Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

BBM Mahal dan Harga Pertalite Isunya akan Naik, yang Kaya pun Cari Mobil Irit

Berita Otomotif

BBM Mahal dan Harga Pertalite Isunya akan Naik, yang Kaya pun Cari Mobil Irit

TANGERANG – Konsumen makin peduli dengan keiritan sebuah mobil, di tengah makin mahalnya bahan bakar minyak (BBM) dan isu kenaikan harga Pertalite. Ini tak hanya terjadi di kategori pembeli mobil pemula, tapi kalangan menengah ke atas.

Marketing Director PT. Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy melihat para konsumen kini makin memperhatikan aspek efisiensi BBM dari sebuah mobil. Ini terjadi setelah harga BBM non-subsidi di Indonesia terus naik.

Sekadar mengingatkan, harga BBM non-subsidi di Indonesia sedang meroket gara-gara krisis geopolitik di Eropa Timur sejak awal 2022. Bahkan, sejak pekan lalu, BBM Subsidi seperti Pertalite pun diinformasikan bakal naik harga, setelah lama ditahan oleh pemerintah di level Rp7.650 per liter sehingga membuat anggaran negara membengkak menjadi di atas Rp500 triliun.

“Fenomena yang kami lihat menarik, termasuk di pameran ini, perilaku konsumen sudah lebih kritis mencari yang mobil yang lebih irit BBM. Jadi, mobil-mobil lebih irit BBM, mobil-mobil elektrifikasi, itu lebih banyak ditanyakan oleh para konsumen,” ucap dia merespons pertanyaan Mobil123.com di sela-sela Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, 11-21 Agustus di Serpong, Tangerang.

Konsumen di kelas menengah atau pembeli mobil pemula, lanjut Anton, makin mengarah pada segmen atau jenis-jenis mobil yang menjanjikan efisiensi konsumsi BBM. Salah satunya low cost green car (LCGC) yang kapasitas dapur pacunya maksimal hanya 1.2-liter untuk mesin bensin.

Dia mencontohkan rata-rata penjualan Toyota Calya pada semester dua 2022 meningkat menjadi kisaran 4.000-5.000 unit per bulan. Padahal, pada semester satu, transaksi jual-belinya rata-rata sekitar 2.000-3.000 unit saja per bulan.

“Toyota Agya pun meningkat. Namun, lebih besar Calya peningkatannya… Pasokan atau produksi kami (untuk LCGC) sekarang memang lebih banyak. Tapi, ada faktor itu juga (harga BBM sangat mahal),” papar Anton.

Adapun para pembeli mobil dari kalangan kelas menengah ke atas, sambung Anton, sekarang makin tergoda membeli mobil-mobil elektrifikasi.

“Sudah banyak sekali rikues atau permintaan terhadap mobil hybrid juga. Sangat kuat. Bahkan, permintaan untuk memperkenalkan PHEV (plug-in hybrid) dan BEV (battery electric vehicle/mobil listrik murni) di Toyota sendiri makin meningkat,” pungkasnya. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang