5 Mobil Bekas Berbahan Bakar Solar di Bawah Rp100 Juta, Mulai Dari Panther Matic Sampai Daihatsu Taft

Banyak alasan kenapa mobil-mobil bermesin diesel masih diminati, salah satunya karena ketangguhannya. Selain itu, mobil diesel lawas masih bisa memakai bahan bakar solar bersubsidi. 

Mobil-mobil diesel juga memiliki torsi yang besar. Kemampuannya saat kondisi stop and go ini cukup bisa diandalkan. 

Bahkan muncul idiom di kalangan pengguna mobil diesel bertransmisi manual, start dari gigi 2 di jalan datar pun tidak masalah. Ini karena mobil sudah mau jalan saking besarnya torsi di putaran bawah.

Pada mobil dengan mesin diesel, torsi besarnya diraih pada putaran mesin rendah. Ini artinya karakter mesin bertenaga jika untuk menarik atau menggendong beban berat.

Torsi besar ini bermanfaat ketika situasi berada di luar aktivitas perkotaan, seperti  piknik ke daerah pegunungan. Mesin peminum solar punya torsi melimpah untuk menghadapi jalan menanjak dengan kondisi mobil penuh penumpang. 

Berikut beberapa mobil berbahan bahan solar dengan harga pasaran di bawah Rp100 juta. 

1.Toyota Kijang Kapsul, Mobil Peminum Solar Favorit Keluarga 

Toyota Kijang Kapsul menjadi salah satu mobil diesel murah yang peminatnya untuk saat ini masih cukup besar. Kijang Kapsul diesel sukses jadi salah satu mobil yang terlaris pada masanya. Ini karena Kijang jadi paket lengkap, punya kabin lega, suspensi nyaman dan mesin bertenaga besar. 

Urusan kenyamanan, Kijang dinilai paling ideal karena ukuran kabinnya paling lega dan kesenyapannya cukup hening. Masyarakat melihat Toyota Kijang Kapsul tipe LGX ini menjadi suatu standar proporsional sebuah mobil keluarga. 

Kijang Kapsul mesin dieselnya disebut spesialis jalur tanjakan. Rahasianya ada pada kemampuan mesin diesel 2L yang menghasilkan tenaga 88 ps/4.200 rpm dan torsi maksimum 162 Nm/2.400 rpm. 

Karakter torsinya cukup galak di putaran bawah, sehingga bakal sangat responsif kalau melewati jalan pegunungan. Sebagai informasi, harga Kijang Kapsul berbahan bakar solar dijual mulai dari Rp70 juta. 

2. Mitsubishi Kuda, Mobil Keluarga yang Kurang Dilirik

Untuk budget yang lebih minim, Mitsubishi Kuda Diesel bisa jadi alternatif mobil berbahan bakar solar yang murah tapi layak pakai. 

Kuda keluaran 2000 dijual dengan harga mulai dari Rp50 juta. Namun demikian, agak sulit menemukan Mitsubishi Kuda bermesin diesel bila dibandingkan Kuda bensin. 

Kuda awalnya hadir dalam tiga varian, yaitu Super Exceed, GLX dan GLS. Tiga tahun setelahnya, Kuda mengalami facelift serta penambahan varian yang lebih mewah yaitu Deluxe, Diamond dan Grandia. 

Mitsubishi Kuda cukup banyak peminatnya saat itu, terutama pada varian diesel. Varian ini kelebihan pada sisi performa yang lebih bertenaga. 

Untuk pilihan mobil peminum solar, Kuda ini mesinnya memakai basis serupa Mitsubishi L300 yang sudah di-upgrade. Sebagai perbandingan, Mitsubishi Kuda punya tenaga sebesar 86 ps/4.200 rpm sedangkan L300 75ps. Karakter mesin di Mitsubishi Kuda ideal dengan kondisi jalan perkotaan di dataran rendah, karena karakter putaran atas yang bertenaga. 

Kuda juga disukai karena kabinnya yang nyaman. MPV ini punya keunggulan lain pada desain kursi dengan kualitas busa yang nyaman dan tebal. 

Kelemahannya hanyalah dari sisi peredaman kabin, dimana suara mesin masih terdengar mendengung di dalam kabin. Namun bila digunakan untuk perjalanan jarak jauh seperti mudik ke kampung halaman, pun masih layak. 

Mitsubishi Kuda didukung suspensi yang cukup empuk, memakai Independent Double Wishbone di bagian depan dan rigid axle/per daun di roda belakang. Kombinasi tersebut membuat ayunan mobil ini terasa cukup nyaman ketika melewati jalan yang berbatu.

3. Isuzu Panther Kapsul LS, MPV Berbahan Bakar Solar dengan Opsi Transmisi Matic

Isuzu Panther generasi kedua hadir dalam wujud agak membulat, sehingga dijuluki Panther kapsul. Menariknya, dari sekian banyak varian yang hadir, rekomendasi kami ada pada tipe LS pada facelift pertama. 

