China Panggil GM, Minta Saran Teknologi Mobil Berbicara

BEIJING - General Motors (GM) klaim produsen mobil pertama yang berkomitmen menerapkan teknologi komunikasi V2V(Vehicle to Vehicle) dan V2I(Vehicle to Infrastructure) ke pasar. Teknologi ini memungkinkan mobil 'berkomunikasi' dengan mobil lain.

Keunggulan perusahaan asal Amerika Serikat itu pun dilirik pemerintah China, yang akhirnya meminta saran apakah teknologi tersebut bisa diterapkan di jalanan China.

Pemerintah China berharap teknologi dedicated short range communications (DSRC) bisa secara masif digunakan oleh masyarakat di negara berjuluk negeri Tirai Bambu tersebut. Pemerintah China mengajak GM untuk mengembangkan teknologi masa depan tersebut juga di China. Sebab, China salah satu pasar otomotif terbesar di dunia.

"Untuk bergerak menuju teknologi V2V, adalah terpenting bagi China di masa depan yang menghubungkan mobil satu sama lain," kata Hariharan Krishnan, GM Global R&D Electrical & Controls Research Technical Fellow dalam keterangan resmi.

Menurut Krishnan, GM melihat China berpotensi untuk menerapkan teknologi tersebut. Saat ini pihaknya berusaha menemukan solusi terbaik bagi kondisi lalu luntas China yang mengandalkan teknologi V2V dan V2I dengan waktu lebih singkat dan biaya terjangkau.

Teknologi ini diakui memungkinkan mobil-mobil di jalan dapat saling bertukar informasi secara nirkabel, maka dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan di jalan raya.

Cara kerja teknologi ini dibantu dengan beragam sensor yang menyesuaikan kondisi jalan. Teknologi ini menjanjikan keselamatan dan keamanan tinggi. Bahkan lebih dari 90 persen pengemudi di AS telah menyatakan keinginan untuk menggunakan kendaraan yang telah dilengkapi dengan sistem V2V. [Ikh/Idr]

Temukan mobil idaman di Mobil123
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter