Bisnis Pembiayaan Berbasis Syariah Makin Digemari

JAKARTA - Pasar otomotif Indonesia mengalami pelemahan di 2015 ini. Namun, hal itu ternyata tidak terjadi pada unit usaha Syariah PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) yang justru tumbuh pesat.

Tak tanggung-tanggung, hingga Mei 2015, pembiayaan kendaraan baru Syariah di Adira tercatat sebesar Rp 1,4 triliun. "Pembiayaan mobil sebesar Rp 300 miliar, sementara motor Rp 1 triliun lebih," buka Willy S. Darma, Direktur Utama Adira Finance.

Angka itu, lanjutnya, hampir sama dengan torehan tahun lalu. Adapun secara keseluruhan, pembiayaan kendaraan bermotor berbasis Syariah pada 2014 mencapai Rp 2,4 triliun. Dari jumlah tersebut, 80% merupakan kontribusi dari sepeda motor.

Syariah menurut Willy berkontribusi terhadap hampir 12 persen dari seluruh pembiayaan Adira. Hingga Mei 2015, jumlah akun Adira sudah menyentuh angka 45.000. 

"Hingga akhir tahun, kami harapkan bisa menyentuh Rp 3,5 triliun ," imbuhnya.

Unit berbasis Syariah sendiri dalam dua tahun terakhir terus berkembang sangat signifikan. Bahkan jumlah pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun pada 2014 terhitung meningkat sangat tajam bila dibanding jumlah pembiayaan kendaraan bermotor berbasis Syariah di 2013 yang hanya Rp 672 miliar.

"Bisnis boleh turun, tapi Syariah justru tumbuh," cetus Willy.

Salah satu hal yang membuat bisnis syariah terus meningkat menurutnya adalah karena Adira menjalin kerjasama dengan komunitas Syariah seperti pesantren dan lembaga keagamaan atau lembaga lain mulai dari edukasi hingga dukungan acara. [Syu/Idr]