Ini karena pada tipe LS terdapat opsi transmisi otomatis, dan termasuk murah untuk pasaran mobil diesel. Ini karena harga pasarannya cukup banyak yang dijual di bawah Rp100 juta. 

Isuzu Panther kapsul yang sudah dibekali turbo membuat tenaganya meningkat dari edisi sebelumnya. Turbo ini dibuat supaya konsumsi bahan bakarnya irit, berkisar 10-14 km/liter. Mesin dieselnya memiliki tenaga 80 dk pada 3.500 rpm dengan torsi 191 Nm pada 1.800 rpm.

Bicara soal kenyamanan, Isuzu mengkompensasi dengan peredaman suspensi dan kabin yang nyaman. Suara bising khas mesin dieselnya tak terlalu terdengar di dalam kabin. 

Kelebihan Panther LS ada pada sisi eksterior yang cukup mewah pada masanya, grill dibalut dengan krom begitu juga pada side body moulding list.

Tipe LS juga memiliki pijakan kaki untuk memudahkan penumpang naik-turun kendaraan. Rodanya menggunakan velg polish alloy berukuran 15 inci.

Lebih lanjut, Isuzu Panther versi kapsul ini juga terkenal kabinnya cukup hening, sehingga suara kasar khas mesin diesel tak terlalu terdengar di dalam interiornya. 

Sementara itu interior Panther LS  juga terasa mewah berkat lapisan aluminium di konsol boks dan AC, kemudian setirnya juga menggunakan model baru four spoke. 

4. Chevrolet Spin Diesel, Mobil yang Tidak Dianjurkan Minum Solar Bersubsidi 

Spin ini hadir untuk pasar Asia dan sebagian Eropa. Chevrolet Spin sebagai produk dari pabrikan asal Amerika dikenal memiliki keunggulan dari built quality. Material yang digunakan pada interior maupun eksteriornya cukup baik. 

Interior Spin juga menawarkan bahan yang cukup kokoh dipadukan desain yang fresh. Kursi Chevrolet Spin memiliki bahan fabric yang enak untuk didukuki. Bentuknya cukup nyaman dan menopang bahu dan lengan.

Sistem joknya menganut Theater Style Seating, dengan layout jok di belakang lebih tinggi posisinya daripada jok di depan. Dengan begitu para penumpang di jok kedua dan ketiga mendapat visibilitas ke depan bagus.     

Pada tipe Spin Activ, setirnya sudah memiliki tombol Steering Switch Control yang berfungsi untuk mengatur volume, forward and reverse termasuk tombol mengangkat dan menutup telepon. Fitur ini sayangnya tidak ada pada tipe LTZ ke bawah. Chevrolet Spin juga memiliki volume bagasi lapang, dengan kapasitas 1608 liter. 

Chevrolet Spin salah satu dari segelintir low MPV yang menggunakan mesin diesel. Mesin 1.3-liter turbo dieselnya memproduksi tenaga sebesar 75 hp pada 4500 rpm dan torsi 190 Nm pada 1.750 rpm. 

Namun demikian, jenis mesin diesel pada Spin ini sudah cukup modern, sehingga mobil tersebut tidak dianjurkan memakai solar bersubsidi. 

5. Daihatsu Taft GT 4x2, Tangguh dan Siap Disiksa

Keluarga SUV Daihatsu ini cukup legendaris di Tanah Air karena ketangguhannya. Bicara soal ukuran, Taft GT jadi mobil berbahan bakar solar paling pendek dimensinya dalam daftar ini, karena punya versi short chassis. 

Kalau kamu orang yang doyan berpetualang tapi tidak sampai melewati jalur yang ekstrim, maka Taft GT dengan penggerak 4X2 ini tetap tangguh dipakai menjelajah. Berbekal mesin diesel, konsumsi bahan bakarnya bisa tembus kisaran 10 km/liter. Harganya pun terjangkau untuk Taft 4x2, di kisaran Rp70 jutaan dan 4x4 mulai Rp90 jutaan. 

Taft GT seri F70 didukung mesin diesel 4 silinder berkode DL41 2.765 cc. Tenaga maksimumnya hanya 72 hp pada 3.600 rpm dan torsi maksimumnya 170 Nm pada 2.200 rpm. 

Mesinnya dikenal bandel dan perawatannya gampang karena masih menggunakan timing gear sebagai penggerak katupnya. Sementara itu pompa injeksi masih menganut model in-line. 

Teknologi mesin yang sederhana ini bisa ditangani oleh bengkel umum. Atau bila darurat sedang perjalanan ke luar kota bisa mampir ke bengkel truk bila mengalami masalah pada mesin. 

Walau mobil lawas, tak perlu khawatir dengan ketersediaan sparepart Daihatsu Taft GT ini. Karena populasinya cukup banyak dan tersebar hingga ke penjuru Indonesia, maka kita masih cukup mudah mencari sparepart Taft GT ini hingga di kota kecil.

(YS)