TOKYO - Toyota kembali memperingatkan efek butuk Brexit bila tidak ada kesepatakan perdagangan.
Peringatan tersebut disampaikan langsung oleh Akio Toyoda, President Toyota di situs Japan Automobile Manufacturers Association. Pasalnya, dengan Berxit tanpa adanya kepastian perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa maka akan mempersulit perdagangan otomotif di kedua belah pihak.
“Perlu dipastikan agar iklim perdagangan antara Inggris dengan Uni Eropa tidak akan terganggu dan kegiatan industri otomotif tetap didasarkan pada standard yang sama, termasuk mengatur sertifikasi kendaraan,” ungkap Toyoda.
Ia pun mengatakan bahwa adanya pengubahan antara perdagangan dengan Inggris dan Uni Eropa akan memberi dampak negatif bagi produsen mobil Jepang. Hal ini karena akan terjadnya kegagalan pengoperasian secara tepat waktu, penurunan pendapatan dan revisi harga penjualan kendaraan karena meningkatkan biaya logistik serta biaya produksi.
Saat ini Toyota tengah berencana untuk menghentikan sementara produksi kendaraannya di Inggris bila benar tidak terjadi kesepakatan dagang antara Inggris dengan Uni Eropa. Padahal, pabrik Toyota di Inggris mampu memproduksi kendaraan hingga 150.000 mobil yang 90 persen di antaranya di ekspor ke Uni Eropa. Pabrik ini sendiri mempekerjakan 2.500 orang.
Tidak hanya Toyota yang menjadi korban bila Brexit dilakukan tanpa adanya perjanjian dagang antara keduanya. Hampir semua produsen otomotif yang memiliki pabrik di Inggris akan terkena dampak dan sudah menyampaikan pendapat serupa dengan Toyota. [Adi/Ari]
Berita Utama

Chery Enggak Kaget dengan Pesatnya Pertumbuhan Penjualan Mereka di Indonesia
Berita Otomotif
Siapkan Duit! Neta Mau Jual Dua Mobil Listrik Murah Hingga 2024
Berita Otomotif
Wuling Air EV Punya Varian Baru, Harganya dengan Insentif PPN Cuma Rp188 Juta!
Mobil Baru