 133 cc. Sedangkan Yamaha RX-King berkarakter overbore dengan bore 58 mm dan stroke 50 mm dengan kubikasi bersih 132 cc.

RX-King memberikan tenaga meledak-ledak di putaran bawah. Sementara itu RX-Z facelift mendapat ubahan pada sisi transmisi dengan 6-percepatan serta Shockbreaker belakang model tabung pada model 1990. Kombinasi tersebut cocok digeber di trek panjang powernya berada di putaran atas.

Motor ini berhenti diproduksi pada tahun 1998 karena minimnya minat dan selera masyarakat Indonesia yang lebih memilih Yamaha RX-King. Sedangkan di Malaysia, Yamaha RX-Z masih terus diproduksi sampai tahun 2011.

Harga Bekas Lebih Murah Dari RX King 

Bila kita mengintip situs jual beli online, rata-rata Yamaha RX-Z memang harga pasarannya sedikit di bawah Yamaha RX-King.

Untuk kondisi rapi namun STNK hilang dan pajak mati di rentang Rp 10 jutaan. Namun buat unit yang kondisinya rapi dan original, surat-surat lengkap plus pajak hidup, harganya tembus Rp 20 jutaan.

Yamaha RX-Z Didukung Mesin Berteknologi Canggih

Yamaha RX-Z didukung mesin dengan stroke 54 mm dengan bore 56 mm yang membuat volume ruang bakarnya sebesar 133cc. 

RX-Z memiliki tenaga sebesar 15 kW (20PS) @8.500 rpm dan Torsi 18,1 Nm @7.500 rpm. Top speednya diklaim tembus 150 km/jam.

Untuk teknologinya, Yamaha RX-Z dan RZR sudah dilengkapi dengan teknologi YCLS (Yamaha Computerized Lubricant System) yang merupakan sistem penyuplai oli samping yang diatur komputer.

YCLS mengatur campuran oli samping dengan bensin secara akurat pada setiap putaran gas, meningkatkan performa mesin. Yamaha RX-Z atau RZR masih menjadi primadona dan merupakan salah satu juara di kelas motor 2 tak 140cc, dan jadi lawan serius dari Suzuki RGR.

Desain Yamaha RX-Z Berkarakter Sport Tulen

Yamaha saat itu menghadirkan RX-Z sebagai motor batangan alias motor laki dengan karakter sport yang kuat. Desain Yamaha RX Z pada saat itu tergolong Racy gagah dan gahar khas Motor Sportnaked.

Ini bisa kita lihat dari batok lampu yang berbentuk tajam dengan visor dan menutupi sebagian setang. Selanjutnya pada sisi bawah terdapat undercowl yang juga menjadi cover mesin. Sisi buntutnya juga tertutupi cover body dengan stoplamp yang batokya menyatu dengan lampu sein. 

Sistem pengeremannya masih sama seperti RX King, dimana motor ini mengandalkan rem cakram single piston dibagian depan dan rem teromol dibagian belakang. Velgnya juga masih jari-jari yang umum digunakan pada motor era 80an.

• Wheelbase: 1.300 mm
• Panjang: 1.990 mm
• Lebar: 725 mm
• Tinggi : 1.160 mm
• Tipe Rangka: Underbone Steel Tube
• Suspensi Depan: Teleskopik
• Suspensi Belakang: Dual Shock
• Rem Depan: Disc Brake, Single Piston
• Rem Belakang: Drum Brake
• Berat Kosong: 106 kg
• Kapasitas Tangki Bahan Bakar: 13 liter

Motor Sport Yamaha Lainnya dari Keluarga RX

Selama ini kita lebih sering mengenal RX King dan mungkin RX-Z sebagai model motor sport 2-tak dari Yamaha. Padahal, masih banyak model lain yang masuk keluarga RX Series.

Awal mula RX Series hadir di Indonesia dimulai dari Yamaha RX 100 yang diluncurkan pada tahun 1977. RX 100 segera memikat hati para pecinta motor dengan desainnya yang sederhana namun elegan. 

Mesin 2-tak berkapasitas 100 cc yang diusungnya mampu menghasilkan tenaga yang impresif. Ini bisa dibuktikan dengan kinerjanya yang mencapai kecepatan hingga 110 km/jam. Ini menjadikannya salah satu motor paling gesit dan tangguh di jalanan.

Yamaha RX 125

Setelah sukses dengannya RX 100, pabrikan garputala kemudian meluncurkan RX 125 sebagai penerusnya. RX125 terdapat penyempurnaan dalam desain dan performa. Mulai dari desain tangki yang lebih kotak dan panel samping yang lebih modern. Desainnya kurang lebih hampir mirip dengan RX King namun ini memakai batok headlamp bulat.

Mesin 2-tak 123 cc dari RX 125 mampu menghasilkan tenaga 13 hp, sehingga RX125 mampu menyuguhkan akselerasi yang lebih kuat dan tarikan yang lebih responsif.

Yamaha RX-K

Yamaha RX-K merupakan cikal bakal dari legenda RX-King. Dengan mesin 135cc, RX-K mampu menghasilkan tenaga 17,5 hp dan mencapai kecepatan hingga 150 km/jam. Namun, harganya yang tinggi saat itu membuatnya kurang diminati di pasaran.

Karena dinilai kemahalan, Yamaha kemudian meluncurkan RX-S yang lebih terjangkau. Menariknya, motor ini didukung dengan mesin serupa RX-K namun dengan desain bodi yang lebih sporty.

Setelah RX-S, Yamaha kemudian meluncurkan RX-Special dengan penyegaran desain yang lebih menarik. 
(YS)