KUALA LUMPUR - Sepertinya menggelar balapan Formula Satu (F1) dianggap sudah tidak menguntungkan. Ini membuat Pemerintah Malaysia dan kemungkinan besar Singapura akan menghentikan hajatan tahunan ini di negaranya masing-masing.
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Pariwisata dan Budaya Malaysia, Datuk Seri NAzri Aziz bahwa pihaknya tidak akan memperpanjang kontrak kerjasama dengan F1.
“Tidak akan ada lagi F1 di Malaysia setelah 2018,” kata Nazri dilansir reuters.
Keputusan ini menurut Nazri diambil setelah melihat perkembangan yang terjadi belakangan dimana, secara bertahap terjadi penurunan penggemar dan penonton yang datang ke sirkuit Sepang saat balap F1 digelar. Nazri menyimpulkan artinya F1 sudah tidak menarik lagi bagi masyarakat setempat.
Penurunan penggemar F1 ini otomatis berdampak pada penurunan pendapatan dari penjualan tiket di sirkuit. Dan selanjutnya karena tidak mendapat untung, setiap tahunnya ajang balap jet darat di negrinya selalu membebani keuangan negara.
Dengan keputusan ini Grand Prix Sepang tahun 2018 atau gelaran ke 20 F1 di Malaysia akan menjadi balap F1 pamungkas di Malaysia.
Keputusan ini tentu sangat memukul perusahaan gas Malaysia, Petronas yang selama ini menjadi sponsor F1 di Kuala Lumpur dan tim Mercedes secara global. Belum ada konfirmasi dari pihak Petronas bagaimana kelanjutan mereka di pentas olahraga Formula 1 ke depannya.
Lantas bagaimana dengan Singapura yang belakangan dikabarkan juga akan menutup gelaran F1?
Jauh sebelum berita ini, Bernie Ecclestone CEO F1 sempat mengeluhkan masa depan F1 di Asia Tenggara kepada majalah Jerman bahwa Singapura tidak lagi ingin menjadi tuan rumah Formula 1 setelah musim 2017. [Ari]
Temukan mobil idaman di Mobil123
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter
Berita Utama

‘Kode’ Peluncuran Toyota Yaris Cross antara Juni atau Juli 2023
Berita Otomotif
Baru 3 Bulan Meluncur, Wuling Alvez Sudah Laku Segini
Berita Otomotif
KIA Carens 1.5L IVT Tambah Varian Captain Seat, Harganya Rp414,6 Juta
Mobil Baru